Minggu Suci, suasana sakral untuk menentukan pilihan

Minggu Suci, suasana sakral untuk menentukan pilihan

Mar 15, 2019

JAKARTA: Komisi Kerasulan Awam (Kerawam) Konferensi Para Uskup Indonesia (KWI) menekankan pentingnya menggunakan hak memilih atau mengundi di kalangan umat Katolik pada pemilihan umum presiden (Pilpres) dan pemilihan umum legislatif (Pileg) yang akan berlangsung pada masa Minggu SUci nanti.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan pemungutan suara serentak tahun ini pada 17 April atau Hari Rabu pada Minggu Suci yang dirayakan pada 14-21 April.

Pada masa itu, ramai umat Katolik biasanya melakukan ziarah pada Minggu Suci misalnya di Semana Santa di Nusa Tenggara Timur yang biasanya dikunjungi lebih 10,000 penziarah. “Bangsa ini memerlukan orang-orang yang cerdas dan baik untuk menjadi pemimpin, Mereka hanya akan dapat menjadi pemimpin kalau kita pilih. Memilih untuk tidak mengundi sama ertinya membiarkan bangsa ini dikuasai oleh sesiapa pun termasuk orang-orang yang ingin mencemar Pancasila dan meruntuhkan negara ini,” demikian bunyi seruan moral yang dikeluarkan oleh Komisi Kerawam KWI pada 1 Mac.

“Sebagai warga Gereja dan warga negara yang baik, ‘100 peratus Katolik dan 100 peratus Indonesia,’ sudah selayaknya umat Katolik, khususnya orang muda Katolik yang akan menjadi pemilih buat kali pertama, mmberikan suaranya dalam Pilihanraya Umum ini.”

Berbicara kepada ucanews.com, Setiausaha Eksekutif Komisi Kerawam KWI, Father Paulus Christian Siswantoko Pr mengatakan Minggu Suci hendaknya menjadi momentum bagi umat Katolik untuk menentukan pilihan.

“Ketika ini momentum Minggu Suci harusnya dipakai umat Katolik sebagai discernment – untuk dengan hati tenang, hati jernih menentukan pilihan,” katanya.

“Orang berfikir (Minggu Suci adalah) long weekend, saya berfikir ini kesempatan yang Tuhan berikan, umat Katolik diajak untuk menentukan pilihan, diajak dalam suasana jernih, hening mempertimbang siapa yang akan kita pilih. Pekan Suci menjadi suasana yang sakral bagi kita untuk berdoa melenyapkan masalah politik melalui hak memilih kita,” lanjutnya. Paderi itu menyarankan umat Katolik yang sudah berencana melakukan ziarah Minggu Suci agar mengurus terlebih dahulu hak mengundi mereka.

Ketua Presidium Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) Hargo Mandirahardjo menyambut baik seruan moral Komisi KWI tersebut dan meminta umat Katolik untuk tidak apatis terhadap Pilpres dan Pileg. — ucanews.com 

Total Comments:0

Name
Email
Comments