Hari Minggu Alkitab 2017: Alkitab digunakan untuk Pelayanan Pastoral

“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Tuhan dan Firman itu adalah Tuhan” (Yoh 1:1).

Jun 23, 2017

Wahyu Ilahi sebagai Tuhan mewahyukan dirinya
Iman Katolik kita berdasarkan pada wahyu ilahi. Sebelum Konsili Vatikan II, konsep “wahyu” adalah merujuk kepada senarai kebenaran yang mana memberi informasi tentang Tuhan.

Walau bagaimanapun di dalam Konsili Vatikan II pemahaman kita tentang wahyu berkembang menjadi Tuhan mewahyukan dirinya di dalam peribadi Yesus yang adalah Firman menjadi manusia. Kristus, Firman yang kekal datang mewahyukan wajah Tuhan kepada manusia serta juga menjemput setiap orang masuk ke dalam kesatuan intim di dalam kehidupan Tritunggal yang Mahakudus .

Sebenarnya, iman Kristiani muncul dari pertemuan dengan Kristus. Apabila Yesus yang adalah Firman Tuhan berbicara, Dia menyerukan keterbukaan dari para pendengar untuk memberi respon kepada-Nya dalam iman dengan memungkinkan Dia untuk mengubah arah hidupnya.

Sepertimana Sri Paus Emeritus Benediktus XVI menulis di dalam Deus Caritas Est, “Menjadi Kristian bukannya kesan dari pilihan etika atau idea luhur, tetapi suatu pertemuan secara peribadi, yang mana memberikan cakerawala baru, dan arah yang pasti.”

Alkitab dan Umat Katolik pada masa kini
Pada masa kini, manusia cenderung mempunyai masa lapang yang sedikit atau tidak mempunyai masa dan ruang untuk hening, mereka terburu-buru untuk memenuhi ketepatan waktu tugasan yang diberi dan bertujuan untuk menjadi produktif.

Sebagai Umat Katolik, kita juga dapat terjebak dalam kesibukan menyelesaikan sesuatu, bahkan di arena Gereja, sehingga kita lupa apa yang paling penting iaitu pertemuan dengan Kristus.

Lebih mudah menjadikan diri kita sibuk dengan melakukan kegiatan amal dan tugasan organisasi di parokiparoki dan mengabaikan untuk menanamkan sifat doa dengan Firman Tuhan. Semakin kita menjadi tuli kepada Firman Tuhan, semakin besar bahaya iman kita hadapi menjadi basi dan kering.

Sepertimana yang dikatakan oleh Fr.Meehan, “Jangan bekerja keras untuk Tuhan sehingga anda lupa Tuhan yang siapa anda bekerja.”--bersambung pada keluaran 9 Julai, 2017

Total Comments:0

Name
Email
Comments