Hening untuk mendengar ‘kejutan’ menggembirakan daripada Tuhan

Pada Hari Raya Khabar Sukacita, 25 Mac 2019, Paus Fransiskus menandatangani Seruan Apostolik untuk Sinode tentang Orang Muda, Iman, dan Penghayatan Panggilan.

Apr 05, 2019

LORETO, Itali: Pada Hari Raya Khabar Sukacita, 25 Mac 2019, Paus Fransiskus menandatangani Seruan Apostolik untuk Sinode tentang Orang Muda, Iman, dan Penghayatan Panggilan. Seruan berjudul “Christus vivit – Christ lives” (Kristus hidup) adalah surat untuk orang muda sedunia yang menyatakan hasil dari Sinode Para Uskup tentang kaum muda pada bulan Oktober tahun lalu.

Dalam kunjungan Bapa Suci ke Loreto, prelatus itu bercakap tentang seruan tersebut dan menjelaskan ada tiga bahagian dalam dokumen itu mencerminkan tiga fasa proses Sinode. Fransiskus merujuk kisah dalam Khabar Sukacita dalam menghuraikan prosesproses tersebut.

“Momen pertama, iaitu saat mendengar apa yang dimanifestasikan oleh kata-kata malaikat: ‘Jangan takut, Maria, engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak lelaki, dan hendaknya engkau menamai Dia Yesus.’ Tuhanlah yang selalu mengambil prakarsa memanggil orang untuk mengikuti Dia,” kata Paus.

Sri Paus kemudian menjelaskan bahawa orang muda perlu mengambil waktu hening untuk mendengarkan panggilan Tuhan bagi menemui rencana Tuhan dalam kehidupan peribadi dan sosial mereka.”

Kemudian dalam fasa penelitian atau penghayatan, seperti yang diungkapkan dalam katakata Maria, ‘Bagaimana ini akan terjadi?”

Pertanyaan Maria itu bukan bersifat kurang iman atau ragu sebaliknya dia mengungkapkan keinginannya sendiri untuk menemui ‘kejutankejutan’ Tuhan. Dalam dirinya ada perhatian untuk memahami semua tuntutan rencana Tuhan untuk kehidupannya, hingga tahu segiseginya, agar kolaborasi seseorang lebih bertanggung jawab dan lengkap.”

“Keputusan adalah langkah ketiga yang menjadi ciri setiap panggilan umat Kristian, dan itu menjadi eksplisit dengan jawaban Maria kepada malaikat: ‘Jadilah padaku menurut perkataanmu itu.’ ‘Ya’ dari Maria terhadap rencana keselamatan Tuhan, yang dilaksanakan dengan cara Inkarnasi, adalah penyerahan seluruh hidupnya kepada-Nya. Itulah ‘ya’ dari kepercayaan penuh dan keterbukaan total pada kehendak Tuhan,” kata Sri Paus. — media Vatikan

Total Comments:0

Name
Email
Comments