Reaksi negatif kandang Natal kontemporari, Takhta Suci beri penjelasan

Patung-patung seramik raksasa, yang lampunya dinyalakan di Dataram Santo Petrus, Jumaat 11 Disember, dipasang di sana untuk mewakili dan menerangi kisah kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus, dan mencerminkan keterujaan menyambut kedatangan-Nya.

Dec 19, 2020

VATIKAN: Patung-patung seramik raksasa, yang lampunya dinyalakan di Dataram Santo Petrus, Jumaat 11 Disember, dipasang di sana untuk mewakili dan menerangi kisah kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus, dan mencerminkan keterujaan menyambut kedatangan-Nya.

Dalam Angelus hari Minggu sebelumnya, Sri Paus Fransiskus mengatakan, penantian yang kita rasakan dalam Adven adalah sesuatu yang penuh sukacita, pusat kisah Kristian.

Justeru sukacita inilah yang dibawa oleh palungan itu ke Dataran Santo Petrus. Namun, Kandang Natal khusus ini menceritakan juga kisah yang lain ... kisah yang tidak dapat difahami dengan  sekali pandang.

Mungkin kisah yang tersembunyi inilah yang menyebabkan kritik daripada beberapa umat yang memberikan reaksi negatif terhadap apa yang mereka anggap sebagai representasi kelahiran Yesus yang terlihat sangat  berbeza dari yang lebih tradisional.

Kandang Natal kontemporari itu sebenarnya sedikit berbeza. Kandang Natal yang hanya diisi sebahagian kecil dari koleksi dengan 52 patung itu, terdiri dari patung seramik berukuran badan manusia, yang dibuat dengan gaya khas Castelli, di Itali, yang dikenali seantero dunia dengan karya seni seramiknya. Ia memerlukan waktu dari sepuluh tahun bagi para siswa dan guru dari institut seni F.A. Grue di kota itu untuk membangun dan menyiapkan koleksi lengkapnya, dari tahun 1965 hingga 1975.

Sebuah patung khusus, yang digambarkan beberapa orang “mirip astronaut,” menimbulkan banyak pertanyaan, kerana tidak dijelaskan siapa atau apa yang diwakilinya.

Dalam suratnya, Admirable Signum, yang ditandatangani Disember 2019, Sri Paus Fransiskus menulis, “adalah kebiasaan untuk menambahkan banyak figura simbolik di dalam Kandang Natal”… dan selain itu,  “Bukan sahaja kanak-kanak, tetapi juga orang dewasa sering suka menambahkan figura-figura lain dalam Kandang Natal yang tidak ada hubungan jelas dengan cerita-cerita Injil.

Namun, dengan cara masing-masing, penambahan fantasi ini menunjukkan bahawa di dunia baharu yang dimulai oleh Yesus ada ruang untuk apa pun yang benar-benar manusiawi dan untuk semua ciptaan Tuhan.”

Dengan alasan ini, kata Sri Paus, “ikonikon Natal” sekarang ini, lebih dari sebelumnya, “merupakan tanda harapan bagi  orang-orang Roma dan bagi para penziarah yang datang dan mengaguminya.”

Perasmian lampu Kandang Natal, bersama Pohon Natal, pohon cemara dari salah satu hutan paling asli di Slovenia, berlangsung dengan kehadiran umat yang terbatas kerana pandemik virus corona. Kerana alasan itu, kata Sri Paus, “ikon-ikon Natal” sekarang ini, lebih dari sebelumnya, “merupakan tanda harapan bagi orang-orang Roma dan bagi para penziarah yang akan punya kesempatan untuk datang dan mengaguminya.” — media Vatikan

Total Comments:0

Name
Email
Comments