Melihat dan memahami siapa Yesus yang sebenarnya

Injil Markus hari ini menceritakan tentang seseorang yang bernama Bartimeus, seorang pengemis yang buta.

Oct 22, 2021

HARI MINGGU BIASA
KE-30 TAHUN B
Yeremia 31:7-9
Ibrani 5:1-6
Injil 
Markus 10:46-52

Injil Markus hari ini menceritakan tentang seseorang yang bernama Bartimeus, seorang pengemis yang buta.

Ketika ramai orang berbondong-bondong mengikuti Yesus yang melalui Yeriko, pengemis buta itu berseru, “Anak Daud, kasihanilah aku! ”.

Dalam perayaan Ekaristi ini marilah kita pun dengan rendah hati memohon kepada Yesus Kristus yang hadir di tengah-tengah kita sambil berseru: “Yesus Anak Daud, kasihanilah aku!”.

Semoga dengan perayaan Ekaristi hari ini, sama ada secara online mahupun fizikal, kita semua seperti Bartimeus, yang dapat melihat segalanya dengan baik.

Pada umumnya , dalam masyarakat kita, golongan orang kecil, miskin dan keadaan hidupnya rendah, kurang diperhatikan apatah lagi dihargai secara wajar.

Bartimeus adalah sebagai seorang pengemis dan buta. Maka ketika berseru kepada Yesus, tidak ada orang membantunya untuk menghampir Yesus malah ditegur dan dipaksa supaya diam! Apa kesalahan Bartimeus sehingga diperlakukan demikian? Bukankah dia juga warga masyarakat yang berhak untuk mendekati Yesus?

Bukankah orang-orang yang mengikuti Yesus itu adalah sesama manusia dan mereka seharusnya berusaha menghantar si pengemis buta itu kepada Yesus agar dapat disembuhkan?

Betapa gembira dan bahagia si Bartimeus seandainya itulah yang mereka lakukan terhadap dirinya! Dan betapa gembira hati Yesus pula, apabila melihat umat dan para pengikut-Nya melakukan apa yang diajarkan-Nya selama ini.

Tetapi, orang yang lemah seperti Bartimeus terpaksa mengeraskan suara untuk memanggilmanggil Yesus dan ketika jeritan si pengemis buta itu didengarNya, Yesus terus meminta supaya Bartimeus dibawa kepadaNya! Dan ketika berhadapan dengan si buta itu Yesus bertanya: “Apa yang kau hendaki supaya Aku perbuat bagimu?”

Dan jawab orang buta itu: “Rabuni, supaya aku dapat melihat!” Kemudian Yesus berkata: “Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!”.

Apa yang berlaku kepada Bartimeus?

Bartimeus memang melihat, tetapi bukan hanya melihat dengan matanya, namun yang lebih penting, dia melihat dengan hatinya!

Dia memang buta terhadap banyak hal, tetapi dia “melihat” dengan jelas siapa Yesus sebenarnya dengan imannya! Ini bermakna, melihat atau merasakan atau memahami siapa Yesus itu sebenarnya – itulah sebenarnya tujuan iman kita! Itulah intisari panggilan dan martabat kita sebagai murid Kristus.

Dalam Injil dikatakan selanjutnya:

“Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu dia mengikuti Yesus dalam perjalanannya”. Dalam Injil Markus berikutnya (Mrk 11:-1-11) dikatakan Yesus memasuki Yerusalem. Maka kita yakin bahawa Bartimeus yang telah disembuhkan Yesus itu mengikuti-Nya hingga ke Yerusalem untuk memikul salib!

Pesan apa yang dapat kita peroleh dalam Injil hari ini mengenai kebutaan Bartimeus bagi kita, yang hidup pada zaman ini?

Mukjizat-mukjizat penyembuhan pelbagai penyakit oleh Yesus seperti yang dicerita dalam Kitab Suci, bukanlah hanya sekadar perubahan atau penyembuhan fizikal.

Di sebalik penyembuhan penyakit fizikal, terdapat juga penyembuhan rohani: perubahan pandangan, sikap dasar yang bertambah baik misalnya sembuh dari kesombongan, keangkuhan dan tidak peduli.

Semua itu juga merupakan kebutaan yang harus disembuhkan atau dihilangkan.

Setiap orang, atau keluarga, komuniti, organisasi , kebudayaan , masyarakat, Gereja, sangat memerlukan penyembuhan kebutaan pandangan.

Di manakah letak inti kebutaan kita? Di manakah letak pandangan kita yang sempit dan di manakah pandangan kita yang luas?

Bukankah kita ini cenderung untuk lebih mengadakan monolog atau hanya berbicara sepihak, daripada lebih mengutamakan dialog atau berwawancara?

Sedar akan kelemahan dan kekurangan pelbagai kebutaan yang kita alami, marilah kita seperti Bartimeus selalu mohon penyembuhan kepada Tuhan: “Rabuni, semoga aku dapat melihat!”. — Msgr. F.X. Hadisumarta O. Carm , imankatolik

Total Comments:0

Name
Email
Comments