Keliru dengan dua Yohanes
Yohanes Pembaptis dan Yohanes Penginjil adalah dua tokoh berbeza. Yohanes Pembaptis adalah anak Zakharia dan Elisabeth, sedangkan Yohanes Penginjil menujuk salah satu murid Yesus.
Mar 01, 2020

Soalan: Dalam Perjanjian Baru terdapat beberapa nama Yohanes. Kebetulan dalam perayaan Ekaristi Minggu 12 Januari lalu bacaan Injil-Nya tentang pembaptisan Tuhan yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis. Apakah Yohanes Pembaptis sama dengan Yohanes Penginjil?
Apakah Yohanes Penginjil termasuk dalam dua belas murid Yesus? — Maria
Jawaban: Yohanes Pembaptis dan Yohanes Penginjil adalah dua tokoh berbeza. Yohanes Pembaptis adalah anak Zakharia dan Elisabeth, sedangkan Yohanes Penginjil menujuk salah satu murid Yesus.
Tentang Yohanes Pembaptis, kita dapat membaca kisahnya dalam Injil. Nama “Pembaptis” dipakai sebagai tanda atau nama pengenalannya. Dia dilahirkan sebagai anugerah Tuhan bagi Zakharia, yang sudah tua dan Elisabeth yang mandul.
Tugasnya dalam karya penyelamatan diungkap dalam Kidung Zakharia iaitu, “…berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, …” (Luk. 1:76 dst).
Oleh Yesus, Yohanes Pembaptis disebut sebagai yang terbesar dari semua orang yang dilahirkan (Mat. 11:11). Dia disamakan dengan Elia yang datang kembali menjelang datangnya Mesias. Itulah sebabnya, Yohanes Pembaptis selalu menunjuk pada Yesus. “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil” (Yoh. 3:30). “Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus” (Mrk. 1:8).
Kepada murid-murid-Nya, Yohanes Pembaptis menyebut Yesus sebagai “anak domba Tuhan, yang menghapus dosa dunia” (Yoh. 1:29).
Sebagai penyiap jalan Tuhan, Yohanes Pembaptis sangat tegas dan tidak segan menegur dosa orang, termasuk Herodes, raja Yehuda pada ketika itu. Akhirnya, Yohanes Pembaptis wafat dipancung atas perintah Herodes (Mat.14).
Yohanes Penginjil berbeza dari Yohanes Pembaptis.
Tradisi Gereja percaya, bahawa penulis Injil keempat ini adalah murid Yesus bernama Yohanes. Dia juga dipercayai sebagai penulis surat-surat Kitab Yohanes dan Wahyu.
Dalam deretan Rasul, namanya disebut berdekatan dengan saudaranya, Yakobus, anak Zebedeus (Mrk. 3:16-17, Luk. 6:14) tetapi dalam Injil Yohanes, ia dikenal sebagai “murid yang dikasihi Yesus” (Yoh. 13:23; 19:26; 20:2; 21:7; 21:20).
Dialah yang duduk di kanan Yesus pada perjamuan terakhir (13:23). Bersama Petrus, Yohanes mengikuti Yesus sampai istana Kayafas (18:15), dan bersama Bonda Maria berdiri di bawah salib (19:26). Akhirnya, dia termasuk saksi pertama kebangkitan yang segera percaya dengan apa yang terjadi (20:8).
Yohanes menulis Injilnya agar semua pendengarnya percaya akan Yesus. Dalam prolog Injil Yohanes, dia meringkaskan identiti asli Yesus, sebagai firman Tuhan, yang pada awal mula, berada dalam dan bersama Tuhan.
Dengan Firman ini, Tuhan menciptakan segala sesuatu. Kini, Firman itu menjadi manusia dan tinggal di tengah milik-Nya, yang semula tidak mengenal-Nya. Tidak ada orang yang dapat mengenal Tuhan, tetapi Dia yang sejak semula ada di pangkuan Tuhan, Dia-lah yang menyatakan kepada kita siapakah Tuhan itu (1:18).
Injil Yohanes terasa mistik, ertinya menghantar orang pada misteri Yesus. Ungkapan “Aku adalah” menambah kesan itu: Aku adalah Air Hidup, Roti yang turun dari syurga, Terang Dunia, Jalan, Kebenaran, Gembala yang baik, Kebangkitan dan Hidup.
Penulis tidak menuliskan semua yang dilihatnya, tetapi memilih sedemikian rupa untuk mencapai tujuannya. “Semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahawa Yesus-lah Mesias, Anak Tuhan, dan supaya kamu oleh iman memperoleh hidup dalam nama-Nya” (Yoh. 20:3031). --Fr Gregorius Hertanto, MSC, hidupkatolik.com Keliru
Total Comments:1