Kaum muda sekarang jarang kenang jasa para misionari

Kaum muda sekarang jarang kenang jasa para misionari

Aug 24, 2018

MERAUKE, Papua, Indonesia: Untuk mengenang jasa dan pengorbanan para misionaris sekaligus untuk menghormati mereka, puluhan Orang Muda Katolik (OMK) dari beberapa paroki di Keuskupan Agung Merauke bersama Pemuda Katolik dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Merauke melakukan ziarah ke makam para misionari yang berada di Paroki SantaTheresia Buti Merauke.

Pada ziarah yang dilakukan pukul 16.30 hingga 18.30 pada 14 Ogos, bertepatan dengan “Peringatan 113 Tahun Gereja Membawa Khabar Gembira di Papua Selatan” . Sempena perayaan penting itu, para anggota OMK, PMKRI dan Pemuda Katolik membakar 113 lilin dan menaburkan bunga.

Ziarah itu turut disertai Diakon Simon Petrus Takahanem Kaize MSC serta Ketua Komisi Pemuda Keuskupan Agung Merauke Beatha Kandam, Ketua Badan Koordinasi OMK Dekenat Merauke Adriana Papo Gebze dan Ketua Pemuda Katolik Komisariat Cabang Merauke Petrus Alui Gebze.

Koordinator dan ketua ziarah, Maria Sebastiana Kornelia Kahol, mengatakan bahawa 113 tahun menjadi refleksi bagi umat Katolik di Keuskupan Agung Merauke, khususnya kaum muda, kerana mereka perlu mengenang serta melihat kembali jasa para misionari dalam merintis perkhabaran Injil di tanah Selatan Papua.

Selama ini Maria mengamati OMK semakin kurang mengenang jasa-jasa misionari. “Kita bahkan tidak tahu dan tidak mengenal siapa mereka. Saya sering membaca buku jejakjejak misionari. Perjuangan mereka sangat mengerikan. Mereka harus melalui situasi alam yang ganas, tetapi berjaya mengharunginya kerana iman. Iman mereka sangat luar biasa,” kata Maria.

Apa yang perlu direnungi oleh OMK di keuskupan itu adalah bagaimana perjuangan para misionari dalam memajukan orang Papua, betapa banyaknya rintangan yang harus mereka hadapi, “tetapi semua itu dapat mereka lakukan dengan semangat,” ujar Maria.

Pada ketika mereka datang, lanjut Maria, “orang tua kita masih pakai cawat dan sekarang kita sudah dapat berpakaian seperti ini. Pelayanan misionari dilakukan dengan cinta kasih, dapat merangkul orang Papua untuk menerima sukacita Injil, sehingga kita dapat menjadi seperti ini.” jelas Maria.

Maria lalu mengusulkan agar Ziarah ke Makam Misionaris menjadi agenda rutin keuskupan setiap tahun sebagai penghormatan bagi mereka. “Saya sangat terharu. Ini baru pertama kali kita lakukan pada peringatan hari misi Katolik. Ini bentuk penghormatan yang dapat kita berikan kepada para misionari.”

Sementara itu Diakon Simon Petrus Kaize MSC mengatakan, meskipun kegiatan itu sederhana tetapi sangat bermakna. “Saya hampir menangis ketika memimpin doa, kerana kita hanya beberapa orang, tetapi membangkitkan motivasi luar biasa. Ini bahan pembelajaran buat OMK sekarang, kerana pada ketika ini, OMK sangat susah berhimpun bersama rakanrakan, padahal boleh melakukannya dengan telefon.,” ujar Diakon Simon.

Selepas pembakaran lilin, OMK, Pemuda Katolik dan PMKRI yang hadir berkomitmen untuk “bersatu dan melanjutkan karya agung para misionari di Selatan Papua.”— Yakobus Maturbongs, pen@katolik

Total Comments:0

Name
Email
Comments