Temubual terbaru dengan Paus Fransiskus

Baru-baru ini, Paus Fransiskus membincangkan isu-isu hangat dalam Gereja dewasa ini melalui sebuah agensi berita Itali. Prelatus itu juga menjelaskan beberapa topik yang sering disalah erti sejak beliau terpilih menjadi Paus.

Mar 14, 2014

VATIKAN: Baru-baru ini, Paus Fransiskus membincangkan isu-isu hangat dalam Gereja dewasa ini melalui sebuah agensi berita Itali. Prelatus itu juga menjelaskan beberapa topik yang sering disalah erti sejak beliau terpilih menjadi Paus.

Wawancara yang diterbitkan pada Mac 5, di akhbar harian Itali, "Corriere della Sera," Paus diminta menjelaskan tentang sejumlah isu yang telah menjadi sumber perdebatan hangat dalam Gereja, terutama sejak kepausannya. Ketika ditanya oleh pewawancara, Ferruccio de Bortoli, tentang apakah mungkin Gereja mengizinkan kontrasepsi, 50 tahun setelah Paus Paulus VI menulis ensiklik bersejarah "Humanae Vitae," Paus Fransiskus menjawab bahawa doktrin itu tidak akan berubah, penekanan pastoral pada sikap bela rasa diperlukan.

“Paus Paulus VI sendiri, pada akhirnya, menganjurkan untuk menerima pengakuan dosa, dan perhatian terhadap situasi konkrit," jelas Sri Paus.

"Paus Paulus VI memiliki keberanian untuk menempatkan dirinya melawan majoriti, membela disiplin moral, menentang neo- Malthusianisme kini dan masa depan," ujar Paus Fransiskus.

Katanya lagi, "Ini bukanlah mengubah doktrin, tetapi akan lebih dalam dan memastikan bahawa pelayanan pastoral memperhitungkan situasi itu dan apa yang mungkin harus dilakukan untuk umat," seraya menambahkan, "Kami juga akan berbicara tentang topik ini pada sinode para Uskup dalam bulan Oktober."

Mengenai isu perkahwinan, Bortoli bertanya kepada Paus, apakah perlu atau tidak Gereja akan bersikap lebih terbuka, Paus Fransiskus menjawab bahawa "Perkahwinan adalah persatuan di antara seorang lelaki dan seorang wanita."

Beralih ke tema Sinode Uskup, Bortoli menanyakan tentang mengapa keluarga diangkat sebagai topik refleksi. Paus Fransiskus memberi contoh bahawa banyak hal telah berubah sejak Paus Yohanes Paulus II menulis Eksortasi Apostoliknya “Familiaris Consortio.”

Berbicara tentang dua sinode yang akan membincangkan topik keluarga, pewawancara menyatakan tentang "kebaharuan", dan mengacu komentar Paus untuk membantu umat yang bercerai, daripada mengutuk mereka.

"Tiga bulan setelah pemilihan saya, tema untuk sinode itu telah diangkat sebelum saya. Tema itu diusulkan kerana kita ingin menggali makna apa sumbangan Yesus kepada masyarakat kontemporari. Tapi pada akhirnya, yang bagi saya ini adalah kehendak Tuhan — sinode itu memilih untuk menyentuh tentang keluarga, yang sedang mengalami krisis yang sangat serius,” kata Paus.

Mengacu pada krisis ini, Paus Fransiskus menjelaskan, "Hanya sedikit orang muda berkahwin. Ada banyak keluarga yang berpisah. Anakanak sangat menderita. Kita harus membantu mereka. Tapi untuk ini kita harus merenung lebih mendalam. Ini dilakukan oleh konsistori dan sinode,” tegasnya. -- CNA

Total Comments:0

Name
Email
Comments