Tidak bersepatu, pegang Salib, aksi para uskup lawan korupsi

Awal bulan lalu, para uskup di Kenya mengejutkan umat beriman, ketika mereka semua maju ke depan altar tanpa mengenakan sepatu.

Nov 02, 2019

SUBUKIA, Kenya: Awal bulan lalu, para uskup di Kenya mengejutkan umat beriman, ketika mereka semua maju ke depan altar tanpa mengenakan sepatu. Selain berkaki ayam dalam prosesi setiap uskup membawa salib kecil di tangan dan mengenakan pita hijau dan putih pada jubah mereka.

Ketika tiba di hadapan altar, mereka berlutut dan berdoa dalam hening. Kemudian dengan lantang mereka membacakan komitmen peribadi untuk tanpa lelah memerangi kejahatan korupsi di Kenya.

Masing-masing uskup lalu menandatangani ikrar itu dan secara peribadi menyerahkan dokumen yang sudah ditandatangani kepada Ketua Konferensi para Uskup Kenya (KCCB) Uskup Agung Philip Anyolo.

Peristiwa itu terjadi di Tempat Ziarah Maria Bonda Tuhan, Subukia.

Para uskup mengatakan, melalui gerakan-gerakan dan simbol-simbol konkrit, mereka ingin menunjukkan tekad  memerangi jenayah penyelewengan di kalangan masyarakat Kenya. Dengan demikian, para uskup ingin agar umat Katolik bergabung dan menjalani jalan melawan rasuah serta segala bentuknya.

Ketua Komisi Pastoral dan Kerasulan Awam Konferensi para Uskup Kenya, Uskup Agung Anthony Muheria menjelaskan pentingnya para uskup datang ke hadapan altar tanpa sepatu yang bersifat berkabung kerana masyarakat Kenya mengabaikan hukum Tuhan sehingga terjadinya  eksploitasi dan penyalahgunaan orang miskin.

Uskup Agung Muheria mengatakan, “banyak kematian di Kenya dapat dikaitkan dengan korupsi.” Kempen enam bulan  melawan korupsi itu bertema, “Memutus Rantai Korupsi.” Uskup Agung Anyolo mengatakan kepada media lokal bahawa ke depan, Gereja juga cuba berhati-hati menerima wang sumbangan tunai yang besar. Lebih disukai dengan cek supaya ada jejak.--media Vatikan 

Total Comments:0

Name
Email
Comments