Bagaimana Bonda Maria dapat membantu iman kita?

Apakah umat Katolik diharuskan berdoa melalui Bonda Maria? Bagaimana Bonda Maria dapat membantu iman kita?

Nov 11, 2016

Soalan: Apakah umat Katolik diharuskan berdoa melalui Bonda Maria? Bagaimana Bonda Maria dapat membantu iman kita? — Andrianus, KK

Jawaban: Sebenarnya, umat Katolik tidak diharuskan untuk berdoa melalui Bonda Maria. Kita dapat berdoa langsung kepada Yesus, atau kepada Tuhan Bapa, dengan Pengantaraan Yesus. Hal ini jelas terlihat dalam doa penyembahan yang tertinggi bagi umat Katolik, iaitu di dalam perayaan Ekaristi Kudus, atau di dalam doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri, doa Bapa Kami, yang langsung ditujukan kepada Tuhan Bapa.

Namun demikian, Kitab Suci juga mengajar secara implisit akan peranan permohonan Bonda Maria kepada Yesus, dalam kisah mukjizat Yesus yang pertama di pesta perkahwinan di Kana (lih. Yoh 2:1-11) dan dalam doanya bersama para Rasul menantikan Roh Kudus menjelang hari Pentakosta (Kis 1:14).

Walaupun kita dapat berdoa langsung kepada Tuhan, Magisterium Gereja Katolik menggalakkan umatnya untuk memohon bantuan doa daripada Bonda Maria, dan belajar dari tauladannya agar dapat bertumbuh secara rohani. Hal ini diajarkan oleh para Bapa Gereja, para orang kudus (Santo/ Santa), Sangti Papa dan dalam dokumen Konsili Vatikan II. Bonda Maria, Bonda Tuhan dan Bonda Gereja, yang mendampingi Gereja awal dengan doa-doanya juga akan terus mendampingi Gereja sampai akhir zaman. Doa-doa Bonda Maria dan para kudus di syurga selalu menyertai kita yang masih berziarah di dunia ini, kerana kita telah dipersatukan oleh Kristus menjadi anggota Tubuh-Nya; dan persatuan ini tidak terpisahkan oleh maut.

Maka kita sebagai umat beriman dapat menyampaikan doa permohonan kepada Tuhan dengan memohon pertolongan Bonda Maria dan para kudus lainnya, agar mendoakan ujud doa-doa kita itu di hadapan Yesus. Oleh itu jika seseorang tidak mahu memohon sokongan doa daripada Bonda Maria daripada para kudus di syurga, dia tidak dapat dikatakan berdosa, namun sebetulnya yang ‘rugi’ adalah orang itu sendiri. Meskipun kita tidak diharuskan berdoa memohon pengantaraan mereka, namun jika kita melakukannya, itu berguna bagi kita sendiri, kerana hal itu melatih kita untuk bertumbuh dalam kerendahan hati.

Sesungguhnya, dengan melihat kepada para orang kudus itu sebagai tauladan, kita terpacu untuk hidup seperti mereka. Ini adalah umpama seorang junior di sekolah yang belajar daripada senior mereka yang telah lulus dalam peperiksaan. Dalam hal ini, memang tidak wajib kita meminta tunjuk ajar daripada yang senior tetapi tentu lebih baik bagi kita memohon bantuan kerana sangat banyak manfaatnya. Jika kita sering meminta bantuan doa daripada orang-orang yang ‘lebih dekat’ dengan Yesus, ia adalah kerana kita yakin memohon bantuan doa daripada para kudus yang sudah jelas lebih kudus daripada kita semua yang masih hidup di dunia. Para kudus itu adalah orang-orang yang sudah dibenarkan oleh Tuhan kerana mereka telah bersatu dengan-Nya di Syurga, maka sungguh besarlah kuasa doa mereka! (Yak 5:16).

KGK 2683: Saksi-saksi yang sudah mendahului kita masuk Kerajaan Tuhan (Bdk. Ibr 12:2), terutama para “kudus” yang sudah diakui Gereja, turut serta dalam tradisi doa yang hidup dengan perantaraan contoh hidupnya, dengan menyumbangkan tulisan-tulisannya dan dengan doanya sekarang ini.

Mereka memandang Tuhan, memuja Dia dan tanpa henti-hentinya memperhatikan mereka yang ditinggalkannya di dunia ini. Pada waktu masuk “ke dalam kegembiraan Tuhannya” kepada mereka “diberikan… tanggung jawab dalam perkara yang besar” (Bdk. Mat 25:21). Doa syafaat mereka adalah pelayanan yang tertinggi bagi rencana Tuhan. Kita dapat dan harus memohon mereka, supaya membela kita dan seluruh dunia. Konsili Vatikan II, Konstitusi tentang Gereja, Lumen Gentium menyatakan, “Keibuan Maria dalam rahmat ini dimulai dengan persetujuannya dengan iman pada saat menerima khabar Gembira daripada Malaikat dan yang dipertahankannya tanpa goyah di kaki salib-Nya, dan berakhir sampai penggenapan kekal dari semua orang terpilih.

Setelah diangkat ke syurga, dia tidak meninggalkan tugas penyelamatan, tetapi dengan doa syafaatnya dan dengan cinta kasih keibuannya, dia memperhatikan saudara-saudara Puteranya, yang masih dalam peziarahan dan menghadapi bahaya serta kesukaran-kesukaran, sehinggalah mereka mencapai tanah air syurgawi yang penuh kebahagiaan. Oleh kerana itu dalam Gereja, Santa Perawan disapa dengan gelaran Pembela, Pembantu, Penolong, Perantara. Akan tetapi itu diertikan sedemikian rupa, sehingga tidak mengurangi pun tidak menambah martabat serta daya guna Kristus satusatunya Pengantara (LG 62)”.--Katolisitas

Total Comments:0

Name
Email
Comments