Puluhan jurnalis Asia kongsi pengalaman lawan berita bohong

Puluhan jurnalis Asia kongsi pengalaman lawan berita bohong

Sep 07, 2018

BANGKOK, Thailand: Di tengah-tengah keprihatinan global akan meningkatnya berita bohong, puluhan jurnalis dari Asia Tenggara – pada pertemuan regional di Bangkok, Thailand – mengimbau upaya bersama untuk melawan berita bohong.

Dalam sebuah pernyataan bersama, para anggota Konferensi Jurnalis ASEAN (CAJ/ Confederation of ASEAN Journalists) menekankan perlunya berkongsi pengalaman dan mempraktik amalan baik “bagi mengatasi berita bohong.”

CAJ mengatakan berita bohong mencipta “kekacauan, kebencian dan keganasan di kalangan masyarakat.”

Namun para jurnalis itu mengingatkan akan undang-undang yang boleh diinisiasi untuk melawan berita bohong meskipun langkah ini mempunyai kesan terhadap kebebasan media.

CAJ menekankan bahawa media besar harus menjadi pelopor dalam perjuangan melawan berita bohong kerana hal ini akan mempengaruhi segala aspek dan lapisan masyarakat.

Di Singapura, beberapa perwakilan dari pelbagai media mengatakan masyarakat telah ditipu oleh informasi yang keliru tentang makanan dan kesihatan. Ada banyak kes di mana ramai orang tertipu oleh penyebaran berita bohong secara sistematik.

Di Vietnam pula, ada banyak kejadian di mana “foto diubah suai dan dusta yang begitu jelas” telah mencipta kebingungan dan kekacauan.

Di negara-negara lain pula, berita bohong telah menyebabkan perpecahan politik yang serius atau konflik agama seperti Indonesia dan di Kamboja, “berita bohong selalu berpotensi memicu konfrontasi.”

CAJ juga mengatakan ada negara yang menggunakan media bagi menyalurkan berita bohong sehingga rakyatnya berfikiran prejudis.

“Apa yang terjadi di Filipina adalah peringatan suram,” demikian pernyataan CAJ, yang merujuk pada kesalahan berulangkali yang dilakukan oleh para pejabat maklumat negara itu. Meskipun proliferasi berita bohong terus terjadi, CAJ mengatakan ada kesedaran yang cukup tinggi di kalangan masyarakat untuk mendidik masyarakat dalam memerangi berita bohong.

“Mendidik masyarakat yang celik informasi dan media adalah pendekatan jangka panjang yang paling efektif untuk mengatasi berita bohong,” demikian pernyataan CAJ.

CAJ mengatakan dengan sumber dan keahlian mereka, “media besar harus tidak mengabaikan tanggung jawab mereka dalam memimpin masyarakat melawan berita bohong.”

CAJ juga menekankan perlunya media untuk memperoleh kepercayaan masyarakat dengan memperkuat profesionalisme melalui liputan yang objektif dn faktual. “Senjata yang paling ampuh untuk melawan berita bohong adalah fakta,” demikian pernyataan CAJ.

Forum itu merupakan sebahagian dari serangkaian kegiatan pelan tindakan CAJ yang diadopsi dalam pertemuan di Bangkok setiap tahun.

CAJ adalah salah satu organisasi media tertua dan teraktif di Asia Tenggara. CAJ didirikan pada 1975 untuk menempa kerjasama di kalangan para jurnalis di ASEAN. — ucanews.com

Total Comments:0

Name
Email
Comments