Pesan Urbi et Orbi Sri Sri Paus Fransiskus; PASKAH, permulaan ‘dunia’ baharu

Kebangkitan Kristus menunjukkan kita dunia baru — yang aman, cinta dan persaudaraan, ujar Sri Paus Fransiskus pada Hari Raya Paskah.

Apr 26, 2019

KOTA  VATIKAN : Kebangkitan Kristus menunjukkan kita dunia baru — yang aman, cinta dan persaudaraan, ujar Sri Paus Fransiskus pada Hari Raya Paskah. Bapa Suci turut mendoakan ramai orang yang menderita di seluruh dunia. “Kristus hidup dan Dia hadir di tengah-tengah kita. Dengan Kebangkitan, Dia menunjukkan cahaya wajah-Nya kepada kita dan Dia tidak meninggalkan mereka yang sedang mengalami kesukaran, kesakitan dan kesedihan,” kata Sri Paus Fransiskus pada 21 April 2019.

Dalam pesan Urbi et Orbi (kepada kota Roma dan dunia) Paskah, Paus Fransiskus berdoa agar cahaya Kristus yang Bangkit bersinar dalam kegelapan konflik di seluruh dunia, khususnya di Timur Tengah, Burkina Faso, Mali, Niger, Nigeria, Cameroon, Sudan Selatan, Ukrain di bahagian Timur, Venezuela, dan Nicaragua.

“Kristus hidup dan Dia tetap bersama kita!” dengan kata-kata pengharapan itu, Sri Paus memberikan pesan hadapan ratusan ribu orang yang berkumpul di Dataran Santo Petrus.

Memulakan ucapan dengan memetik petikan n Apostolik pasca-Sinode baru- baru ini Christus vivit, “Kristus hidup! Dia adalah harapan kita, dan dengan cara luar biasa Dia membawa orang muda ke dunia kita. Semua yang disentuh-Nya menjadi muda, baharu, penuh kehidupan.”

Bapa Suci mengatakan, pagi hari semasa Paskah melambangkan “orang muda yang tetap hijau dalam Gereja dan umat manusia secara keseluruhan.”

“Paskah”, kata Sri Paus, adalah “permulaan dunia baru yang membebaskan perhambaan dosa dan kematian: dunia yang akhirnya terbuka untuk Kerajaan Tuhan, Kerajaan cinta, perdamaian dan persaudaraan.”

Ujarnya lagi, “Yesus tidak meninggalkan mereka yang menghadapi kesulitan dan kesedihan, dan banyak bahagian dunia menyaksikan pelbagai bentuk konflik.

Katanya, “Paskah membuka mata kita untuk tetap fokus di Timur Tengah, seraya berdoa agar orang sabar bertekun dalam kesaksian mereka tentang Tuhan yang Bangkit.”

Fransiskus mengatakan dunia berisiko melupakan rakyat Syria “korban konflik yang sedang berlangsung.” Menurut Bapa Suci, sekarang saatnya membuat penyelesaian politik yang dapat “menjawab harapan rakyat akan kebebasan, perdamaian dan keadilan, menghadapi krisis kemanusiaan dan menyokong kemasukan kembali orangorang yang tidak memiliki tempat tinggal bersama semua orang yang melarikan diri di negara-negara tetangga, terutama Lebanon dan Yordan."

Sri Paus juga berdoa agar cahaya Paskah menyinari semua pemimpin pemerintah dan bangsa-bangsa di Timur Tengah agar para pemimpin di kawasan tersebut dibimbing oleh Roh Kudus dalam mengusahakan masa hadapan perdamaian dan kestabilan dalam negara. Sri Paus lalu berpaling ke benua Afrika dengan menyeru agar pertumpahan darah di Libya segera berakhir, “di mana ramai orang tidak terdaya tidak dapat kembali ke rumah, dan banyak keluarga terpaksa meninggalkan rumah-rumah mereka.” Bapa Suci mendesak para pemimpin yang terlibat untuk memilih dialog bukan kekuatan senjata.

Prelatus itu secara khusus menyebut Burkina Faso, Mali, Nigeria, Cameroon dan Sudan sedang mengalami “momen ketidakpastian politik,” kata Sri Paus yang berharap agar semua pihak didengar.

Mengenai retret dengan para pemimpin dari Sudan Selatan baru-baru ini di Vatikan, Bapa Suci berdoa agar Tuhan menyokong usaha-usaha perdamaian di Sudan Selatan. “Semoga halaman baru terbuka dalam sejarah negara itu. Di sana, semua komponen politik, sosial dan agama secara aktif berkomitmen untuk mengejar kebaikan bersama dan rekonsiliasi bangsa.”

Bapa Suci berbicara singkat tentang konflik berlanjutan di Ukrain bahagian timur. Sri Paus berdoa agar Tuhan “mendorong prakarsa bantuan kemanusiaan” dan upayaupaya menuju perdamaian abadi.

Tentang orang Amerika, Sri Paus berdoa agar sukacita kebangkitan memenuhi hati mereka yang mengalami situasi politik dan ekonomi yang sulit. “Saya memikirkan secara khusus orang-orang Venezuela, semua orang yang keadaan mereka amat kurang untuk menjalani kehidupan bermartabat dan terjamin kerana krisis yang memburuk. Semoga Tuhan mengizinkan semua yang memiliki tanggung jawab politik, mengusahakan berakhirnya ketidak adilan sosial, pelanggaran-pelanggaran dan tindakan kekerasan, serta mengambil langkah konkrit yang diperlukan untuk menyembuhkan perpecahan dan memberikan bantuan yang diperlukan masyarakat.”

Bapa Suci juga berdoa agar krisis politik di Nicaragua “diselesaikan dengan perbincangan penuh perdamaian.”

Akhirnya, Bapa Suci memohon agar Tuhan menjadikan umat “pembangun jambatan, bukan tembok” dan untuk mengakhiri “auman senjata,” baik di zon konflik mahupun di kota-kota.

“Semoga Kristus yang Bangkit,” doa Paus, “membuka hati kita untuk keperluan orang-orang yang kurang bernasib baik, yang lemah, yang miskin, yang menganggur, yang terpinggir, dan semua orang yang mengetuk pintu kita untuk mencari makanan, tempat berlindung, dan pengakuan akan martabat mereka.”

“Kristus hidup,” lanjut Sri Paus. “Semoga kita membiarkan diri kita diperbaharui dalam Dia. Selamat Paskah!” — sumber Hannah Brockhaus, CNA

Total Comments:0

Name
Email
Comments