Katekis kenali tiga jenis ‘kemiskinan’
“Rekoleksi ini telah memberikan saya keyakinan dan kekuatan untuk menjawab panggilan saya untuk menjadi Friar Fransiskan,” kata Nelson Evarinus, salah seorang pemimpin awam yang menyertai Rekoleksi Pra-Paskah bagi Katekis/Pemimpin Awam di Dewan Paroki St Patrick, Membakut.
Apr 11, 2014
MEMBAKUT (Herald Malaysia): “Rekoleksi ini telah memberikan saya keyakinan dan kekuatan untuk menjawab panggilan saya untuk menjadi Friar Fransiskan,” kata Nelson Evarinus, salah seorang pemimpin awam yang menyertai Rekoleksi Pra-Paskah bagi Katekis/Pemimpin Awam di Dewan Paroki St Patrick, Membakut.
Perkongsian daripada Nelson tersebut mendapat tepukan dan sokongan daripada rakanrakan Katekis bagi menggalakkan beliau meneruskan panggilannya.
Rekoleksi tersebut dikendalikan oleh Pn Liza Peter dari Keuskupan Agung Kota Kinabalu pada Mac 26 lalu. Sebelum rekoleksi, para Katekis terlebih dahulu menghadiri Misa Kudus pagi yang dipimpin oleh Fr Paul Mikin.
Di dalam rekoleksi tersebut, dalam sesi pertama, pembimbing rekoleksi mengajak para Katekis untuk merenung kekuatan diri mereka, merancang pelan tindakan pelayanan mereka untuk lima tahun akan datang serta mengingat kembali janji pembaptisan mereka.
Dalam sesi kedua pula, para Katekis Awam merenung pesan Pra-Paskah Paus Fransiskus.
“Tuhan tidak bekerja dengan mengungkapkan diri-Nya yang berjubah dalam kekuasaan duniawi dan kekayaan, melainkan dalam ketidak berdayaan serta kemiskinan. Dia yang meskipun kaya, menjadi miskin kerana mahu kita semua menjadi kaya,” ujar Pn Liza sambil mengingatkan para Katekis agar mengimbas kembali perjalanan pelayanan mereka serta mengambil tauladan Yesus “yang memperkayakan ramai orang, dalam kemiskinan- Nya.”
Katanya lagi, “Cabaran dalam pelayanan memang banyak. Paus Fransiskus mengingatkan kita bahawa antidot atau ubat penawar bagi semua kelelahan ini ialah Injil. Malah Uskup Cornelius Piong juga selalu mengingatkan kita agar menjalin hubungan intim dengan Tuhan, berdoa dengan tekun, setia menghadiri Misa Kudus serta meluangkan waktu dalam Adorasi.”
“Mungkin ada di antara kita yang ‘terpromosi’ akan diri sendiri, bukan Yesus, renung kembali cara kita menyampaikan Injil dan pada musim Pra-Paskah ini. Adakah selama ini kita menyampaikan Injil dengan sukacita dan tulus? Mari kita mengingati, kaki siapa yang ingin kita basuh pada musim ini, mungkin ada seseorang yang belum kita ampuni. Semoga kita semua dapat merayakan kebangkitan Yesus dengan penuh sukacita,” ujar Pn Liza pada akhir sesi rekoleksi.
Total Comments:0