Pertemuan Taize Sedunia ajak kaum muda layani orang miskin dan pelarian

Pertemuan Taize Sedunia ajak kaum muda layani orang miskin dan pelarian

Sep 07, 2018

HONG KONG: Brother Alois Leser menempuh perjalanan dari Perancis ke Hong Kong untuk menghadiri Pertemuan Antarabangsa Taize untuk Orang Dewasa bagi meningkatkan kepercayaan dan perdamaian.

Pada 10 Ogos, pemimpin Komuniti Taize itu bertemu dengan para wakil media Gereja di Hong Kong untuk membincangkan kesan perubahan global yang begitu cepat di kalangan orang muda.

Taize adalah komuniti biara Kristian ekumenikal yang berpusat di Burgundy. Komuniti ini terdiri atas para brother dari tradisi Katolik dan Protestan.

Pada pertemuan di Hong Kong itu, Brother Alois menyentuh soal tekanan terhadap orang muda untuk tampil dan meraih cita-cita. “Ini tidak mudah,” katanya. “Ramai orang muda berpaling dari Gereja atau iman akan Kristus.”

Tetapi kepercayaan akan Tuhan itu penting, lanjutnya.

Beliau mendorong orang muda agar memiliki pengharapan dan secara rendah hati melayani orang-orang yang memerlukan bantuan, khususnya orang miskin dan imigran, serta alam sekitar. Menurutnya, memperlihatkan kepedulian terhadap orang miskin hendaknya menjadi keutamaan konsisten misalnya melalui kunjungan secara rutin.

Rama orang muda takut akan masa hadapan, “Maka, dalam Taize, kami mendorong orang muda untuk menjangkau jauh tanpa batas, khususnya kepada orang miskin,” jelas Brother Alois.

Namun hal ini memerlukan upaya untuk mengatasi perpecahan antara komuniti, Gereja, kebudayaan dan bangsa dengan menghidupi Injil dan doa. Pendekatan seperti itu akan memberi kebebasan dan kegembiraan individu.

Selama persiapan pertemuan internasional di Hong Kong itu, para brother Taize mengunjungi para biarawati yang melayani orang miskin. Tujuannya adalah untuk mendorong orang muda agar meluangkan waktu bersama orang tua yang kesepian, uzur dan mendengar kisah mereka.

Brother Alois mengatakan meskipun umat Kristian tidak harus mengatasi semua masalah dan konflik di dunia, mereka dapat membantu menyatukan orang tanpa memandang latar belakang bangsa, etnik dan agama mereka.

Beliau juga menyebut ikatan yang mendalam dengan umat Kristian di China, termasuk Hong Kong dan kagum dengan ketekunan dan keteguhan iman umat Kristian di situ yang meskipun memiliki keterbatasan dalam mempraktikkan iman.

Pada 2009, Komuniti Taize membahagikan satu juta Kitab Suci di China sebagai ungkapan persaudaraan.

Pertemuan antarabangsa Taize untuk Orang Dewasa dengan tema "Ziarah Kepercayaan dan Rekonsiliasi" diadakan pada 8-12 Ogos. Pertemuan ini dihadiri sekitar 2,7-00 peserta dari 40 negara termasuk China. Pelbagai komuniti Kristian tempatan juga menyertai pertemuan ini. — ucanews.com

Total Comments:0

Name
Email
Comments