Manfaat memakai skapular
Orang yang memakai skapular, yang senantiasa diingatkan untuk menyucikan berbagai situasi hidup sampai akhir hayatnya, akan memperoleh keselamatan kekal.
Jul 07, 2023

Skapular (Scapular) berasal dari bahasa latin: “scapula” yang bererti bahu. Skapular ini awalnya berupa kain lebar yang melintang di bahu.
Pada mulanya, skapular ini berasal dari kehidupan para rahib. Sama seperti yang memakai stola itu adalah seorang paderi, maka seorang rahib ditandai dengan skapular.
Kemungkinan, pemakaian skapular ini dapat ditelusuri mulai abad ke-7, di mana skapular menjadi salah satu peraturan dari ordo benediktus.
Dengan berkembangnya ordo-ordo, seperti ordo ketiga (third order) – yang terdiri dari kaum awam, maka skapular ini juga berkembang, bukan hanya kain yang besar yang dikenakan oleh para rahib, namun skapular kecil, yang juga digunakan oleh kaum awam.
Lebih lanjut, ordo Karmel berjasa dalam menyebarkan devosi skapular (sekitar abad 13), iaitu dengan skapular coklat atau “brown scapular”. Ada begitu banyak jenis skapular. Dan devosi ini mencapai puncaknya pada abad pertengahan, di mana skapular dan rosari menjadi dua devosi kepada Bonda Maria.
Untuk mengenakan skapular ini, adalah bergantung dari jenis skapularnya, setelah diberkati oleh paderi maka seseorang yang memakai skapular bermakna dia memakai simbol persaudaraan (membership in confraternity).
Ada beberapa skapular yang sering dipakai oleh umat Katolik, seperti: 1) The brown scapular of Our Lady of Mt. Carmel, yang berwarna coklat dan sering dihubungkan dengan sabbatine (Sabtu) Privilege, 2) The red scapular of Christ’s passion, 3) The black scapular of the seven sorrows of Mary, 4) The blue scapular of the Immaculate Conception, 5) The white scapular of the Holy Trinity.
Dan ada juga skapular medal – yang mempunyai gambar hati kudus Yesus di satu sisi dan hati kudus Maria di sisi yang lain. Skapular medal ini disetujui oleh Vatikan pada tahun 1910.
Apakah manfaat dari skapular ini?
Manfaatnya adalah tergabung dalam persaudaraan dari skapular tersebut. Misalkan seseorang menggunakan skapular coklat, maka dia tergabung dalam persaudaraan “our Lady of Mt. Carmel”. Dan Bonda Maria menjanjikan untuk orang-orang yang memakai skapular sampai pada akhir hayatnya akan diselamatkan.
Namun satu prinsip yang harus kita pegang, benda-benda seperti rosari, skapular adalah benda-benda sakramentali. Katekismus Gereja Katolik (KGK, 1667-1668 mengatakan:
1667: “Selain itu Bonda Gereja kudus telah mengadakan sakramentali, iaitu tanda-tanda suci, yang memiliki kemiripan dengan Sakramen-sakramen.
Sakramentali itu menandakan karunia-karunia, terutama yang bersifat rohani, dan yang diperoleh berkat doa permohonan Gereja. Melalui sakramentali hati manusia disiapkan untuk menerima buah utama Sakramen-sakramen, dan pelbagai situasi hidup disucikan” (SC 60). (Bdk. CIC, can. 1166; CCEO, can. 867.)”
1668 “Gereja mengadakan sakramentali untuk menguduskan jabatan-jabatan gerejani tertentu, status hidup tertentu, aneka ragam keadaan hidup Kristian serta penggunaan benda-benda yang bermanfaat bagi manusia. Sesuai dengan keputusan pastoral para Uskup, mereka juga dapat disesuaikan dengan keperluan dan kebudayaan serta sejarah khusus umat Kristian suatu wilayah atau zaman. Mereka selalu mempunyai doa yang sering diiringi dengan tanda tertentu, misalnya penumpangan tangan, tanda salib, atau pemercikan dengan air berkat, yang mengingatkan kepada Pembaptisan.“
Dari dokumen di atas, kita melihat bahawa rahmat yang mengalir dari sakramentali bergantung pada disposisi hati yang memakai.
Ketika seseorang memakai skapular dengan devosi dan disposisi hati yang baik, maka orang tersebut akan senantiasa diingatkan terhadap Bonda Maria dan Yesus.
Dengan disposisi hati yang baik, maka rahmat Tuhan mengalir, sehingga dapat menyucikan pelbagai situasi hidup. (lih KGK, 1667).
Oleh itu, orang yang memakai skapular, yang senantiasa diingatkan untuk menyucikan berbagai situasi hidup sampai akhir hayatnya, akan memperoleh keselamatan kekal. — katolisitas
Total Comments:0