Tinggalkan sikap munafik pada musim Pra-Paskah

Kardinal Luis Antonio Tagle dari Manila memperingatkan umat Katolik yang terlibat dalam “kegiatan rohani” selama Pra-Paskah seperti berpuasa dan kegiatan amal hanya untuk kepentingan diri sendiri, itu adalah munafik.

Mar 14, 2014

MANILA: Kardinal Luis Antonio Tagle dari Manila memperingatkan umat Katolik yang terlibat dalam “kegiatan rohani” selama Pra-Paskah seperti berpuasa dan kegiatan amal hanya untuk kepentingan diri sendiri, itu adalah munafik.

Dalam homilinya pada Rabu Abu, Mac 5 lalu, sebagai lambang memasuki musim Pra-Paskah, Kardinal Tagle mengatakan, “Dengan terlibat dalam berbagai kegiatan rohani, bukan untuk bertaubat tetapi untuk kepentingan peribadi… Itu jelas bukan cara untuk bertaubat. Itu adalah munafik,” katanya.

Prelatus itu memberi contoh ahli-ahli politik, tanpa menyebut nama mereka, yang melakukan kegiatan amal dengan tujuan mempromosikan diri dan meminta sokongan undi.

Kardinal itu juga mengkritik orangorang yang berpuasa selama Pra-Paskah hanya untuk menurunkan berat badan. “Sebelum Rabu Abu, berat badan 59 kg, dan setelah Pra-Paskah turun menjadi 41 kg. Wow! Apakah itu sukacita!” soal Kardinal Tagle.

Beliau menegaskan, umat Katolik harus memanfaatkan masa Pra-Paskah ini untuk benar-benar bertaubat dengan cara beramal, berpuasa, dan berdoa”.

Kardinal Tagle mendesak umat Katolik untuk memberikan kerjasama dan sokongan dalam program Fast2Feed, yang dianjur oleh Gereja untuk anak-anak, terutama mereka yang terkena kesan bencana.

Prelatus itu mengajak umat Katolik untuk berpuasa selama masa Pra-Paskah dan menyumbangkan dana mereka untuk memberi makan kepada anak-anak.

Dalam “surat gembala” yang disiarkan pada hari Minggu pertama Pra-Paskah, Uskup Agung Socrates Villegas dari Keuskupan Lingayen-Dagupan, yang juga merupakan ketua presidium Majlis Uskup-uskup Katolik Filipina, mencatat tingkat kemiskinan di Filipina, yang kini berjumlah lebih dari 20 peratus. Beliau juga menyeru umat Katolik Filipina untuk melakukan karya “amal dan keadilan” bagi membantu orang miskin. “Kita harus memperkuat tekad kita untuk berlatih bersolidariti dengan orang yang diabaikan, mengecam ketidakadilan serta segala bentuk ketidaksetaraan radikal,” kata Uskup Agung Villegas. -- Ucanews.com

Total Comments:0

Name
Email
Comments