Ulama Islam sanjung usaha Sri Paus selamatkan pelarian Syria

Sep 30, 2016

ROMA: Para cendikawan dan ulama Muslim memuji Paus Fransiskus memperkuat hubungan dengan dunia Islam dan membantu para pengungsi Suriah dalam perayaan Hari Perdamaian Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 18 September.

Sambil memegang sebuah majalah yang memuatkan foto pertemuan Paus Fransiskus dengan Imam Besar dari Universiti Sunni al-Azhar, Mufti Syed Ashiq Hussain belum lama ini yang berpidato di Pusat Perdamaian Dominikan di Lahore.

Mufti itu berbicara pada perayaan Hari Perdamaian Dunia dan Aidil Adha yang diselenggarakan oleh United United Religious Initiative Pakistan dan Pusat Perdamaian Dominikan. Sebenarnya tarikh khusus tersebut jatuh pada 21 September.

“Bagi umat Islam, Paus Fransiskus adalah seorang nabi cinta,” katanya.

“Dia telah memberikan teladan untuk menghormati hak dan martabat manusia yang telah menjadi argumennya untuk kegiatan perdamaian dan merasa malu dengan para penyebar kebencian. Tindakan Paus menunjukkan apa yang dia ingin dalam hatinya,” katanya.

“Kami sangat tersentuh ketika dia mencuci dan mencium kaki pelarian Muslim pada upacara pembasuhan kaki pada Khamis Putih. Sri Paus telah melakukan hal-hal yang tidak pernah dilakukan raja Muslim,” kata mufti itu.

Uskup Agung Lahore, Msgr Sebastian Shah bergabung dengan para ulama Muslim selepas melepaskan belon dan burung merpati.

Sementara itu, sebahagian besar ulama Muslim menghargai penyelenggara tersebut untuk berbahagi sukacita menutup perayaan Aidil Adha. Ramai orang juga memuji upaya Gereja untuk membangun perdamaian dan keharmonian antaragama.

“Paus juga adalah panutan bagi kami. Dia memprakarsai Tahun Luar Biasa Belas Kasihan Tuhan ketika dunia memerlukannya. Usahanya membawa perubahan,” kata Sohail Ahmad Raza, direktur Hubungan Antara Agama di Minhaj - ul - Quran International.

Umat Muslim di seluruh dunia secara luas menyokong Paus Fransiskus kerana sikap melawan undang-undang imigrasi di Eropah yang banyak menafikan hak asasi manusia. Vatikan pada ketika ini menjadi rumah bagi 19 pelarian Syria termasuk 17 Muslim, selepas kunjungan Sri Paus ke kem tahanan di Pulau Lesbos, Yunani, pada 16 April.--Ucanews.com