Kerajaan Tuhan mahu menyelamatkan

Dalam Injil Yohanes pada hari Minggu ini yang singkat, Pilatus kelihatannya sangat bingung.

Nov 22, 2024


HARI RAYA BESAR
KRISTUS RAJA
DANIEL 7:13-14
WAHYU 1:5-8
INJIL YOHANES 18:33B-37

Dalam Injil Yohanes pada hari Minggu ini yang singkat, Pilatus kelihatannya sangat bingung.

Ketika Yesus menjawab bahawa Dia adalah raja, Pilatus bertanya lagi, “Jadi Engkau adalah raja?”

Yesus jelas menegaskan: “Kerajaan-Ku bukan dari sini!” Yesus memberi keterangan, bahawa kerajaan-Nya tidak menggunakan kekerasan maka Yesus mengulangi lagi: “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini”.

Jadi, kerajaan-Nya didirikan untuk apa? Kerajaan-Nya didirikan untuk mengadakan dunia yang damai, bersahabat, mewujudkan kebenaran dan keadilan, serta kesediaan untuk saling menghormati dan mengakui hak masing-masing, yang pada dasarnya adalah mengasihi Tuhan dan sesama.

Itulah kerajaan yang harus dibangun untuk mengganti keadaan dan suasana perjalanan sejarah kehidupan manusia dalam masyarakat.

Itulah sebenarnya kerajaan yang setiap hari kita senantiasa mohon dalam doa Bapa Kami: “Datanglah kerajaan-Mu”.

Dalam gambaran tentang seorang raja, yang kita lihat dalam Injil Yohanes hari ini, Pilatus sebagai seorang pembesar dunia, bingung dan tercengang menghadapi Yesus yang menyampaikan kepadanya apa yang benar tentang peranan-Nya sebagai raja.

Yesus mengatakan apa yang benar dan Yohanes juga, pernah bersaksi di tempat lain bahawa Yesus adalah kebenaran.
Apakah yang terjadi di dalam hati Pilatus, tentang pandangan peribadinya terhadap Yesus sebagai raja?

Apakah hati kita sudah terbuka berhadapan dengan kebenaran-kebenaran yang di sampaikan kepada kita?

Apakah hati kita juga seperti Pilatus, berasa takut untuk berhadapan dan bertemu dengan Yesus, yang selalu mengatakan apa yang benar kepada kita?

Beranikah kita mendengarkan dan melaksanakan kebenaran-kebenaran, iaitu ajaran Yesus yang disampaikan kepada kita.

Ajaran Yesus kerapkali berbeza, bahkan seringkali bertentangan dengan pandangan atau pendapat kita sendiri?

Kita seringkali takut nama atau kedudukan kita di depan umum akan jatuh, apabila kita melaksanakan apa yang diajarkan dan dilakukan Yesus.

Pengertian kita tentang Yesus sebagai raja, sering sama dengan pengertian Pilatus tentang raja, yang mengaitkan pengertian tentang kerajaan atau kekaisaran Romawi, yang bertentangan dengan ajaran Yesus.

Injil Yohanes hari ini berpusat pada kerajaan Kristus, iaitu Kerajaan Tuhan. Dan di dalam kerajaan Tuhan yang didirikan Yesus Kristus itu, tidak ada jarak atau perpisahan di antara apa yang bersifat batiniah atau rohani; dan yang duniawi atau jasmani.

Perbezaan ketara ialah kuasa atau dominasi dan pelayanan atau pengabdian. Kerajaan Yesus sangat berbeza daripada kerajaan atau kekaisaran yang dikenali oleh Pilatus, iaitu kerajaan Romawi yang ber corak penguasaan dan kekerasan. Sebaliknya kerajaan Yesus dibangun di atas kebenaran, kasih, keadilan dan perdamaian.

Yesus memang menyebut dan mewartakan kerajaan Tuhan sebagai suatu kenyataan yang baharu menjadi terwujud sepenuhnya di masa depan.

Namun kenyataan adanya kerajaan itu secara simbolik atau secara misteri sakramental sudah ada melalui kata-kata dan perbuatan, yang telah dimulakan oleh Yesus sendiri.

Kerajaan Tuhan yang didirikan Kristus sudah ada, namun dalam perjalanan ke arah perwujudannya yang utuh kelak.

Dalam kerajaan yang didirikan Yesus tidak dapat diharapkan adanya pangkat kedudukan atau jabatan, mahupun hak-hak khusus, apa lagi keinginan untuk menjadi pembesar atau pemegang kuasa.

Kenyataannya, Yesus sebagai raja adil tidak menghukum mati, tetapi malahan dihukum mati. Dalam Injil Yohanes diberitakan bahawa Yesus mati sebagai raja. Takhta-Nya adalah salib sebagai ungkapan autentik pelayanan-Nya sebagai raja. Berkat Kristus itulah penderitaan bukan lagi merupakan jalan menuju kematian, sebaliknya sebagai jalan menuju kemuliaan abadi.

Yesus secara resmi mengaku diri-Nya di hadapan Pilatus sebagai raja, namun bukan untuk menguasai suatu negara sebaliknya untuk membebaskan manusia dari kuasa dan perhambaan kuasa jahat. --Msgr. F.X. Hadisumarta O.Carm.

Total Comments:0

Name
Email
Comments