Komisi kepausan fokus lindungi kanak-kanak bawah umur

Komisi kepausan fokus lindungi kanak-kanak bawah umur

Sep 21, 2018

KOTA VATIKAN: Ketika menutup Sidang Plenonya di Roma, yang berlangsung 7-9 September 2018, Komisi Kepausan untuk Perlindungan Kanak-kanak di Bawah Umur menegaskan kembali pentingnya mendengar para mangsa dari pelanggaran yang dilakukan klerus sebagaimana ditegaskan oleh Paus Fransiskus.

Penjagaan dan perlindungan anak di bawah umur daripada kekerasan seksual yang dilakukan klerus menjadi keutamaan mendesak bagi Gereja Katolik yang semakin ditekan untuk memberikan tindak balas kredibel dan kuat kepada para mangsa, keluarga mereka, komuniti-komunti mereka dan semua umat Katolik. Badan untuk tugas itu adalah Komisi Kepausan untuk Perlindungan Kanak-kanak di Bawah Umur yang didirikan sebagai badan penasihat Sri Paus.

Mandat dari komisi yang diketuai Kardinal Sean O’Malley itu mengusulkan prakarsa-prakarsa yang paling tepat untuk melindungi kanak-kanak di bawah umur dan orang dewasa yang lemah agar Gereja dapat melakukan segala kemungkinan untuk memastikan bahawa kejahatan-kejahatan seperti yang telah terjadi tidak terulang lagi.

Mandat itu dilakukan dengan menyatukan usahausaha lembaga-lembaga lain dan pada majlis para uskup di seluruh dunia dan dengan menghasilkan sarana seperti pedoman, praktik-praktik yang baik dan kursus pembinaan bagi kepemimpinan Gereja.

Prelatus itu merujuk kepada kes-kes salah laku seksual di kalangan klerus dan menegaskan, pada ketika ini, Gereja benar-benar mendengar para mangsa dan belajar daripada mereka, Kardinal O’Malley mengatakan peristiwa-peristiwa terbaru dalam Gereja telah membuat kita semua fokus pada keperluan mendesak untuk adanya tindakan jelas dari pihak Gereja dalam menangani salah laku seksual yang dilakukan terhadap kanak-kanak di bawah umur.¨

"Kami mencuba mengubah mada hadapan dan sedaya upaya sejarah pahit tidak berluang lagi dengan membuat pelbagai cadangan untuk dikemukakan kepada Bapa Suci. Kami juga memperkenalkan praktik- praktik dan pedoman terbaik yang mempertimbangkan program pengamanan, pencegahan, dan pendidikan yang membahas pembinaan kepemimpinan sehingga para uskup, imam, dan kaum religius diperlengkapi agar dapat menyahut serta bertindak balas bagi kesejahteraan kanak-kanak dan kepedulian pastoral bagi para mangsa sebagai keutamaan mereka," kata kardinal.

Komisi di bawah pimpin O’Malley juga menekankan isu ini di kalangan uskup-uskup yang baru dilantik.

Setiap tahun kami berusaha keras membawa suara para mangsa kepada kepimpinan Gereja dan beliau menegaskan jika Gereja tidak melihat perkara ini dengan sepenuh hati dan membuatnya satu keutamaan, semua kegiatan lain akan menderita.

Kardinal juga menjelaskan betapa Komisi itu tidak kenal lelah membawa pesan keamanan itu di seluruh dunia. — VIS

Total Comments:0

Name
Email
Comments