Persoalan tentang hari ketiga

Persoalan pada hari ketiga dan sesudah hari ketiga muncul dari Injil sendiri. Dua keterangan waktu itu dapat ditemukan dalam Injil, dan menunjuk waktu

Apr 03, 2021

Soalan: Iman Katolik percaya akan kebangkitan badan dan kehidupan kekal. Melalui penebusannya Yesus bangkit dan merupakan yang sulung dari antara orang mati. Manakah yang benar: Yesus bangkit sesudah tiga hari atau pada hari ketiga? — Yosefa

Jawaban: Persoalan pada hari ketiga dan sesudah hari ketiga muncul dari Injil sendiri. Dua keterangan waktu itu dapat ditemukan dalam Injil, dan menunjuk waktu kebangkitan Yesus yang sama saja.

“Pada hari ketiga” dipakai dalam Mat. 17:2223, pada sabda Yesus kepada murid-murid-Nya di Galilea. “Ia berkata kepada mereka: ‘Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan’”. Juga dalam Luk. 9:22: “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga”.

Sedangkan “sesudah hari ketiga” terdapat dalam Mat. 27:62-64 dan Mrk. 8:31. Perikop pertama menyinggung permintaan orang-orang Farisi kepada Pilatus sesudah kematian Yesus. “Tuan, kami ingat, bahawa si penyesat itu, sewaktu hidup-Nya berkata: Sesudah tiga hari Aku akan bangkit. Kerana itu perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari  yang ketiga; jikalau tidak, murid-murid-Nya mungkin datang untuk mencuri Dia, lalu mengatakan kepada rakyat: Ia telah bangkit dari antara orang mati, sehingga penyesatan yang terakhir akan lebih buruk akibatnya dari pada yang pertama.”

Dalam Mrk. 8:31, dikisahkan ajaran Yesus tentang kematian-Nya, “bahawa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari”.

Menurut perhitungan Yahudi, dua informasi itu menunjuk hari yang sama. Cara perhitungan seperti ini misalnya kita temukan dengan jelas dalam 2 Taw 10:5. Dikisahkan bahawa Yerobeam, musuh Salomo ayah Rehabeam, datang dengan maksud untuk menghamba padanya. Kerana  hendak lebih dulu mendengarkan penasihat-penasihatnya, Rehabeam memintanya datang lusanya (itulah terjemahan yang dipakai oleh Kitab Suci bahasa Indonesia, tetapi dalam bahasa aslinya dipakai kata sesudah tiga hari: post tres dies, after three days bdk. Kitab Suci ASV atau KJV).

Dalam 2 Taw. 10:12, Yerobeam datang lagi. Kata keterangan waktu yang dipakai di sini adalah “pada hari ketiga” (dalam Kitab Suci terjemahan Indonesia dimaknai sama: lusanya). Jelaslah, “sesudah hari ketiga” sama ertinya dengan “pada hari ketiga”. Perhitungan hari orang Yahudi memang berbeza.  Hari dimulai saat matahari terbenam sampai matahari terbenam berikutnya. Jadi, bukan dari terbitnya matahari sampai terbit berikutnya, sebagaimana perhitungan kita.

Selain itu, penghitungan hari Yahudi bersifat inklusif. Ertinya hari di mana kita mulai sudah dihitung sebagai hari pertama.

Menurut kesaksian Injil, baik Sinoptik mahupun Yohanes, Yesus disalibkan pada hari Jumaat (15 Nisan pada pesta Paskah Yahudi menurut Sinoptik dan 14 Nisan pada hari persiapan sebelum pesta Paskah menurut Yohanes), pukul 9.00 (pukul 3.00 petang menurut waktu kita, kerana perhitungan Yahudi mulai jam 6.00 pagi kita).

Hari ini sudah dihitung sebagai hari pertama, yang sudah merangkum malam perjamuan Yesus sebelumnya dan akan berakhir pada matahari terbenam (pukul 6.00 petang kita).

Pada jam itu juga hari kedua mulai. Kerana itu hari kebangkitannya pada hari pertama minggu itu (ertinya hari Minggu, hari pertama sesudah Sabat (Yoh. 20:1; bdk. Mat. 28:1; Mrk. 16:2)), adalah hari ketiga sesudah kematian-Nya.

Dengan memperhatikan hal itu, Syahadat memakai ungkapan ini: “Pada hari ketiga Ia bangkit menurut Kitab Suci” (et resurrexit tertia die, secundum Scripturas). — Gregorius Hertanto MSC, hidupkatolik.com

Total Comments:0

Name
Email
Comments