Pengertian mukjizat

Mukjizat adalah suatu kejadian yang terjadi di luar kudrat alam kerana kesannya melampaui kekuatan/ kemampuan makhluk ciptaan.

Feb 05, 2016

Apa itu mukjizat itu dan apakah mukjizat itu nyata dan apakah benar-benar ada orang yang dapat melakukan mukjizat?

1. Pengertian Mukjizat

Mukjizat adalah suatu kejadian yang terjadi di luar kudrat alam kerana kesannya melampaui kekuatan/ kemampuan makhluk ciptaan. Oleh kerana kesannya yang melampaui kekuatan kudrat maka mukjizat disebut sebagai sesuatu hal yang adikodrati (supernatural), yang melibatkan adanya campur tangan Ilahi.

St. Thomas Aquinas mengajarkan, “Kesan- kesan tersebut dapat disebut sebagai mukjizat yang dilakukan oleh kuasa Ilahi yang dilakukan di luar ketentuan yang umum terjadi pada alam (St. Thomas Aquinas, Contra Gentiles, III, cii), melampaui ketentuan atau hukum alam (St. Thomas Aquinas, Summa Theology I:102:4). Dengan demikian mukjizat dihubungkan dengan “jari Tuhan” (Kel 8:19, Luk 11:20), “tangan Tuhan” (1 Sam 5:6, Ezr 8:31). Tuhanlah yang menjadi penyebab mukjizat; mukjizat terjadi kerana sesuai dengan rencana penyelenggaraan Tuhan (St. Thomas Aquinas, Contra Gentiles, III, xcviii).

2. Kuasa Tuhan dalam mukjizat
Kuasa Tuhan terlihat dalam mukjizat dari dua hal :1) langsung melalui perbuatan-Nya yang terjadi seketika itu juga; 2) tidak langsung/ dengan perantaraan melalui ciptaan-Nya sebagai sarana ataupun alat; iaitu para malaikat (seperti pada Dan 3, Kis 12), manusia seperti melalui perantaraan Musa dan Harun (Kel 7), para Rasul (Kis 2:43), St. Petrus (Kis 3:9), St. Paulus (Kis 19), jemaat perdana (Gal 3:5); ataupun kuasa Tuhan melalui relikwi suci, seperti mantel Nabi Elia (2 Raj 2), tulang- tulang Nabi Elisa (2 Raja 13), jumbai jubah Yesus (Mat 9), sapu tangan Rasul Paulus (Kis 19:12), ular tembaga di zaman Nabi Musa (Bil 21), tabut perjanjian, bejana suci di Bait Tuhan (Dan 5), dst.

3. Tujuan utama mukjizat

Tujuan utama mukjizat adalah untuk menunjukkan kemuliaan Tuhan. Dalam Perjanjian Lama mukjizat- mukjizat yang terjadi menyatakan penyelenggaraan Tuhan yang Maha Besar (lih. Kel 10:2, Ul 5:25, Kel 7-10, 1 Raj 18:21-38, 2 Raj 5). Dalam Perjanjian Baru, kebesaran dan kemuliaan Tuhan dinyatakan pada kisah mukjizat di Kana, mukjizat-Nya yang pertama dicatat dalam Kitab Injil Yohanes (lih. Yoh 2), pada saat Yesus menyembuhkan banyak orang sakit (Mat 9:8, Luk 18:43, Mat 15:31, Luk 19:37, Kis 4:21, dst), dan pada saat membangkitkan Lazarus (lih. Yoh 11). Yesus melakukan mukjizat- mukjizat tersebut bukan agar dikagumi orang, melainkan kerana dorongan belas kasih-Nya terhadap manusia yang berdosa dan menderita. Dalam hal misi penyelamatan- Nya, dengan melakukan mukjizat- mukjizat, Kristus membuktikan bahawa Ia adalah Tuhan dan Penguasa alam semesta. Mukjizat-Nya yang terbesar adalah kebangkitan-Nya dari kematian, agar kita yang percaya kepada-Nya memperoleh hidup yang kekal (lih 1 Pet 1:3).

Tujuan-tujuan berikutnya merupakan tujuan sekunder, seperti untuk mengesahkan kebenaran dari pesan Ilahi yang disampaikan, atau sebuah kebenaran akan ajaran iman dan moral, seperti dalam kisah Musa (Kel 4), Elia (1 Raja 17:24); dan bagaimana orang Yahudi mengenali Yesus sebagai utusan Tuhan (lih Yoh 6:14, Luk 7:16; Yoh 2:11, Yoh 3:2, Yoh 9:38, Yoh 11:45); dan bagaimana Yesus mengacu kepada perbuatan-Nya (termasuk mukjizat- mukjizat-Nya) untuk menunjukkan bahawa Dia adalah Putera Tuhan (lih. Mat 11:4; Yoh 10:37, Yoh 5:36, Mrk 16:17). Para Rasul juga mengajarkan bahawa mukjizat merupakan pengesahan atas ke-Tuhanan Yesus (lih. Yoh 20:31, Kis 10:38, 2Kor 12:12).

Tujuan sekunder berikutnya adalah untuk memberi kesaksian akan kekudusan, seperti halnya bagaimana Tuhan membela Musa (Bil 12), Elia (2 Raj 1), Elisa (2 Raj 13); demikian juga dalam kisah orang buta yang dicelikkan (Yoh 9:30-) dan dalam proses kanonisasi orang kudus (Santo/a) dalam Gereja Katolik.

Tujuan lainnya adalah untuk mendatangkan kebaikan baik jasmani ataupun rohani sebagai penghargaan terhadap suatu kebajikan, seperti pada kasus janda Sarfat (1Raj 17), tiga pemuda dalam tungku api (Dan 3) dan perlindungan terhadap Dainel (Dan 5). — Katolisitas

Total Comments:1

Name
Email
Comments
Brigitta Naulia Simbolon [email protected]
Apa perbedaan Mukjizat langsung dan tidak langsung?