Kata-kata terakhir Benediktus XVI: Tuhan... aku mencintaimu

Setiausaha peribadi Sri Paus Benediktus XVI, Msgr. Georg Gänswein menceritakan kata-kata terakhir Sri Paus Emeritus Benediktus XVI, yang diucapkan pada malam hari beberapa jam sebelum dia meninggal.

Jan 13, 2023


VATIKAN: Setiausaha peribadi Sri Paus Benediktus XVI, Msgr. Georg Gänswein menceritakan kata-kata terakhir Sri Paus Emeritus Benediktus XVI, yang diucapkan pada malam hari beberapa jam sebelum dia meninggal.

Kata-kata terakhir Paus Emeritus Benediktus XVI terdengar di tengah malam oleh seorang jururawat, sekitar jam 3.00 pagi, Disember 31, 2022. Beberapa jam sebelum dia meninggal iaitu sebelum Joseph Ratzinger memasuki saat-saat terakhirnya, pada ketika itu, kolaborator dan pembantunya bergantian menemani dan menjaganya.

Msgr. Gänswein menceritakan, seorang jururawat mendengar, “hanya dengan bisikan suara, tetapi jelas didengar, Sri Paus Benediktus berkata dalam Bahasa Itali, ‘Tuhan, aku mencintaimu!’

Msgr. Gänswein tidak ada di sana pada ketika itu, namun jururawat memberi tahunya tentang hal tersebut.

Selepas mengucapkan kata-kata itu, Sri Paus Emeritus tidak lagi dapat mengekspresikan dirinya.

Bapa Suci Benediktus XVI kelahiran Jerman, yang memimpin Gereja Katolik dari 2005 hingga 2013, meninggal kerana komplikasi terkait usia pada Disember 31, dalam usia 95 tahun.

Menyoroti kebijaksanaan, cinta, dan kebaikan Sri Paus Benediktus XVI yang luar biasa, ramai pemimpin politik dan agama dunia menyuarakan penghargaan mereka untuk mendiang Bapa Suci itu.

Para pemimpin negara-negara Asia bergabung dengan para pemimpin dunia untuk memberikan penghormatan kepada Sri Paus Emeritus Benediktus XVI, memuji komitmennya terhadap perdamaian dunia.

Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan Sri Paus Benediktus pasti akan dikenang kerana jasanya yang luar biasa kepada masyarakat.

Katanya, Benediktus seorang teolog dan akademik terkemuka, yang melakarkan sejarah apabila menjadi Bapa Suci pertama yang mengundurkan diri dalam enam abad, yang kemudian membuka jalan bagi konklaf yang memilih Paus Fransiskus.

Sri Paus Benediktus mengabdikan “seluruh hidupnya untuk Gereja dan ajaran Kristus,” kata Modi melalui Twitter pada Disember 31.

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengeluarkan pesan belasungkawa pada Januari 1, 2023, mengungkapkan “kesedihan yang mendalam” atas kematian Sri Paus Emeritus itu.

Kebijaksanaan tanpa kekerasan Paus Benediktus dan pembentukan perdamaian universal akan selalu dikenang, kata Hasina.

Presiden Pakistan Arif Alvi memuji mendiang paus atas usahanya untuk perdamaian, harmoni, dan dialog antara agama dan menyebutnya sebagai pejuang yang gigih bagi pelarian dan migran. Perdana Menteri Shehbaz Sharif juga mentweet menyampaikan belasungkawa beliau kepada seluruh Gereja Katolik.

“Sangat sedih setelah mendapat khabar pemergian Paus Emeritus Benediktus XVI. Dia akan diratapi oleh jutaan orang di seluruh dunia termasuk di Pakistan. Semoga jiwanya beristirahat dalam kedamaian abadi,” tulisnya pada Disember 31.

Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama Indonesia, mengatakan dalam sebuah tweet pada Januari 1, bahawa beliau “mendengar banyak tentang” Paus Benediktus sebagai contoh kerendahan hati.

“Paus Benediktus adalah figura yang ingin merapatkan jurang. Kunjungannya ke Masjid Biru di Istanbul, Turki, pada 2006, menunjukkan komitmennya untuk menjadi jambatan perbezaan,” kata ahli politik Indonesia itu. --ucanews.com

Total Comments:0

Name
Email
Comments