Pesan Pra-Paskah SriPaus Fransiskus: Kekuatan Pertobatan

Masa Pra-Paskah mengingatkan umat Katolik bahawa mengikuti kesenangan peribadi yang berlebihan merosak persekutuan den- gan Tuhan, dengan orang lain dan dengan ciptaan, kata Sri Paus Fransiskus.

Mar 08, 2019

VATIKAN: Masa Pra-Paskah mengingatkan umat Katolik bahawa mengikuti kesenangan peribadi yang berlebihan merosak persekutuan den- gan Tuhan, dengan orang lain dan dengan ciptaan, kata Sri Paus Fransiskus.

Kegagalan untuk hidup sebagai kanak-kanak Tuhan dapat memberi jalan kepada dosa, yang “mengambil bentuk keserakahan dan pengejaran akan keselesaan yang tidak terkawal, kurangnya perhatian untuk kebaikan orang lain bahkan diri sendiri,” kata Sri Paus dalam pesannya untuk Pra- Paskah, yang bermula pada 6 Mac untuk umat Katolik ritus Latin.

Pesan Pra-Paskah Sri Paus, yang diterbitkan di Vatikan 26 Februari, memilih tema, “Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Tuhan dinyatakan” (Rom 8:19) .

Merefleksikan pada “perjalanan pertobatan,” Pra-Paskah, jelas Sri Paus, ketika orang Kristian  hidup sebagai kanak-kanak Tuhan, semua ciptaan mendapat manfaat dari rah- mat penebusan. Namun, prelatus itu mengingatkan bahawa keharmonian yang dihasilkan oleh penebusan terus-menerus terancam oleh kuasa dosa dan kematian.

Dosa, yang merupakan akar dari semua kejahatan, mengganggu persekutuan manusia dengan Tuhan dan “merosakkan hubungan kita yang harmoni dengan lingkungan” dan membuat “manusia menganggap dirinya dewa penciptaan,” kata Sri Paus.

“Dosa yang mengintai hati manu- sia (lih. Mrk 7: 20-23) mengambil bentuk keserakahan dan mengejar kenyamanan yang tak terkendali, kurangnya perhatian untuk kebaikan orang lain dan bahkan untuk diri sendiri. Hal ini mengarah kepada eksploitasi ciptaan, sama ada manu- sia mahupun alam sekitar kerana keserakahan tak terpuaskan yang memandang setiap keinginan sebagai hak, dan cepat atau lambat akan menghancurkan semua yang ada dalam genggamannya.

Perjalanan menuju Paskah, lanjut- nya, adalah masa di mana orang Kristian  dapat memperbaharui diri melalui “penyesalan, pertobatan, dan pengampunan.”

“Pra-Paskah adalah tanda sakra- mental dari pertobatan ini,” kata Sri Paus. Pra-Paskah mengundang orang-orang Kristian untuk mewu- judkan misteri paskah secara lebih mendalam dan konkrit dalam kehidu- pan peribadi, keluarga, dan sosial, terutama dengan berpuasa, berdoa, dan memberi sedekah.”

“Puasa menuntun orang-orang Kristian menjauhi godaan untuk ‘melahap’ segala sesuatu untuk memuaskan ketamakan kita, semen- tara doa mengajar kita untuk mening- galkan segala bentuk berhala dan ego kita,” kata Sri Paus Fransiskus.

Selain itu, sedekah membantu orang-orang Kristian “bebas dari kegilaan menimbun harta sehingga melihat segala-galanya hanya untuk diri sendiri.

Paus Fransiskus mengatakan bahawa melalui perjalanan Pra- Paskah, orang-orang Kristian dapat pula membawa harapan Kristus kepa- da ciptaan, sehingga ia dapat bebas dari ikatan untuk membusuk dan memperoleh kebebasan mulia daripa- da kanak-kanak Tuhan.

“Jangan biarkan masa rahmat ini berlalu dengan sia-sia!” kata Sri Paus seraya berpesan agar tidak melu- pakan, “saudara dan saudari kita yang memerlukan, dengan berbahagi harta rohani dengan mereka!” — CNA/EWTN 

Total Comments:0

Name
Email
Comments