Perjalanan terpanjang Sri Paus Fransiskus ke Asia, Oceania September ini
Perjalanan Paus Fransiskus ke Asia dan Oseania dalam beberapa hari lagi, akan menjadi perjalanan yang dipenuhi pertemuan pelbagai agama, perbincangan ekonomi dan sosial.
Aug 31, 2024
VATIKAN: Perjalanan Paus Fransiskus ke Asia dan Oseania dalam beberapa hari lagi, akan menjadi perjalanan yang dipenuhi pertemuan pelbagai agama, perbincangan ekonomi dan sosial.
Mengunjungi empat negara pada September 2-13 September, Sri Paus berusia 87 tahun ini akan melakukan perjalanan terpanjang selama masa kepausannya, dari segi jarak yang ditempuh mahupun jumlah hari.
Kunjungan tersebut akan mencakupi Indonesia yang majoritinya berpenduduk Islam, Papua New Gunea yang sebahagian besarnya beragama Kristian, Timor Leste, sebuah negara termiskin di dunia dan Singapura, negara berekonomi paling kuat di Asia.
Perjalanan apostolik kali ke-45 ini akan menumpukan dialog antaragama, kerukunan etnik, kepedulian terhadap ciptaan, kepedulian terhadap migran, penghargaan kepada karyakarya misionari dan sumbangan Gereja terhadap pendidikan dan pelayanan kesihatan.
Kunjungannya akan dimulai di Indonesia, yang memiliki populasi Muslim terbesar di dunia; Umat Katolik hanya berjumlah sekitar tiga peratus dari populasi. Kemudian Bapa Suci akan terbang ke Papua New Guinea yang diperkirakan 98% penduduknya beragama Kristian.
Timor-Leste adalah satu-satunya negara bermajoriti Katolik dalam perjalanan kepausan Bapa Suci.
Di Singapura, umat Buddha merupakan kumpulan agama terbesar, diikuti 20% populasi yang tidak menganut agama apa pun; 19 peratus umat Kristian dan penganut Islam sekitar 15 peratus.
Meskipun dari sudut pandang Eropah atau Amerika Utara keempat-empat negara yang bakal dikunjungi Sri Paus Fransiskus ialah sebahagian “pinggiran” agama Katolik global namun Sri Paus Fransiskus tetap mengutamakan undangan dari kota-kota terkecil dan terpencil.
Di Indonesia, Papua New Guinea dan Timor-Leste, Sri Paus Fransiskus dijangka menumpukan pada dialog antara agama dan kewajiban agama untuk peduli terhadap ciptaan. Di Singapura, Bapa Suci akan meluangkan masa bersama warga tua dan sakit di Rumah St Theresa. — media Vatikan
Total Comments:0