Gereja berdukacita perginya Kardinal Tauran

Gereja berdukacita perginya Kardinal Tauran

Jul 20, 2018

VATIKAN: Misa Requiem untuk Kardinal Jean-Louis Tauran, yang meninggal 5 Julai 2018 setelah pertempuran panjang melawan penyakit Parkinson, dirayakan di Basilika Santo Petrus, Vatikan, 12 Juli 2018. Kardinal Angelo Sodano yang bertugas sebagai Dekan Kolese Kardinal memimpin Misa itu.

Dalam homilinya, Kardinal Sodano mengenang Tauran sebagai lelaki yang dengan gagah berani melayani Gereja Suci Kristus di tengah beban penyakitnya. Pada saat kematiannya, Kardinal Tauran adalah Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antara umat Beragama, dan Camerlengo dari Gereja Suci Roma.

Kardinal Tauran adalah teladan baik seorang imam, seorang uskup, seorang kardinal. “Selama bertahun-tahun saya menyaksikan semangat kerasulan yang besar dari almarhum kardinal, dalam tahun-tahun yang panjang pelayanan bersama untuk Takhta Suci, dan saya akan menyimpan kenangan bersyukur itu selamanya.”

Kardinal Tauran, kata Kardinal Sodano, adalah contoh yang bagus dari “seorang imam, seorang uskup, seorang kardinal” yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk melayani Gereja. Secara khusus pada saat-saat terakhir ini untuk “dialog dengan semua orang yang berkehendak baik,” lanjut Kardinal Sodano.

Kardinal Sodano menyimpulkan bahawa Kardinal Tauran menghidupi kata-kata Gaudium et Spes dari Vatikan II: “Kerana Tuhan adalah asal dan tujuan semua manusia, kita semua dipanggil untuk menjadi saudara. Oleh tu, kalau kita telah dipanggil menuju takdir yang sama, manusiawi dan ilahi, kita dapat dan kita harus bekerja bersama tanpa kekerasan dan tipu muslihat guna membangun dunia dalam kedamaian sejati.”

Menurut imam SVD yang sudah 10 tahun berkarya di Vatikan itu, Kardinal Jean- Louis Tauran “sangat human, mudah bergaul dan humoris, serta punya pengertian besar dan punya roh diplomat yang tinggi.” — VIS

Total Comments:0

Name
Email
Comments