Pembaptisan: Kehidupan diubah bukan berakhir
Pada hari Minggu ini, kita merayakan Yesus yang dibaptis. Dan pada kesempatan pembaptisan-Nya, Yesus telah diakui oleh Tuhan sebagai Putera-Nya.
Jan 11, 2025
PESTA
PEMBAPTISAN
TUHAN (C)
YESAYA 40:1-5.9-11
TITUS 2:11-14;3:4-7
LUKAS 3:15-16.21-22
Pada hari Minggu ini, kita merayakan Yesus yang dibaptis. Dan pada kesempatan pembaptisan-Nya, Yesus telah diakui oleh Tuhan sebagai Putera-Nya.
Yesus yang dibaptis inilah yang diutus Tuhan bagi menyelamatkan umat manusia.
Menurut Injil Lukas, Yohanes membaptis dengan air, malah Yohanes juga menegaskan hal ini bahawa Yesus membaptis “dengan Roh Kudus dan dengan api” (Luk 3:16).
Seperti yang dikisahkan oleh penginjil Lukas dalam Kisah Rasul, semasa Gereja Perdana atau umat Kristian pertama berhimpun dan berdoa, api digambarkan sebagai pencurahan Roh pada peristiwa Pentakosta (Kis 2:1-4).
Roh dan api secara simbolik dilihat sebagai proses pembersihan dan permurnian hati manusia. Dan pada waktu Yesus dibaptis, terdengarlah suara dari langit: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan!” (Luk 3:22).
Dalam kata-kata itu terungkaplah pernyataan yang sangat sederhana tetapi mulia bahawa, Yesus sebagai “orang dari Nasaret itu”, adalah ungkapan kasih Tuhan kepada Israel baharu, umat-Nya yang sebenarnya.
Kasih Tuhan diungkapkan kepada umat manusia, kepada kita, dengan membiarkan diri-Nya dibaptis di sungai Yordan seperti kita, manusia biasa.
Dengan demikian Dia ingin menunjukkan, bahawa Dia sungguh rela menerima keadaan kita sebagai manusia seutuhnya. Lahir di Betlehem, dibaptis di sungai Yordan merupakan pengakuan-Nya sebagai manusia lemah.
Di Yordan, Yesus menerima pengakuan sebagai Putera Tuhan dan perutusan-Nya, dan di kayu salib, Dia telah melunaskan perutusan-Nya!
Dengan menerima pembaptisan dari Yohanes Pembaptis di Yordan, Yesus menyamakan diri seutuhnya (kecuali dalam hal dosa) dengan manusia, yang harus diselamatkan-Nya!
Itulah pelaksanaan kenabian yang sempurna! Lalu, kita diundang dan diutus Tuhan untuk melaksanakan tugas panggilan kenabian Gereja!
Apa erti pembaptisan kita? Dalam pembaptisan, kita dikuburkan bersama Kristus dalam pembaptisan dan dalam kebangkitan- Nya kita menerima anugerah kehidupan baru yang meruntuhkan tembok kematian, menjadikannya jalan menuju kekekalan.
Berkat pembaptisan itu, kita menerima hidup Gereja dan harus memelihara dan menghayatinya dengan iman.
Apakah sebenarnya hidup Gereja atas dasar iman? Iman bererti, seperti Yesus sendiri, selalu prihatin terhadap orang lain.
Iman sejati adalah suatu tanggungjawab umum, bukan tanggung jawab persendirian atau “private”.
Pembaptisan ialah panggilan untuk ikut melaksanakan tugas kenabian! Pada dasarnya panggilan tugas kenabian bererti kesediaan untuk berkorban!
Pada Pesta Hari Raya Pembaptisan Yesus ini kita diundang untuk meninjau kembali dan merenungkan “apakah sebenarnya erti pembaptisan bagiku?”
“Apakah hidupku sebagai orang yang sudah dibaptis, selalu menjiwai, dibimbing dan menghayati semangat Yesus?”
“Apakah hidup dan pekerjaanku mengikut penghayatan tugas kenabian? Sebagai orang yang dibaptis, apakah yang dapat aku lakukan sekarang ini, untuk keluarga, dalam lapangan kerja, untuk Gereja dan masyarakat sekarang ini?”
Semoga Pesta Pembaptisan Yesus ini, mengingatkan kita bahawa Yesus ialah Mesias dan Putera terkasih Bapa serta membaptis umat manusia dengan Roh Kudus.
Bapa Gereja, seperti Sto Gregorius dari Nisa, memberikan penjelasan mengapa Tuhan Yesus itu dibaptis seperti manusia.
Dalam homilinya tentang pembaptisan Kristus, Sto Gregorius menegaskan bahwa tindakan Kristus merupakan suatu ajakan, suatu contoh bagi manusia agar manusia menyucikan dirinya dari dosa dan kejahatan.
Oleh sebab itu, pembaptisan itu adalah bentuk pemurnian dari dosa, pengampunan akan pelanggaran tindakan buruk yang dilakukan oleh manusia, dan suatu bentuk pembaharuan bagi semua manusia. --Msgr F.X. Hadisumarta O.Carm.
Total Comments:0