Kebenaran akan memerdekakan kamu

Kebenaran akan memerdekakan kamu

May 04, 2018

Ringkasan Pesan Sri Paus Fransiskus sempena Hari Komunikasi Sosial Sedunia , 13 Mei, 2018

Saudara dan Saudari yang terkasih

KOMUNIKASI adalah bagian dari rencana Tuhan bagi kita dan jalan utama untuk menjalin persahabatan. Pada ketika ini, dalam dunia komunikasi serta sistem digital yang sedemikian cepat berubah, kita menyaksikan penyebaran dari apa yang dikenal sebagai "berita bohong" (fake news). Kenyataan ini mengundang kita berefleksi, dan itulah sebabnya saya memutuskan untuk kembali mengangkat pokok tentang kebenaran dari Pesan Hari Komunikasi Sedunia para pendahulu saya, Paus Paulus VI yang mengangkat tema "Komunikasi Sosial demi Pelayanan Kebenaran" (1972). Saya ingin memberi sokongan kepada kita semua untuk membendung penyebaran berita bohong, serta mengangkat keluhuran martabat jurnalisme dan tanggungjawab peribadi para jurnalis untuk menyampaikan kebenaran.

1.Apa yang “palsu” tentang Berita Palsu?
Umumnya berita palsu mengacu pada penyebaran informasi sesat secara (online) atau melalui media tradisional. Berita palsu adalah tidak berdasarkan data atau memutar balik data dengan tujuan menipu dan menipu pembaca bagi mencapai tujuan-tujuan tertentu misalnya mempengaruhi keputusan-keputusan politik, dan melayani kepentingankepentingan ekonomi. Berita palsu mampu mencemarkan nama orang lain, menjadikan mereka sasaran kebencian dan mengobarkan konflik.

Berita bohong wujud kerana sikap tidak bertimbang rasa dan hipersensitif, yang akhirnya membawa kesan ngeri keangkuhan dan kebencian.

2.Bagaimana Kita Dapat Mengenali Berita Palsu?
Kita semua bertanggungjawab menumbangkan berita palsu. Bagaimana pun ia bukan tugas mudah. Upaya mencegah dan mengenal pasti berita plsu memerlukan proses pengamatan, penelitian dan saksama. Kita perlu membuka pembohongan yang disebut “taktik ular” oleh mereka yang menyamarkan diri. Selain itu, penyebab berita palsu ialah kerana ketamakan.

Tujuan ekonomis dan manipulatif yang memicu kepada berita palsu adalah kerana tamak akan kuasa. Maka pendidikan tentang entang kebenaran amat perlu iaitu belajar dan mengajar orang untuk mengamati, meneliti, mengevaluasi, dan memahami hasrat dan kecenderungan kita yang paling dalam, sebab jika tidak demikian maka kita akan kehilangan wawasan tentang apa yang baik dan menyerah pada setiap godaan.

3. Kebenaran itu akan Memerdekakan Kamu (Yoh 8:32)
Bagaimana kita dapat mempertahankan diri dari kebohongan? Tangkal paling jitu terhadap virus kepalsuan adalah pemurnian oleh kebenaran. Dalam Alkitab, kebenaran mengandung makna dukungan, solidariti dan kepercayaan, seperti yang tersirat oleh akar kata ‘aman,’ asal-usul kata ‘amin’ dalam liturgi kita.

Kebenaran adalah sesuatu ke mana anda dapat bersandar agar tidak jatuh. Dalam pengertian relasional ini, Dialah satu-satunya yang dapat sungguh- sungguh diandalkan dan dipercayai — adalah Tuhan yang hidup. Oleh kerana itu, Yesus dapat berkata: “Akulah kebenaran” (Yoh 14:6). Kita menemukan kembali kebenaran ketika kita mengalaminya di dalam diri kita sendiri, dalam kesetiaan dan kepercayaan kepada Dia yang mengasihi kita. Inilah satu-satunya yang dapat membebaskan kita: “Kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Yoh 8:32).

4.Perdamaian adalah Berita yang Sebenarnya
Penawar terbaik melawan kebohongan bukan strategi, melainkan masyarakat: masyarakat yang tidak serakah tetapi bersedia mendengarkan, masyarakat yang berikhtiar melakukan dialog tulus agar kebenaran dapat tersingkap: masyarakat yang tertarik oleh kebaikan dan bertanggung jawab atas cara bagaimana memanfaatkan bahasa.

Dan tanggung jawab adalah jawaban terhadap bagaimana menghentikan penyebaran berita bohong, khususnya di kalangan rang-orang yang tugasnya memberikan informasi, iaitu para wartawan, pengawal berita. Di dunia sekarang ini, tugas wartawan bukan sekadar memberi informasi tetapi bertanggungjawab memberikan ketepatan sumber, melindungi komunikasi adalah sarana kebaikan, membangkitkan kepercayaan, dan membuka jalan menuju persekutuan dan perdamaian.

Maka, saya ingin mengajak semua orang untuk memajukan jurnalisme perdamaian iaitu jurnalis yang bukan sekadar mengejar berita panas sebaliknya komited memberikan pelbagai alternatif terhadap meningkatnya keributan dan kekerasan verbal.

Untuk mencapai tujuan ini, seraya menimba ilham dari untaian doa Fransiskan, kita sebagai peribadi mesti berpaling kepada Sang Kebenaran.

Tuhan, jadikanlah kami alat
damai-Mu
Bantulah kami mengenali kejahatan
yang tersembunyi dalam suatu komunikasi
yang tidak membangun persekutuan
Bantulah kami untuk membuang racun
dari pelbagai penilaian kami
Bantulah kami untuk berbicara
tentang orang lain
sebagai saudara dan saudari kami.


Dikaulah yang setia dan dapat diandalkan;
semoga perkataan kami
menjadi benih kebaikan bagi dunia:
di mana ada teriakan, biarkanlah kami
berlatih mendengarkan;di mana ada kebingungan,
biarkanlah kami
mengilhami keselarasan;
di mana ada ketidakjelasan,
biarkanlah kami membawakejelasan; di mana ada pengasingan,
biarkanlah kami memberi solidariti
di mana ada kegemparan, biarkanlah
kami membawa rasa hormat;
di mana ada kepalsuan, biarkanlah
kami membawa kebenaran

Amin.


Oleh Sri Paus Fransiskus,
24 Januari 2018
Sto Fransiskus de Sales




Total Comments:0

Name
Email
Comments