Seminar Sinodaliti kali kedua di Paroki Bunan-Tebedu
“Dunia hari ini sangat memerlukan Yesus dan semangat persaudaran,” kata seorang religius dari kongregasi Sisters of St Francis of Sarawak (SSFS) yang menjadi pembicara dalam Seminar Sinodaliti, Identiti dan Misi Wanita Dalam Gereja, anjuran Girumpung Dayung Katolik Paroki Bunan-Tebedu, baru-baru ini.
Oct 04, 2024
SERIAN, Sarawak: “Dunia hari ini sangat memerlukan Yesus dan semangat persaudaran,” kata seorang religius dari kongregasi Sisters of St Francis of Sarawak (SSFS) yang menjadi pembicara dalam Seminar Sinodaliti, Identiti dan Misi Wanita Dalam Gereja, anjuran Girumpung Dayung Katolik Paroki Bunan-Tebedu, baru-baru ini.
Seramai 265 peserta dari lebih 40 Gereja di bawah jagaan paroki Bunan-Tebedu, menghadiri program tersebut.
Hari pertama bermula dengan nyanyian puji-pujian diikuti sesi yang disampaikan oleh Sr Catherine Uming, SSFS.
“Bagi membantu kita menemui Yesus dan mengenal diri kita sendiri, kita perlu mendengar Roh Kudus, memperbaharui iman dan berusaha berkongsi Injil dengan sesama,” katanya.
Menurutnya lagi, objektif proses sinodal adalah untuk merayakan iman, mendengar satu sama lain dan berjalan bersama dengan Roh Kudus.
Dalam Misa Kudus pada hari pertama, Fr John Chong dalam homilinya mengingatkan para peserta tentang pentingnya Ekaristi dalam kehidupan seharian mereka.
Pada hari kedua, Fr John menyampaikan ceramah bertajuk “Wanita Beriman, Berjalan dengan Iman.”
Fr John mengajak para peserta untuk meneladani para wanita di dalam Alkitab, seperti Perawan Maria, Marta, Maria Magdalena dan orang-orang kudus Gereja yang menunjukkan iman mereka dengan memberikan pelayanan sepenuh hati kepada Tuhan serta sesama demi membangun kerajaan Tuhan di dunia.
Ceramah ketiga, “Kesukaan Dalam Perjalanan Iman” oleh Sr Catherine menjelaskan bahawa pelayanan kaum wanita di dalam Gereja adalah satu panggilan kesyukuran dan sukacita.
“Jangan melihat tugasan pelayanan sebagai satu bebanan tetapi satu peluang untuk melayani dan memberikan sesuatu kepada Gereja dan komuniti demi kemuliaan Tuhan,” kata Sr Catherine.
Selepas setiap ceramah, peserta dibahagikan kepada kumpulan mengikut kampung atau zon masing-masing untuk berbincang tentang pelan tindakan berdasarkan soalan yang telah diberikan oleh pihak penganjur.
Mereka kemudian membentangkan pelan mereka kepada semua hadirin.
Seminar itu diakhiri dengan Misa Senja yang dipimpin oleh Fr John bersama Rektor paroki Bunan-Tebedu, Fr Cornelius. --Today’s Catholic
Total Comments:0