WYD bantu belia lawan kemalasan rohani

Hari Belia Sedunia (WYD) adalah antidot terhadap ketidakpedulian, isolasi dan kelesuan, kata Paus Fransiskus.

May 13, 2023


TAKHTA SUCI:
Hari Belia Sedunia (WYD) adalah antidot terhadap ketidakpedulian, isolasi dan kelesuan, kata Paus Fransiskus.

Sejak WYD ditetapkan oleh Sto Yohanes Paulus II tahun 1985, “WYD telah melibatkan, menggerakkan dan menyokong generasi muda,” kata Sri Paus Fransiskus dalam pengantar sebuah buku baru, “A Long Journey to Lisbon', yang ditulis oleh Aura Miguel, seorang jurnalis Portugis untuk Rádio Renascença.

Media Vatikan menerbitkan kata pengantar tersebut pada Mei 2, 2023.

Intuisi awal yang mengilhami Sto Yohanes Paulus II masih belum pudar pada masa sekarang. Dunia saat ini, terutama kaum muda, sedang menghadapi perubahan dan cabaran yang sangat besar.

“Orang muda, berisiko mengasingkan diri setiap hari, hidup di lingkungan virtual hampir seluruh hidup mereka,” tulis Sri Paus Fransiskus.

“Mereka tidak menyedari bahawa keluar dari rumah, pergi bersama sesama pelancong, memiliki pengalaman penting mendengarkan dan berdoa yang dikombinasikan dengan momen perayaan, dan melakukannya bersama, menjadikan momen ini berharga bagi kehidupan setiap orang,” tulisnya.

“Kita sangat memerlukan orang-orang muda yang bersiap sedia, bersemangat menyahut mimpi Tuhan yang peduli terhadap sesama, orang-orang muda yang menemukan kegembiraan dan keindahan hidup yang dihabiskan untuk Kristus dalam pelayanan kepada orang lain, kepada yang termiskin, dan kepada yang menderita,” ujar Bapa Suci.

Sri Paus Fransiskus mengulangi seruannya kepada kaum muda untuk tidak menjalani hidup “yang hanya berdiri di balkoni untuk menyaksikan kehidupan berlalu, kehidupan yang menghindari keterlibatan dan ‘mengotori tangan’ mereka.

“Berkali-kali saya telah memberi tahu kaum muda agar jangan malas, jangan terbius dengan perkara-perkara duniawi yang tidak kekal,” tulisnya.

Menjadi muda adalah waktu untuk bermimpi, dan terbuka pada dunia nyata, “menemukan apa yang benar-benar berharga dalam hidup, berjuang menaklukkannya; membuka diri untuk hubungan yang dalam dan sejati, terlibat dengan orang lain dan untuk orang lain.”

Tetapi, tulisnya, dunia sedang menghadapi begitu banyak cabaran: pandemik telah memperlihatkan kepada kita bahawa “kita hanya dapat menyelamatkan diri kita sendiri dengan bekerjasama dengan sesama”; terdapat peperangan dan dan persenjataan semula; perlumbaan senjata juga nampaknya tidak dapat dihalang dan memberi ancaman hebat terhadap kemusnahan manusia serta alam; terdapat perang di Ukraine; dan banyak peperangan dan konflik yang diabaikan oleh masyarakat antarabangsa.” Bagaimana reaksi kaum muda?

Bagaimana tanggapan kaum muda? tanya Sri Paus. “Kaum muda dipanggil untuk melakukan dengan tenaga mereka, visi masa depan mereka, semangat kaum muda?” “Mereka dipanggil untuk mengatakan, ‘Kami peduli.’ Kami peduli tentang apa yang terjadi di dunia” dan tentang “nasib jutaan orang, begitu ramai kanak-kanak, yang tidak memiliki air, tidak ada makanan, tidak ada perawatan perubatan, manakala terdapat penguasa yang bersaing untuk melihat siapa yang dapat membelanjakan atau membeli senjata paling paling canggih,” tulisnya.

“Kita perlu peduli dengan segala sesuatu,” termasuk semua ciptaan dan dunia digital, agar planet ini berubah dan menjadi semakin manusiawi.”

“Hari Kaum Muda Sedunia adalah penawar kepada kehidupan di balkoni, antidot kepada orang yang lebih memilih sofa dan yang hanya mahu menjadi pemerhati,” kata Sri Paus Fransiskus.

“WYD adalah acara rahmat yang membangkitkan, memperluas wawasan, memperkuat aspirasi hati, membantu orang bermimpi dan melihat ke depan,” tulisnya.

“Itu adalah benih yang ditanam yang dapat menghasilkan buah yang baik.”

WYD 2023 bakal berlangsung dalam beberapa bulan lagi, di Lisbon, Portugal, selama enam hari pada Ogos 1-6 dan memilih tema dari Injil Lukas: “Maria bangkit dan pergi dengan tergesa-gesa.”

Dalam pesan rasminya untuk WYD 2023, yang diterbitkan tahun lalu, Sri Paus Fransiskus mengatakan figura Bonda Maria menunjukkan kepada orang muda “jalan kedekatan dan perjumpaan” pada saat “keluarga umat manusia kita, sudah diuji oleh trauma pandemik, diseksa oleh tragedi perang.”

Berharaplah!
Kemudian, pada Mei 4 lalu, Vatikan menyiarkan pesan video Sri Paus Fransiskus kepada para peserta WYD yang sedang mempersiapkan untuk datang ke Portugal.

Katanya, “mengambil bahagian dalam WYD adalah perkara yang indah dan membina harapan akan peristiwa yang akan berlaku. Sediakan diri anda dengan semangat itu,” katanya kepada golongan muda. “Berharaplah, kerana seseorang itu banyak berkembang, berubah dan menjadi baru setelah melalui acara seperti WYD.”

“Ramai yang mungkin belum menyedarinya, tetapi golongan muda boleh berharap untuk menemui perkara baru, perkara indah dan pasti dapat mengubah sesuatu dalam diri anda selain bakal bertemu dengan ramai belia dari bahagian lain di dunia dan bakal membina hubungan yang berasaskan nilai-nilai persaudaraan serta kesejahteraan bersama. -- Media Vatikan

Total Comments:0

Name
Email
Comments