Sukacita Simeon dan Hana melihat keselamatan Tuhan
Pada Pesta Keluarga Kudus kali ini diceritakan bagaimana Yesus yang masih bayi dibawa ke Bait Tuhan di Yerusalem untuk dipersembahkan kepada Tuhan menurut hukum Musa seperti termaktub dalam Kel 13:2,12 (juga lihat Im 12:6-8).
Dec 24, 2020

PESTA KELUARGA KUDUS (TAHUN B)
Kejadian 15:1-6; 21:1-3 ibrani 11:8, 11-12, 17-19
injil luKas 2:22-40 (atau 2:22, 39-40)
Pada Pesta Keluarga Kudus kali ini diceritakan bagaimana Yesus yang masih bayi dibawa ke Bait Tuhan di Yerusalem untuk dipersembahkan kepada Tuhan menurut hukum Musa seperti termaktub dalam Kel 13:2,12 (juga lihat Im 12:6-8).
Di tempat suci itu juga datang Simeon, orang yang hidupnya lurus dan saleh, dan batinnya sangat merindukan mengalami kehadiran ilahi.
Dia orang yang dinaungi Roh Kudus yang menguatkannya dengan pengharapan bahawa ia tidak akan meninggal sebelum melihat Sang Terurapi datang.
Ketika mendapati orang tua Yesus membawanya ke Bait, Simeon pun menyambutnya lalu mengucapkan pujian bagi Tuhan. Diberkatinyalah anak itu lalu ia pun bernubuat bahawa anak tadi akan menentukan jatuh serta bangunnya banyak orang di Israel dan menjadi tanda perbantahan —supaya menjadi nyata isi fikiran orang banyak. Dalam kaitan ini juga dikatakan oleh Simeon bahawa batin Maria — “jiwamu sendiri” — akan ditem bus pedang. Di Bait Tuhan ada pula ketika itu seorang perempuan nabi yang besar ibadahnya, tekun puasa dan doanya. Namanya Hana.
Dia juga mengucap pujian kepada Tuhan serta menegaskan bahawa anak yang dipersembahkan ke Bait Tuhan ini ialah yang dinanti-nantikan orang banyak bagi merdekanya Yerusalem. Itulah kejadiankejadian luar biasa yang diceritakan Lukas mengenai keluarga kudus yang kemudian pulang dan hidup di Nazaret seperti orang biasa. Apa yang dapat dipetik dari peristiwa ini?
Injil Lukas menampilkan kejadian-kejadian setelah kelahiran Yesus melalui orang-orang yang berjumpa dengan keluarga kecil yang masih ada di Yerusalem. Kini dua tokoh ditampilkan, Simeon dan Hana. Mereka berdua mendapatkan pengalaman yang luar biasa: menyaksikan bagaimana Yang Maha Kuasa kini memenuhi harapan orang-orang yang dekat pada-Nya.
Dalam Injil Lukas, Simeon mewakili orang-orang saleh yang pada zaman itu menantikan kedatangan seorang Mesias yang akan mengawali zaman baharu. Walaupun mereka orang-orang yang teguh beriman, tetap batin mereka digundahkan dengan pertanyaan bilakah Yang Maha Kuasa akan sungguh mengirim orang yang ditugasi-Nya membawa umat di jalan yang benar.
Orang-orang seperti inilah yang dibimbing oleh kebijaksanaan dan kekuatan ilahi — dalam bahasa Lukas ialah Roh Kudus (ay. 25-26) — sampai sungguh mendapati yang mereka dambakan.
Mereka ini orang-orang Perjanjian Lama yang beruntung menemukan jawaban bagi harapan mereka. Kidung Simeon (ay. 29-32) berisi pujian yang juga meringkaskan pengalaman seperti ini. Kelegaan batin kini melapangkan penglihatan orang-orang seperti Simeon. Dia dapat melihat datangnya penyelamatan yang disediakan bagi siapa saja, bukan hanya bagi umat terpilih.
Orang yang kedua yang dit ampilkan Lukas ialah Hana. Wanita saleh ini ialah orang yang berhasil ikut serta dalam pengalaman Simeon tadi. Hana menjumpai Yesus yang sedang dipersembahkan ke Bait Tuhan dan yang ditegaskan oleh Simeon sebagai pemenuhan harapan ramai orang. Hana memahami dan lebih dari sekadar bergembira, dia pun “berbicara tenang anak itu — yakni Yesus — kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem” (ay. 38).
Dikatakan pada pembukaan petikan kali ini, ay. 22, bahawa Yesus dibawa ke Yerusalem untuk dipersembahkan kepada Tuhan. Nama kota itu di situ dieja oleh Lukas sebagai "Hierosolyma", yakni kota suci sejauh menerima kehadiran ilahi dengan tulus dan bakal berlangsung terus dalam batin orangorang yang mengenali-Nya. Dalam Injil Lukas, bila ditulis demikian, kota itu ditampilkan sebagai pusat ibadat, tetapi sebetulnya tidak lagi menjadi tempat kehadiranNya yang jelas dan nyata. Tempat seperti ini akan ditinggalkan dan akan digantikan dengan tempat ibadah batin yang sungguh yang dikenali oleh keluarga kudus tadi, yakni Hierosolyma.
Mengapa Simeon diperkenalkan sebagai orang yang berada di Ierousaleem, yang bukan tempat hadirnya Yang Ilahi yang sesungguhnya? Inilah maksud Lukas. Ada orang-orang seperti Simeon orang yang peka dalam mengenal kembali di mana sesungguhnya Tuhan. imankatolik
Total Comments:0