Perayaan Sto Petrus dan Paulus: Kita “batu” hidup membangun Gereja

Mengingat nubuat Tuhan kepada Petrus, sang batu karang, Sri Paus Fransiskus berkata ada janji yang sama bagi kita.

Jul 03, 2020

VATIKAN: Mengingat nubuat Tuhan kepada Petrus, sang batu karang, Sri Paus  Fransiskus berkata ada janji yang sama bagi kita. “Sama seperti Tuhan mengubah Simon menjadi Petrus,” jelas Sri Paus, “maka Dia memanggil kita masing-masing, bagi menjadikan kita batu yang hidup untuk membangun Gereja yang baru dan persatuan yang baru.”

Sri Paus  Fransiskus berbicara dalam Misa Hari Raya Santo Petrus dan Santo Paulus di “Altar Kursi” dari Basilika Vatikan Santo Petrus 29 Juni 2020 yang dihadiri sejumlah umat yang terbatas. Sesuai tradisi, Bapa Suci juga memberkati palliumpallium atau pakaian gerejawi yang diberikan kepada para uskup agung metropolitan sebagai simbol persatuan dengan Tahta Suci.

Sri Paus mengajak semua orang membiarkan diri “ditantang oleh Yesus” dan menanggapi panggilanNya untuk menjadi “pembangunpembangun persatuan” dan “para nabi Tuhan  di bumi.”

Meskipun sangat berbeza dalam pengalaman dan keperibadian, Petrus  dan Paulus disatukan sebagai saudara, kata Bapa Suci. Kedekatan mereka satu sama lain bukanlah hasil dari kehendak alami, jelas Sri Paus, tetapi datang dari Tuhan, yang memerintahkan kita untuk saling mengasihi. “Dialah yang mempersatukan kita, tanpa membuat kita semua sama,” kata Sri Paus  .

Sumber persatuan adalah doa, kata Sri Paus, contohnya, Gereja yang berdoa bersama untuk Santo Petrus ketika ia berada di penjara. Orang beriman waktu itu tidak mengeluh tentang penganiayaan tetapi berkumpul bersama dalam doa, kata Sri Paus .

Halangan yang dihadapi Petrus dan Paulus mengarah pada “nubuat,”  yang menjadi tema kedua homili Sri Paus . “Petrus dicabar oleh Yesus semasa Yesus bertanya kepada para Rasul, “Menurut kamu siapakah Aku ini?” dan Paulus, semasa Yesus bertanya kepadanya, “Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?”

“Cabaran-cabaran ini diikuti oleh nubuat. Di Kaisarea Filipi, Yesus memberitahukan kepada Petrus bahawa dia akan menjadi batu karang tempat Dia akan mendirikan GerejaNya. Paulus, setelah pertobatannya, menjadi “alat pilihan” Tuhan untuk membawa Injil kepada bangsa-bangsa lain.

“Hari ini kita memerlukan nubuat, nubuat nyata, Nubuat nyata tidak terjadi dalam pajangan spektakular, tetapi dalam memberikan kesaksian tentang kehidupan seseorang akan kasih Tuhan : Begitulah cara Petrus dan Paulus mewartakan Yesus, sebagai orang-orang yang mencintai Tuhan. Cinta mereka menuntun mereka untuk memberikan hidup sebagai martir: “Itulah nubuat,” kata Sri Paus , “dan itu mengubah sejarah.” --media Vatikan

Total Comments:0

Name
Email
Comments