Semoga Injil bebas disebarkan di China

Sri Paus Fransiskus berdoa agar umat Katolik di China bebas untuk mewartakan Injil dan mempraktikkan iman mereka tanpa sekatan.

Jun 02, 2023

Sri Paus Fransiskus bersama para penziarah dari China pada tahun 2019.


TAKHTA SUCI: Sri Paus Fransiskus berdoa agar umat Katolik di China bebas untuk mewartakan Injil dan mempraktikkan iman mereka tanpa sekatan.

Pada saat hubungan Vatikan-China tegang kerana pelanggaran jelas kesepakatan untuk melantik Uskup, namun Sri Paus Fransiskus secara terbuka merayakan Hari Doa Sedunia untuk Gereja Katolik di China pada Mei 24.

Mei 24 juga merupakan Pesta Maria Penolong Umat Kristian di Sheshan.

“Saya mengajak semua orang untuk memanjatkan doa kepada Tuhan agar Khabar Baik Kristus yang tersalib dan Bangkit dapat diwartakan secara penuh, indah dan bebas, membawa kebaikan bagi Gereja Katolik dan seluruh masyarakat di China,” kata Sri Paus pada akhir audiensi umum mingguannya di Vatikan.

Bapa Suci mengatakan beliau ingin “saudara dan saudari kita di China” mengetahui bahawa umat Katolik di seluruh dunia dekat dengan mereka, “sentiasa mahu berbahagi kegembiraan dan harapan dengan warga Kristian China dan juga dekat dengan semua orang yang menderita.

Sri Paus juga mendoakan klerus dan umat beriman menemukan penghiburan dan dorongan dalam persekutuan dan solidariti Gereja universal.

Tahun 2018, Vatikan dan kerajaan China menandatangani perjanjian yang menguraikan prosedur untuk memastikan uskup Katolik dipilih oleh komuniti Katolik di China dan disetujui oleh Sri Paus sebelum pentahbisan dan pelantikan mereka.

Perjanjian tersebut diperbaharui tahun 2020 dan sekali lagi pada tahun 2022. Namun, pada April lalu pihak berkuasa China memindahkan Uskup Joseph Shen Bin dari Keuskupan Haimen ke Keuskupan Shanghai tanpa persetujuan Vatikan.

Pada November 2022, sebulan selepas pembaharuan perjanjian China-Vatikan, Vatikan mengeluarkan kenyataan kesalnya yang pada dasarnya menuduh kerajaan China melanggar perjanjian itu dengan me-lantik Uskup John Peng Weizhao dari Yujiang sebagai uskup auksilier Jiangxi, sebuah keuskupan tidak diakui oleh Takhta Suci. -- CNA

Total Comments:0

Name
Email
Comments