Asal usul doa Salam Maria

Doa ‘Salam Maria’ adalah doa yang dikenal sebagai doa penghormatan Gereja kepada Bonda Maria

Jun 06, 2014

Doa ‘Salam Maria’ adalah doa yang dikenal sebagai doa penghormatan Gereja kepada Bonda Maria. Umumnya doa ini terdiri dari tiga bahagian:

-- “Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan serta mu…” merupakan kutipan perkataan Malaikat Gabriel ketika mengunjungi Perawan Maria (lih. Luk 1:28).
-- “Terpujilah Engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuh mu (Yesus)”, diambil dari salam Elisabet kepada Perawan Maria ketika Maria datang mengunjunginya (lih. Luk 1:42)
-- “Santa Maria, Bonda Tuhan, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati. Amin”, dinyatakan oleh Katekismus Konsili Trente, sebagai doa yang disusun oleh Gereja.

Katekismus tersebut menyatakan, “Adalah sangat tepat, bahawa Gereja Tuhan yang kudus menambahkan kepada ucapan syukur ini, permohonan kepada Bonda Tuhan yang kudus untuk mendoakan kita, dan dengan demikian supaya kita memohon bantuan kepadanya agar oleh doa-doa syafaatnya, ia mengusahakan persahabatan antara Tuhan dan kita manusia, dan memperoleh bagi kita, berkat yang kita perlukan untuk hidup sekarang ini dan untuk hidup yang tidak berkesudahan.” Namun walaupun bagian ketiga ini dikatakan sebagai ‘doa Gereja’ oleh Katekismus Konsili Trente di abad ke- 16, permohonan Gereja terhadap bantuan/ perlindungan Bonda Maria, itu bukan baru muncul di abad ke-16. Doa Gereja pada abad awal, yang dikenal dengan doa Sub Tuum Praesidium, berbunyi, “Di bawah belas kasihan mu kami berlindung, O Bonda Tuhan. Jangan menolak permohonan kami dalam kesesakan, tetapi bebaskanlah kami daripada mara bahaya, [o engkau]yang suci dan terberkati” (Sub Tuum Praesidium, dari Rylands Papyrus, Mesir, abad ke- 2 atau 3).

Memang, penyusunan doa Salam Maria ini memiliki kisahnya tersendiri. Kata, “Salam Maria, penuh rahmat” (Ave Maria, gratia plena) itu mengacu kepada Kitab Suci terjemahan Vulgata, yang menterjemahkan secara harfiah, kata Yunani, chaire kecharitomene.

Kata, “Salam Maria, penuh rahmat” ini telah dipergunakan oleh para Bapa Gereja sebagai ungkapan penghormatan kepada Bonda Maria. Di abad ke-7, St. Gregorius telah memasukkan ungkapan doa “Salam Maria” ini dalam Liber Antiphonarious, sebagai frasa dalam doa persembahan, dalam teks Misa Minggu keempat Masa Adven. Seabad kemudian, frasa “Salam Maria” ini tercatat sebagai bagian dalam tulisan pengajaran St Andreas dari Kreta dan St. Yohanes Damaskinus (abad ke 8). Namun demikian, “Salam Maria” sebagai rumusan doa devosi belum jelas ditemukan sebelum tahun 1050. Dua buah manuskrip tua Anglo-Saxon di British Museum, yang salah satunya berasal dari tahun 1030, menunjukkan bahawa kata, “Salam Maria…. terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuh mu” itu tertulis berulang- ulang dalam sebuah doa penghormatan kepada Bonda Maria.

Pada tahun 1184, Uskup Agung Canterbury, Abbot Baldwin, menulis: “Terhadap salam dari Malaikat ini, yang dengannya kita setiap hari menyapa Sang Perawan yang Terberkati dengan devosi sedemikian, kita biasa menambahkan, “dan terpujilah buah tubuh mu,” yang dikatakan oleh Elisabet kemudian, setelah mendengar salam dari Maria, melengkapi perkataan daripada malaikat itu, dengan berkata: “Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu.”

Tahun 1196, dekrit sinode dari Eudes de Sully, Uskup Paris, mengajarkan kepada para klerus, “Salam kepada Perawan Maria” ini sebagai rumusan doa yang telah dikenal di keuskupannya, sebagaimana doa resmi lainnya, seperti doa Bapa Kami dan Aku Percaya. Sejak saat itu, doa Salam Maria ini diperkenalkan dan dianjurkan kepada umat beriman, dimulai dari Sinode di Durham di England, tahun 1217.

Doa Salam Maria ini kemudian dikenal sebagai doa-doa yang umum didoakan oleh para orang kudus (Santo dan Santa), seperti St. Aybert, St. Louis dari Perancis, St. Margaret, St. Dominic dan doa di biara-biara, sebagai doa ungkapan pertaubatan. Doa ini umum diulangi, sampai puluhan kali, 50 atau bahkan 150 kali, mengikuti pola pengulangan doa “Kudus, kudus, kudus” yang terus diulangi tanpa putusnya di hadapan takhta Tuhan yang Maha Tinggi.

Teks doa Salam Maria seperti yang kita ketahui sekarang, tercatat sebagai bagian depan salah satu karya Girolamo

Savonarola, di tahun 1495. Savonarola adalah seorang biarawan, yang dikenal sebagai reformer ordo Dominikan. Dua tahun sebelumnya, frasa "Santa Maria, Bonda Tuhan, doakanlah kami yang berdosa ini. Amin," tercatat dalam Calendar of Shepherds, edisi bahasa Perancis. Namun penerimaan resmi teks doa Salam Maria selengkapnya, meskipun sudah disebutkan dalam Katekismus Konsili Trente, baru akhirnya dinyatakan dalam Roman Breviary tahun 1568. -- Katolisitas

Total Comments:1

Name
Email
Comments
Schenezer Sergius[email protected]
Merry Christmas