Warisan Sri Paus Fransiskus akan terus hidup
Ungkapan takziah para Uskup/Agung Malaysia atas pemergian Sri Paus Fransiskus: 1936-2025
May 04, 2025

KUALA LUMPUR: Sri Paus Fransiskus meninggal dunia pada hari Isnin, April 21, pukul 7.35 pagi (waktu Roma) sehari selepas umat Katolik seluruh dunia menyambut Hari Paskah. Berita kemangkatan Sri Paus Fransiskus, 88, diumumkan oleh Kardinal Kevin Farrell yang disiarkan melalui media Vatikan. Di Malaysia, para Uskup/ Agung melahirkan rasa dukacita dan pilu serta mengungkapkan ucapan takziah kepada mendiang Sri Paus Fransiskus:
Uskup Agung Kuching, Dr Simon Poh mengatakan, kemangkatan Sri Paus Fransiskus merupakan kerugian global. Katanya, “Sri Paus Fransiskus mengingatkan kita bahawa sebagai paderi dan uskup, kita dipanggil untuk menjadi gembala yang berbau domba iaitu berjalan bersama umat yang diamanahkan kepada kita dengan kerendahan hati dan berbelas kasihan.
“Terima kasih Sri Paus Fransiskus atas berkat dan yakin – yang memperjuangkan persaudaraan manusia, keharmonian antara agama, menjaga penciptaan dan maruah pendatang dan yang terpinggir,” ucap Uskup Agung Simon.
“Saya merenung kembali dan bersyukur atas pertemuan peribadi saya dengan Bapa Suci. Pertemuan pertama saya dengan Sri Paus Fransiskus adalah ketika beliau memanggil saya untuk mengucapkan terima kasih kerana menerima tanggungjawab sebagai Uskup Agung Kuala Lumpur pada tahun 2014,” kata Uskup Agung Kuala Lumpur, Julian Leow.
“Saya telah bertemu dengan Bapa Suci beberapa kali di Myanmar, Thailand, Singapura dan kali terakhir di Roma semasa Sinode pada Oktober tahun lepas. Meskipun hanya beberapa ketika tetapi Bapa Suci selalu membuat sesiapa sahaja berasa berharga dan memberi perhatian penuh kepada anda.”
“Semoga warisan dan wawasannya hidup dalam diri kita khususnya dalam memperjuangkan semangat persaudaraan, keterangkuman dan sinodaliti dalam masyarakat hari ini," ucap Uskup Agung Julian.
Uskup Bernard Paul dari Keuskupan Melaka Johor mengatakan, “12 tahun kepausannya telah didorong kuat oleh semangat dan misi. Dia lemah tetapi kuat di dalam Tuhan.
Dia telah meninggalkan kita warisan iaitu:
1. Kehidupan dan kekuatan Gereja adalah persekutuan di dalam Tuhan, persekutuan kita dalam kebersamaan, perpaduan dan persahabatan sosial;
2. Relevan Gereja bergantung kepada mendengar, belajar dan dipimpin oleh Roh.
3. Misi yang tidak berubah dari Gereja adalah untuk semua yang dibaptis, semua pelayanan dan semua struktur untuk menjadi Berita Baik dan Harapan di mana-mana.
“Bapa Suci Fransiskus adalah saksi yang tidak kenal lelah terhadap rahmat Tuhan dan tidak berhenti memperjuangkan suara yang tidak didengari,” kata Uskup Joseph Hii dari Sibu. “Bapa Suci telah berjalan dengan kerendahan hati, berkhutbah dengan sukacita dan hidup dengan cinta yang mendalam untuk semua ciptaan.
“Kehidupannya mencerminkan Injil dalam tindakan yang memanggil Gereja kepada tanggungjawab ekologi, perpaduan dengan golongan miskin dan komitmen yang diperbaharui terhadap martabat manusia.”
Uskup Richard Ng dari Miri mengatakan,“Dua ciri cemerlang Sri Paus Fransiskus ialah kerendahan hati dan kemanusiaannya, terutama kedekatannya dengan mereka yang menderita.
Uskup Agung John Wong mengajak umat di Keuskupan Agung Kota Kinabalu agar menyertai umat Gereja Universal untuk berdoa bagi jiwa Sri Paus Fransiskus.
“Pada masa berkabung ini, kita dihiburkan oleh Roh Kudus tentang Bapa Suci Fransiskus yang kini bersama Bapa Syurgawi yang telah memanggil beliau untuk memimpin Gereja-Nya selama 12 tahun yang lalu.”
Uskup Keningau, Cornelius Piong menyatakan rasa dukacita terhadap pemergian abadi Sri Paus Fransiskus.
“Secara peribadi, saya bersyukur kerana beliau merupakan Sri Paus ketiga dalam pelayanan saya sebagai seorang Uskup.
“Fransiskus memberi banyak inspirasi dalam pelayanan saya, terutama apabila beliau menyimpulkan pelayanan seorang Uskup sebagai ‘Gembala yang berbau domba’.
Mendiang Sri Paus Fransiskus juga sangat prihatin terhadap peranan Keluarga membangun Gereja, Masyarakat dan kesejahteraan ‘rumah’ kita bersama iaitu bumi.
“Terima kasih atas pelayanan sebagai Sri Paus Fransiskus selama 12 tahun. Semoga rohnya beristirahat dalam sukacita bersama Bapa di Syurga,” ucap Uskup Cornelius Piong.
Uskup Sandakan, Julius Dusin Gitom, bagi pihak para paderi, diakon, religius, seminarian dan umat, menyampaikan ucapan takziah kepada Nunsio Apsotolik ke Malaysia, Uskup Agung Wojciech Zaluski.
“Ketika kita berkabung dengan umat Tuhan di seluruh dunia dalam meratapi Sri Paus Fransiskus yang dikasihi, berterima kasihlah dalam doa atas kebaikan kehidupan dan kepimpinannya sebagai gembala Gereja Sejagat. Semoga Tuhan memberinya rehat abadi di dalam kerajaan-Nya.”
Total Comments:0