Jangan berdoa seperti kaum berhala

Gereja adalah sekolah doa yang luar biasa. Sebagai anak-anak, kita pertama-tama belajar berdoa di pangkuan nenek dan datuk serta ibu bapa kakeknenek dan orang tua, yang juga memberikan nasihat yang diilhami oleh Injil.

Apr 16, 2021

KOTA VATIKAN: Gereja adalah sekolah doa yang luar biasa. Sebagai anak-anak, kita pertama-tama belajar berdoa di pangkuan nenek dan datuk serta ibu bapa  kakeknenek dan orang tua, yang juga memberikan nasihat yang diilhami oleh Injil.

Pengalaman iman dan doa itu kemudian diperdalam melalui pertemuan dengan para saksi dan guru doa lain, seperti dalam kehidupan paroki dan setiap komuniti Kristian yang ditandai liturgi dan doa umat.

Begitulah penjelasan Sri Paus Fransiskus tentang Gereja sebagai rumah dan sekolah doa dalam katekesisnya pada Audiensi Umum Rabu, 14 April. Tugas penting Gereja adalah berdoa dan mengajarkan cara berdoa, serta meneruskan “pelita iman dan minyak doa dari generasi ke generasi.”

Tanpa cahaya lampu ini, penginjilan tidak akan mungkin dan kita tidak akan dapat mendekat dan melayani saudara-saudari kita. Oleh itu, Gereja adalah rumah dan sekolah persekutuan, juga adalah rumah dan sekolah doa.”

Dari Perpustakaan Apostolik Vatikan, Sri Paus menjelaskan, “pakaian iman itu tidak dikanji, tetapi berkembang bersama kita,” tidak kaku, tumbuh, bahkan melalui saat-saat krisis dan kebangkitan. Dan “kalian tidak dapat tumbuh tanpa saat-saat krisis, kerana krisis membuat kalian bertumbuh.”

Dan, tegas Sri Paus , “nafas dari iman adalah doa: kita bertumbuh  dalam iman kerana kita belajar berdoa.”

Setelah saat-saat tertentu dalam hidup, kita sedar bahawa tanpa iman kita tidak dapat melaluinya dan bahawa kekuatan kita adalah doa. Kita sedar bahawa tidak hanya doa peribadi, tetapi juga doa saudara, saudari dan umat, yang kita minta, juga mendampingi dan menyokong kita.”

“Dalam Injil Lukas, Yesus ajukan pertanyaan dramatik yang selalu buat kita merenung,” kata Sri Paus . “Jika Anak Manusia datang, adakah Dia mendapati iman di bumi?” Atau,  akankah Dia hanya menemui organisasi, seperti sekumpulan imam atau orang-orang yang hanya melakukan amal dan kebaikan?”

Inilah sebabnya Yesus bersikap keras “perlunya berdoa tekun tanpa  merasa lelah.” Maka, “pelita iman akan selalu menyala di bumi selagi masih ada minyak doa.”

Sri Paus  berkata, doalah yang meneruskan kehidupan kita yang miskin, lemah, dan penuh dosa dengan kepastian.

Oleh kerana itu, orang Kristian harus bertanya pada diri sendiri apakah mereka berdoa dan bagaimana mereka berdoa.

“Apakah saya berdoa seperti burung beo atau dari hati? Apakah saya berdoa dengan merasa menjadi bahagian dari Gereja dan berdoa untuk keperluannya, atau apakah saya berdoa sedikit sesuai keperluan saya, membiarkan idea-idea saya menjadi doa,” tanya Sri Paus.

“Ini doa kaum berhala, bukan doa umat Kristian,” kata Sri Paus. — media Vatikan

Total Comments:0

Name
Email
Comments