Menuju Sinod 2023: Persekutuan, partisipasi dan misi

Sri Paus Fransiskus secara rasmi melancarkan proses panggilan menggereja global dengan cara baharu selama dua tahun.

Oct 16, 2021


TAKHTA SUCI:
Sri Paus Fransiskus secara rasmi melancarkan proses panggilan menggereja global dengan cara baharu selama dua tahun. Sinode Para Uskup yang biasanya melibatkan para Uskup di seluruh dunia, kini dirayakan di peringkat lokal. Proses ini, dinamakan proses sinodaliti menuju Sinode 2023 dengan seruan “menatap orang lain pada mata mereka dan mendengar apa yang mereka mahu katakan.”

Sinodaliti, sebagaimana didefinisikan oleh International Theological Commission pada tahun 2018, adalah “tindakan Roh dalam persekutuan Tubuh Kristus dan dalam perjalanan misi Umat Tuhan”.

Menyampaikan homilinya dalam Misa Kudus di Basilika Santo Petrus pada 10 Oktober, Sri Paus mengatakan bahawa proses sinodal bukannya dengan menghabiskan masa mengatur acara atau berteori tentang masalah, tetapi luangkan waktu untuk bertemu Tuhan dan sesama. Ini waktunya untuk menumpukan pada doa dan adorasi – mendengar apa yang Roh ingin katakan kepada Gereja.”

Salah satu buah dari Sinode adalah agar kita semua memahami bahwa proses pengambilan keputusan di Gereja selalu dimulai dengan mendengarkan, karena hanya dengan cara inilah kita dapat memahami bagaimana dan ke mana Roh ingin memimpin Gereja,” kata Sri Paus.

“Proses sinodal adalah waktu untuk melihat orang lain dan mendengarkan apa yang mereka katakan, membangun hubungan, peka terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi oleh saudara-saudari kita, untuk membenarkan diri kita diperkaya dengan pelbagai karisma, panggilan, dan pelayanan,” kata Bapa Suci.

Pada bulan Mei lalu, Vatikan mengumumkan bahawa proses menggereja atau sinodaliti pada tahap keuskupan lokal akan dibuka dari Oktober 2021 hingga April 2022.

Di Malaysia, seluruh Keuskupan/Agung secara serentak melancarkan Sinode 2021-2021 pada 17 Oktober. Fransiskus memberi renungan Injil pada hari tersebut iaitu Markus 10: 17-30, di mana Yesus mencabar seorang pemuda kaya itu untuk menjual segala harta miliknya dan memberikannya kepada orang miskin ... “kemudian datang, ikutlah Aku.” "Hari ini, dalam kita memulai proses baharu menggereja, marilah kita mulai dengan bertanya pada diri kita sendiri – kita semua, Bapa Suci, para uskup, paderi, religius dan umat awam – apakah kita, komuniti Kristian, menggunakan ‘cara’Tuhan untuk menggereja dan apakah kita ikut serta dalam kehidupan umat manusia?” tanya Bapa Suci.

“Meraikan sinode bermaksud berjalan pada laluan yang sama, dengan bersama-sama. Marilah kita melihat Yesus, yang bertemu dengan orang kaya di jalanan; Dia mendengar persoalan pemuda itu dan membantunya untuk merenung apa yang harus lakukan oleh pemuda itu untuk mendapat kehidupan kekal.” Tiga kata kerja yang ditekankan oleh Sri Paus yang juga menunjukkan ciri sinodal: Berjumpa, mendengar dan merenung.

Sri Paus menegaskan, “selepas berjumpa dan mendengar – ini tidak harus terhenti di sini sahaja. Perlu ada pemenungan (discernment).

"Setiap kali kita masuk ke dalam dialog, benarkan diri kita dibawa untuk maju dalam perjalanan iman. Seperti pemuda kaya dalam Injil, Yesus membantu kita untuk membuat penelitian peribadi, “melihat ke dalam batin kita” dan untuk menemui apa yang dinyatakan oleh Tuhan kepada kita, membezakan dengan terang Ilahi apa yang sesungguhnya harta paling berharga untuk kita. Sri Paus menjelaskan bahawa “sinode adalah perjalanan dari sebuah discernment spiritual yang terjadi dalam adorasi, doa dan dialog dengan Sabda Tuhan.”

Menutup homilinya, Bapa Suci mengajak semua umat, “Mari kita berjalan bersama” dan mengungkapkan harapan agar kita dapat menjadi “penziarah yang mencintai Injil dan terbuka terhadap kejutan-kejutan Roh Kudus” dan mendorong semua umat agar tidak mensiasiakan kesempatan penuh rahmat, yang lahir dari perjumpaan, pendengaran dan renungan.

Selepas Fasa Pertama iaitu peringkat Keuskupan Lokal, proses Sinodal ini akan beralih ke Fasa Kedua: peringkat kontinental, tujuannya terlibat dalam dialog Instrumentum laboris. Hasilnya akan dikirim ke sekretariat Jeneral pada Mac 2023. Sekretariat akan menyusun Instrumentum Laboris yang direncanakan akan diterbitkan pada Jun 2023. Manakala fasa ketiga iaitu kemuncak sinodaliti akan dimulakan dengan perayaan Persidangan Umum Para Uskup XVI dengan tema: "Untuk Gereja Sinodal: Persekutuan, Partisipasi, dan Misi” yang akan berlangsung di Vatikan, pada Oktober 2023. --CNA

Total Comments:0

Name
Email
Comments