Iblis memasuki hidup manusia melalui dompet, saku kita

Hidup adalah untuk mencintai,bukan untuk mengumpulkanharta, kata Sri Paus Fransiskus.

Nov 16, 2018

ROMA: Hidup adalah untuk mencintai,bukan untuk mengumpulkanharta, kata Sri Paus Fransiskus.

Dalam erti yang sebenarnya dantujuan kekayaan adalah menggunakannyauntuk melayani orang laindengan penuh kasih dan mempromosikanmartabat manusia, kata SriPaus pada 7 November kepada umatyang berkumpul di Dataran SantoPetrus.

Dunia cukup kaya dalam sumberdaya untuk memenuhi keperluandasar semua orang, kata paus.“Namun, masih ramai orang hidupdalam kemiskinan dan kekurangansumber daya kerana ia digunakantanpa pertimbangan dan keadaan inisemakin memburuk. Sedangkan kitahanya ada satu dunia! Ada satukemanusiaan.

“Kekayaan dunia saat ini berada ditangan segelintir orang, sebahagiankecil, dan ramai orang menghadapikemiskinan ekstrim dan penderitaan,”katanya kepada para penziarahyang berhimpun di Dataran StoPetrus.

Sri Paus melanjutkan rangkaiankhutbahnya tentang Sepuluh PerintahTuhan, yang berfokus pada perintah:“Jangan mencuri,” yang mencerminkanrasa hormat terhadap kepunyaanatau milik orang lain.

Namun, katanya, orang Kristianjuga harus membaca perintah Tuhandalam terang iman dan doktrin ajaransosial Gereja, yang menekankanpemahaman bahawa barang ciptaandiperuntukkan bagi seluruh umatmanusia.

Katekesis Gereja Katolik mengajarkanbahawa tujuan universal “primordial”dari barang-barang tidakmengurangi hak orang atas hartaperibadi. Namun, keperluan untukmempromosikan kebaikan bersamajuga memerlukan pemahaman danpenggunaan harta peribadi secaratepat.

“Tidak ada yang mutlak menguasaisumber daya,” katanya, yang mencerminkan“makna yang positif danlebih luas dari perintah, ‘Jangan mencuri’.

”Pemilik yang sejati tidak bolehmenganggap kelebihannya sebagai“eksklusif untuk dirinya sendiri sebaliknyajuga untuk orang lain. Dalamerti kata lain, mereka dapat menguntungkanorang lain mahupun dirinyasendiri,” kata Sri Paus, memetikajaran dari Katekismus Gereja Katolik.

Barang-barang material yang dimilikimembawa banyak tanggungjawab, kata Sri Paus.

Jika kelaparan ada di dunia, kataSri Paus, itu terjadi kerana hasratuntuk mencari keuntungan ekonomidiutamakan sedangkan menjagaharga permintaan tetap tinggimakanan diabaikan.

Apa yang kurang di sini, jelasFransiskus, adalah naluri perniagaanyang bebas dari ketamakan, seharusnyaberwawasan jauh ke depan yangmenjamin produksi yang memadaidan perencanaan yang adil, yangmenjamin pembahagian yang adil.”

Sri Paus menekankan pentingnyamelihat harta benda dan kekayaandari perspektif Kristian. Dari perspektifKristian kekayaan dan hartabenda mendorong kita untuk memberiatas kemurahan hati. Orang yangtahu memberi, murah hati adalahorang yang kaya. Fahamilah ini sebagaikewajiban untuk memberi sehinggasetiap orang dapat memiliki bahagiannya.

“Jika kita tidak mahu memberisedangkan kita ada kelebihanbermakna kita dikuasai oleh bendatersebut maka kita adalah hambakepada benda tersebut, benda itumemiliki kekuatan terhadap saya.”

Iblis selalu memasuki kehidupanmanusia “melalui saku atau dompet”manusia. Cinta terhadap wang disusuli dengan kesombongan, diakhiridengan sikap acuh tak acuh, tidakpeduli, angkuh ... beginilah iblisberoperasi di dalam diri kita."

Seharusnya, sebagai seorangKristian, apa yang kita miliki harusmenjadi peluang untuk melipatgandakanbarang-barang tersebut “dengankreativiti dan menggunakannyadengan kemurahan hati dan cara itutumbuh dalam kebaikan dan kebebasan,”katanya.

Sementara dunia berusaha untukmemiliki lebih banyak dan lebihbanyak lagi, tetapi Tuhan — yangkaya akan belas kasih — menebusdunia dengan membuat dirinyamiskin, membayar tebusan yang takternilai harganya di kayu salib!

“Apa yang membuat kita kayabukanlah barang, tetapi adalah cinta,”tegas Sri Paus. “Hidup bukanlahwaktu untuk memiliki sesuatu tetapiuntuk mencintai.

”Bagi orang Kristian, pengertianpenuh “Jangan mencuri” berertimencintai dengan apa yang dimiliki,memanfaatkan apa yang kita punyaiuntuk orang lain adalah cara untukmencintai orang lain dengan sebaikmungkin, jelas Sangti Papa.

“Dengan begini hidup anda menjadibaik dan kepemilikan benar-benarmenjadi sebuah anugerah.” --ucanews.com

Total Comments:0

Name
Email
Comments