Sejauh mana Ekaristi telah mentransformasi hidup kita?
Dalam Injil, roti merupakan suatu gambaran tentang peribadi dan karya Yesus, yang maknanya terungkap di dalam Yoh 6:1-15.
Jul 26, 2024
HARI MINGGU
BIASA KE-17
TAHUN B
2 RAJA 4: 42-44
EFESUS 4: 1-6
INJIL YOHANES 6: 1-15
Dalam Injil, roti merupakan suatu gambaran tentang peribadi dan karya Yesus, yang maknanya terungkap di dalam Yoh 6:1-15.
Injil mengajak kita melihat Yesus memperbanyak 5 roti jelai dan 2 ekor ikan. Cerita tentang penggandaan roti dan ikan terdapat dalam keempat-empat Injil: menurut karangan Markus, Matius, Lukas dan Yohanes.
Ternyata Ekaristi merupakan pegangan dan sumber kesatuan umat pengikut Kristus di Gereja Perdana.
Di dalam ceritera Injil-Injil itu, terpaparlah suatu gambaran tentang kehidupan dalam “Kerajaan Tuhan” sejati sebagai suatu perjamuan yang dipimpin oleh Almasih sendiri.
Penulis Injil masing-masing menyampaikan salah satu ciri khusus Ekaristi, manakala Yohanes dalam Injilnya (Yoh 6:1-15) menempatkan penggandaan roti sebagai intisari ajaran Yesus tentang makna Roti Hidup.
Inisiatif adanya mukjizat penggandaan roti datang daripada Yesus. Filipus termasuk murid-murid lain tidak mengerti, bahawa pertanyaan Yesus adalah suatu seruan kepada iman mereka.
Filipus menyahut dengan menyatakan masalah harga pembelian roti sebanyak itu.
Ribuan umat yang sudah dibantu, diberi makan roti dan ikan sampai kenyang pun, juga seperti murid-murid Yesus, ternyata masih berfikir, bersikap dan berbuat secara dangkal, terlalu duniawi, materialistik sekali.
Yesus memang dianggap sebagai nabi yang harus datang, tetapi menurut orang-orang di situ, Dia seharusnya datang sebagai raja yang agung.
Tetapi yang sebaliknya berlaku, Yohanes menampilkan seorang kanak-kanak kecil. Melalui kanak-kanak yang polos dan murah hati itulah Yesus dikenali siapa Dia yang sebenarnya.
Penggandaan roti merupakan gambaran yang tepat tentang makna Ekaristi sejati. Yesus menggunakan pemberian sederhana berupa sedikit roti dan ikan untuk memberi makan kepada ribuan orang.
Ternyata ada 12 bakul sisanya. Yesus meminta murid-murid-Nya supaya persediaan makan yang begitu terbatas itu, diberikan kepada semua orang dengan penuh kepercayaan dan kemurahan hati, Apa maksud Yesus sebenarnya?
Memang roti yang diperlukan, tidak akan pernah cukup, sebelum kita semua juga mahu dan rela memberikannya kepada orang lain! Sebab bagi setiap orang yang percaya, Yesus bukanlah sekadar seorang peribadi, yang dapat mengadakan mukjizat. Dia adalah roti dari syurga!
Maka dengan menerima Dia, kita tidak akan merasa lapar dan haus lagi. Seperti roti yang dapat memperkuat dan memelihara hidup kita, Yesus akan memelihara kehidupan sejati kita sebagai orang yang sungguh beriman.
Mengenal dan menerima Yesus sebagai roti pemberi hidup merupakan ungkapan iman dan jawaban kasih kita kepada kasih Tuhan yang terwujud dalam kematian-Nya disalib dan kemuliaan-Nya di syurga.
St Yohanes Kristostomus menulis: “Inginkah kamu menghormati tubuh Kristus? Maka jangan menolak Dia ketika Ia telanjang. Janganlah kamu memuliakan Dia di kenisah yang berhiaskan sutera dan mengabaikan Dia ketika Dia menderita kedinginan dan tak berpakaian.
Dia yang berkata: ‘Inilah tubuh-Ku’ adalah satu dan sama dengan Dia yang berkata: ‘Kamu melihat Aku lapar, tetapi kamu tidak memberi Aku makan’, dan ‘Apa yang kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Apa ertinya apabila meja Ekaristi penuh dengan piala-piala diperbuat dari emas, sedangkan umat tidak merayakannya dan mati kelaparan rohani? Mulailah dengan menghilangkan kelaparan rohani kita dahulu, kemudian sesudah itu, hiasilah altarnya dengan apa yang masih ada”.
Kata-kata itu harus didengarkan oleh setiap komuniti Kristiani sejati, agar Ekaristi dapat mengeratkan lagi persaudaraan dan solidariti kaum beriman.
Patut kita renungkan: Apakah makna Ekaristi Yesus bagi kita? Apakah perayaan dan penerimaan Ekaristi kita setiap hari atau setiap minggu dapat mentransformasi diri kita dan sesama? Apakah kita saling menjadi sahabat, yang hidup penuh perhatian, pengertian, keadilan dan kasih satu sama lain? Hari ini, mukjizat penggandaan roti Yesus adalah di antara yang masih kita tetap perlukan! — Msgr F.X Hadisumarta O.Carm, imankatolik.com
Total Comments:0