Pemuda Muslim, Kristian berusaha tumbuhkan damai

Untuk pertamakalinya sejak konflik di kota Marawi,Filipina selatan, sejak tahun 2017,sekumpulan umat Kristian dan Muslimberkumpul mengadakan dialog antaraagama selama tiga hari di kota itu padapertengahan April untuk menumbuhkankembali perdamaian.

Apr 28, 2018

MARAWI, Filipina: Untuk pertamakalinya sejak konflik di kota Marawi,Filipina selatan, sejak tahun 2017,sekumpulan umat Kristian dan Muslimberkumpul mengadakan dialog antaraagama selama tiga hari di kota itu padapertengahan April untuk menumbuhkankembali perdamaian.

Lebih 30 siswa bergabung dengankegiatan yang dipelopori oleh sekretariataksi sosial keuskupan Marawi yangbertujuan “mengongsikan pengalamankehidupan dan iman” dan “menemukandasar yang kuat untuk bersatu menujuperdamaian.

”Reynaldo Barnido, setiausaha eksekutifDuyog Marawi, mengatakan kegiatanitu bertujuan “menanam benih perdamaiandan harmoni di kalanganorang Filipina dari agama yangberbeza.

”Duyog Marawi, atau “Satu denganMarawi”, adalah program rehabilitasikeuskupan dan Kongregasi Redemptorisdi kota yang dilanda perang itu.

"Kami fokus pada pemuda Muslimdan Kristian kerana mereka adalahpemimpin masa depan,” kata Barnido,“Mereka juga mewakili Mindanao hariini," katanya. Kerana Marawi beradadi Pulau Mindanao.

Ribuan penduduk Marawi masihmenempati tempat penampungansementara setelah konflik yang menghancurkansebahagian besar bangunandi kota itu tahun lalu.

Tragedi ini bermula pada bulan Meitahun lalu ketika orang-orang bersenjatayang diilhami oleh ISIS menyerangMarawi, mengakibatkan lebih dariseribu orang mati dan menjejaskan sekitar400,000 orang lainnya.

Barnido mengatakan kepadaucanews.com bahawa pada ketika iniprogram Gereja Katolik memberikanlayanan bantuan kepada para korbankonflik, “itu adalah tujuan utama kamimelakukan respon jangka panjangberbasis Gereja bagi membangun perdamaian.”

“Kami di sini tidak akan berbicaratentang doktrin atau perbezaan praktikdan keyakinan. Tujuan kami adalahmencari kesamaan,” kata RayhanahBantuas, salah seorang koordinator programdari 13-15 April.

Para pemimpin agama Kristian danMuslim menyatakan optimisme bahawapenganjuran kegiatan semacam itu dikalangan orang muda akan membantumembangun perdamaian di kota ini.

Sultan Marawi, Abdul HamidullahAtar mengatakan kota ini dapat majumeskipun menyimpan bekas-bekas lukadari konflik “kerana kita masih memilikiorang-orang muda seperti merekaini.”

“Kaum muda akan menjambatanikesenjangan di kalangan agama-agamadan masyarakat. Mereka akan mencapaiapa yang para pemimpin tua negara inigagal capai,” kata Sultan Atar.

Uskup Agung Caceres, Msgr RolandoTria Tirona, ketua Caritas KonferensiPara uskup Filipina, mengatakan membesarkananak-anak muda menjadi pendidikperdamaian akan mengekangmunculnya ekstremisme kekerasan dipulau itu.

“Kami harus menunjukkan kepadawarga Filipina muda bahawa merekaadalah pemangku kepentingan di masahadapan,” kata prelatus itu, yang menghadirikegiatan itu.

Acara bertajuk “Young Muslim-Christian Life Encounter,” adalah sebahagiandari program pembangunan perdamaianyang lebih luas yang jugadijalankan oleh Duyog Marawi. DuyogMarawi memiliki 140 relawan dan 40kakitangan di mana sebahagian besaradalah orang muda Muslim.--ucanews.com (dgn izin)

Total Comments:0

Name
Email
Comments