Kebangkitan Tuhan mengambil alih kerapuhan, kelemahan manusia

“Yesus yang disalibkan, tidak lain, telah bangkit dari antara orang mati,” itulah pesan harapan Paskah Sri Paus Fransiskus seraya menambah bahawa Tuhan membangkitkan Yesus, yang menyelesaikan kehendak penyelamatan-Nya dengan mengambil alih kerapuhan, kelemahan, beban dosa, bahkan kematian kita.

Apr 10, 2021

VATIKAN: “Yesus yang disalibkan, tidak lain, telah bangkit dari antara orang mati,” itulah pesan harapan Paskah Sri Paus Fransiskus seraya menambah bahawa Tuhan membangkitkan Yesus, yang menyelesaikan  kehendak penyelamatan-Nya dengan mengambil alih kerapuhan, kelemahan, beban dosa, bahkan kematian kita.

Oleh itu, kata Sri Paus,“Tuhan memuliakan Dia dan sekarang Yesus Kristus hidup selamanya. Dia adalah Tuhan.”

Luka-luka yang ditanggung Yesus di tangan, kaki, dan lambungNya adalah “meterai kasih-Nya yang kekal bagi kita,” dan semua yang mengalami pencubaan dalam tubuh atau jiwa dapat menemukan perlindungan di dalam luka-luka itu dan “menerima rahmat pengharapan yang tidak mengecewakan,” kata Sri Paus Fransiskus dalam pesan Urbi et Orbi di Basilika Santo Petrus, 4 April 2021.

Kristus Yang Bangkit, memberikan harapan dan penghiburan bagi mereka yang menderita pandemik, orang sakit dan yang kehilangan orang yang dicintai. Sri Paus juga berdoa agar Tuhan “menyokong usaha berani dari para doktor dan perawat.”

Setiap orang, terutama yang lemah, perlu bantuan dan punya hak atas rawatan dan vaksin sangat penting, kata Sri Paus seraya mengajak  masyarakat antarabangsa “untuk berkomitmen mengatasi kelambatan pengagihan vaksin dan menyelaras pembahagiannya terutama di negara-negara termiskin.”

Tuhan Yang Bangkit menghibur para penganggur dan orang-orang yang menderita akibat kesukaran ekonomi, kata Sri Paus yang berdoa agar Kristus “memberi inspirasi kepada pihak berwajib untuk bertindak sehingga setiap orang, terutama keluarga yang paling memerlukan” diberikan bantuan agar tidak jatuhdalam kemiskinan.

Sri Paus juga berbicara tentang beban psikologi pandemik pada orang muda, yang sering terpaksa tinggal di rumah tanpa bersekolah atau mengunjungi teman secara langsung. Sri Paus mengungkapkan “kedekatannya dengan orang di seluruh dunia.” Memetik kata-kata Santo Yohanes Paulus II semasa mengunjungi Haiti, “orang miskin dari segala jenis harus mulai berharap sekali lagi,” kata Sri Paus.

Sri Paus juga berdoa bagi orang muda Myanmar yang “berkomitmen mendukung demokrasi dan membuat suara mereka didengar dengan damai,” agar “kebencian hanya dapat dihilangkan dengan cinta.”

Sri Paus juga mengenang para migran yang melarikan diri dari perang dan kemiskinan ekstrem dan berdoa agar “terang Yesus yang bangkit menjadi sumber kelahiran kembali” bagi mereka, kerana kita melihat dalam diri mereka “wajah Tuhan yang rosak dan menderita” di jalan menuju Kalvari.

Sri Paus juga menyedari betapa ramai umat Kristian merayakan Paskah di bawah batasan-batasan ketat, sehingga tidak dapat menghadiri perayaan liturgi. Sri Paus  berdoa agar ini, dan semua pembatasan kebebasan beribadat dan beragama di seluruh dunia, dapat dilonggarkan serta diizinkan semula berdoa dan memuji Tuhan dengan bebas.

Sebelum mengakhiri pesan Paskah Urbi et Orbi dan menyampaikan berkat apostoliknya, Sri Paus  mengatakan, “Kami berdoa agar manfaat penyembuhan menyebar ke seluruh dunia.

Total Comments:0

Name
Email
Comments