Penabur berita palsu adalah musuh kebenaran Injil

Ketua Konferensi para Uskup India (CBCI) serta ketua Federasi Konferensi-Konferensi Para Uskup Asia (FABC), Uskup Agung Bombay Msgr Oswald Gracias, menegaskan bahawa jurnalisme damai “sangat penting” untuk melawan berita palsu khususnya pada era zaman ini.

May 18, 2018

BOMBAY, India: Ketua Konferensi para Uskup India (CBCI) serta ketua Federasi Konferensi-Konferensi Para Uskup Asia (FABC), Uskup Agung Bombay Msgr Oswald Gracias, menegaskan bahawa jurnalisme damai “sangat penting” untuk melawan berita palsu khususnya pada era zaman ini.

Oleh itu, Kardinal Gracias menyatakan rasa puas hatinya dengan tema dari pesan Hari Komunikasi sedunia, 13 Mei 2018, yang dipilih oleh Paus Fransiskus, “Kebenaran Akan Memerdekakan Kamu. Berita palsu dan jurnalisme untuk perdamaian."

Tuhan, telah memberi kita media dan kemudahan untuk “mengkomunikasikan kebenaran”, namun seperti dikatakan Bapa Suci, “kekuatan Jahat dan licik” sedah giat menggunakan komunikasi “untuk memberikan kepalsuan, bukan kebenaran,” iaitu berita palsu.

Gracias, yang merupakan anggota Dewan Kardinal (C9) atau kelompok sembilan

kardinal yang dipilih oleh Paus Fransiskus sebagai salah seorang penasihat dalam jabatan kardinal menegaskan betapa pentingnya jurnalisme damai di dunia ketika ini, termasuk di India.

Menurut kardinal itu, berita palsu itu sangat berbahaya, "kerana hasil akhirnya boleh berupa ketidakrukunan, kemarahan, prasangka, atau kebencian kerana terperangkap dengan berita palsu. Memerangi berita palsu, lanjut kardinal, “merupakan cabaran bagi Gereja dan pejabat-pejabat media harus serius membanterasnya.”

Berita palsu juga merupakan cabaran bagi pemerintah India.

"Perlu membezakan antara berita palsu dan kebenaran, bagaimana untuk melawan dan tidak membiarkan berita palsu mempengaruhi diri kita sendiri dan bagaimana melawan berita palsu di media dengan memberikan kebenaran.

” Cabaran “luar biasa” itu, lanjut kardinal memerlukan juga “orang-orang yang mengkhususkan diri di media untuk memberi nasihat kepada Gereja.”

Berita palsu, lanjut Kardinal Gracias, secara khusus sangat berbahaya bagi India yang kaya akan ragam agama, bahasa dan budaya, di mana kerukunan sangat penting. “Siapa pun yang tidak suka dengan kerukunan dapat menciptakan pemecahan. Para penabur berita palsu adalah musuh dari kebenaran, musuh-musuh negara dan merupakan kekuatan jahat, yang perlu diperangi dengan segala usaha yang ada,” tegas kardinal. — VIS

Total Comments:0

Name
Email
Comments