Sto Yosef teladan pelayanan yang setia

Semasa Gereja memperingati Hari Raya Santo Yosef paa 19 Mac, Sri Paus Fransiskus telah mengeluarkan Pesan untuk Hari Doa Panggilan Sedunia, yang jatuh tahun ini pada 25 April.

Apr 24, 2021

Semasa Gereja memperingati Hari Raya  Santo Yosef paa 19 Mac, Sri Paus Fransiskus telah mengeluarkan Pesan untuk Hari  Doa Panggilan Sedunia, yang jatuh tahun  ini pada 25 April.

Sri Paus mengangkat suami dari Perawan  Maria dan ayah angkat Yesus sebagai teladan bagi semua anggota klerus dan religius pria dan wanita. Sri Paus menggunakan  Surat Apostolik Patris Corde, yang diterbitkan pada 8 Disember 2020, yang bertujuan  untuk “meningkatkan kasih kita kepada  orang suci yang agung ini.”

Hati Seorang Ayah
Santo Yosef, kata Sri Paus, adalah figura  yang luar biasa, bukan kerana karisma atau  status khusus yang mencengangkan, tetapi  kerana dia mencapai tindakan pelayanan  yang luar biasa dalam kehidupan sehari–harinya.

“Tuhan memandang hati,”, kata Sri Paus  “dan di Santo Yosef, Dia mengenali hati  seorang ayah, mampu memberi dan menghasilkan kehidupan di tengah-tengah rutin  sehari-hari.”

Panggilan, memiliki tujuan yang sama  untuk melahirkan dan memperbaharui kehidupan orang lain.

Imamat dan hidup bakti, kata Sri Paus,  memerlukan lelaki dan wanita dengan hati  terbuka, yang “mampu melakukan pekerjaan-pekerjaan besar, murah hati dalam  memberikan diri, berbelas kasih dalam  menghibur kecemasan dan teguh dalam  memperkuat harapan.”

Mengejar Mimpi
Sri Paus Fransiskus melanjutkan dengan  fokus pada tiga kata kunci yang didapatkan dari St. Yosef untuk panggilan setiap  individu: mimpi, pelayanan, dan kesetiaan.

Injil Matius menceritakan empat mimpi  yang diilhami oleh Tuhan kepada St. Yosef,  yang masing-masing mewakili panggilan  yang sukar dari Tuhan.

“Setelah setiap mimpi, Yosef harus mengubah rencananya dan mengambil risiko,  mengorbankan rencananya sendiri untuk  mengikuti rancangan misterius Tuhan, yang  dia percayai sepenuhnya.”

Meskipun nampak aneh bagi kita bahawa  dia menaruh begitu banyak kepercayaan  dalam mimpi, Orang Suci membiarkan dirinya dibimbing tanpa ragu-ragu.

“Mengapa?” renung Sri Paus. “Kerana  hatinya diarahkan kepada Tuhan; hatinya  sudah condong ke arah-Nya. Sebuah indikasi kecil sudah cukup bagi ‘telinga bahagian dalam’ yang waspada untuk mengenali  suara Tuhan. ”

Panggilan Tuhan kepada kita masingmasing, kata Sri Paus Fransiskus, terjadi  dengan cara yang sama, tanpa menekan  kebebasan kita. “Dia tidak membanjiri kita  dengan penglihatan yang mempesona tetapi  dengan tenang berbicara di lubuk hati kita,  mendekati kita dan berbicara kepada kita  melalui fikiran dan perasaan kita.”

Namun, seperti yang ditunjukkan oleh St.  Yosef, penerimaan kita terhadap panggilan  Tuhan tidak boleh pasif, tetapi mengharuskan kita untuk maju terus dan mengambil  risiko dengan menyerahkan diri kita pada  kasih karunia.

Melayani Dan Melindungi
Sri Paus Fransiskus kemudian merenungkan panggilan St. Yosef untuk melayani.  “Injil menunjukkan bagaimana Yosef hidup  sepenuhnya untuk orang lain dan tidak pernah untuk dirinya sendiri,” katanya. “Dengan membebaskan cinta dari semua sifat  posesif, dia menjadi terbuka untuk layanan  yang lebih bermanfaat.”

Kasihnya yang tak terbatas dan tanpa  lelah menuntun Orang Suci ini untuk menyokong pengorbanan harian, sebagai aturan dalam kehidupan sehari-hari.

“Dia beradaptasi dengan keadaan yang  berbeza dengan sikap mereka yang tidak  putus asa ketika hidup tidak berjalan seperti  yang mereka inginkan,” kata Sri Paus. “Dia  menunjukkan kesediaan yang khas daripada mereka yang hidup untuk melayani.”

Sri Paus Fransiskus menambahkan bahawa dia suka memikirkan St. Yosef sebagai  “pelindung panggilan,” kerana kesediaannya untuk melayani mengisinya dengan  “kepedulian untuk melindungi.” “Perhatian  yang begitu bererti adalah tanda panggilan  sejati,” katanya, “kesaksian tentang kehidupan yang disentuh oleh kasih Tuhan.”

Secara Sederhana, Kesetiaan Sehari–Hari
Kesetiaan, kata Sri Paus, adalah aspek ketiga daripada teladan St. Yosef bagi semua  orang yang dikuduskan.

Dia selalu dengan sabar merenungkan  tindakannya, dan tahu bahawa “kesuksesan  dalam hidup dibangun di atas kesetiaan  yang konstan pada keputusan penting.”

Sri Paus Fransiskus berkata bahawa  Tuhan mengajari kita masing-masing  bagaimana memelihara kesetiaan “dalam  terang kesetiaan Tuhan sendiri.”

“Kesetiaan ini adalah rahsia kegembiraan,” katanya. “Ini adalah kegembiraan  kesederhanaan, kegembiraan yang dialami  setiap hari oleh mereka yang peduli pada  apa yang benar-benar penting: kedekatan  yang setia dengan Tuhan dan sesama kita.”

Contoh Kegembiraan
Sri Paus mengakhiri pesannya untuk Hari  Doa Panggilan Sedunia dengan mendesak  para pelayan Gereja untuk mengisi rumah  mereka dengan kegembiraan “sederhana  dan berseri, sedar dan penuh harapan” yang  sama.

“Saya berdoa agar anda akan mengalami  sukacita yang sama ini, saudara dan saudari  terkasih yang telah dengan murah hati menjadikan Tuhan impian hidup Anda, melayani Dia dalam diri saudara dan saudari Anda  melalui kesetiaan yang merupakan kesaksian yang kuat pada zaman di mana pilihan  dan emosi yang fana itu tidak membawa sukacita abadi.” — media Vatikan

Total Comments:0

Name
Email
Comments