Gereja Korea tawar pelayanan dan penjagaan kepada migran

Keuskupan Daejeon memberikan pelayanan pastoral kepada pendatang dari negara-negara luar termasuk Filipina, Vietnam dan Timor-Leste.

Sep 24, 2021

Seorang paderi memberkati migran Filipina di sebuah Gereja di Korea Selatan. (Gambar: Moyse Cheonan/ Ucanews).


SEOUL:
Keuskupan Daejeon memberikan pelayanan pastoral kepada pendatang dari negara-negara luar termasuk Filipina, Vietnam dan Timor-Leste.

Emiliano Pajardo dari Filipina tiba di Korea Selatan pada tahun 2003 kerana ingin mengubah hidupnya.

Emiliano datang ke negara itu untuk bekerja sebagai pelatih teknikal dan mendapati semakin ramai pendatang Filipina berada di negara Asia Timur. Dia kemudian kembali ke Filipina, belajar teologi migrasi di Universiti Ateneo de Manila yang dikendalikan oleh Yesuit dan kembali ke Korea pada tahun 2008 untuk bekerja sebagai misionari awam bagi masyarakat Filipina di Korea Selatan.

Emiliano menawarkan pelayanan rohani dan pastoral kepada ratusan migran Filipina di bawah naungan Moyse Cheonan iaitu sebuah pelayanan pastoral Keuskupan Daejeon.

Pelayanan pastoral itu telah menyentuh ramai kehidupan masyarakat pendatang dari pelbagai negara termasuk Filipina, Vietnam dan TimorLeste.

Setiap minggu beliau mengunjungi komuniti Katolik migran Filipina di Cheonan, Hongseong, Seosan, Dangjin dan Sinhapdeok dan membantu para paderi mengatur Misa dan pelayanan lain untuk mereka.

Emiliano mengatakan pekerja asing sering memerlukan sokongan kerana mereka tidak bercakap mengenai masalah mereka secara terbuka.

Selain itu, paderi dari Missionary Society of St Columban dan Society of the Divine Word juga sering mengunjungi lima komuniti pendatang di Keuskupan Daejeon untuk merayakan Misa, memberi kaunseling dan pelayanan kesihatan. — UCANews

Total Comments:0

Name
Email
Comments