Jangan buang plastik ke laut!

Sri Paus Fransiskus mendesak umat beriman dan umat manusia agar mengakhiri pencemaran laut untuk memperingati hari “Minggu Laut.”

Jul 16, 2021


ROMA:
Sri Paus Fransiskus mendesak umat beriman dan umat manusia agar mengakhiri pencemaran laut untuk memperingati hari “Minggu Laut.”

Hari Minggu Laut adalah hari ketika orang-orang Kristian seharusnya berkumpul untuk berdoa bagi pelaut dan nelayan serta berterima kasih kepada mereka atas peranan penting yang mereka mainkan dalam komuniti global.

Sri Paus Fransiskus mengatakan hari itu juga merupakan hari untuk menyoroti pentingnya merawat laut dan ekosistemnya.

“Jaga kesihatan laut, jangan ada plastik di laut,” kata Sri Paus semasa Angelus pada 11 Julai.

Menurut PBB, sekitar lapan juta tan plastik memasuki lautan setiap tahun, ia membunuh kehidupan laut yang juga merupakan sebahagian dari rantai makanan manusia.

Dalam pernyataan-pernyataan sebelumnya, Sri Paus Fransiskus selalu mendesak perlunya merawat lautan dan samudera.

Dalam ensiklik “Laudato si, Menjaga Rumah Kita Bersama” Sri Paus mengatakan lautan “tidak hanya mengandungi sebahagian besar air planet kita, tetapi juga sebahagian besar keanekaragaman makhluk hidup.”

“Banyak makhluk laut terancam kerana pelbagai alasan. Banyak terumbu karang dunia yang sudah tandus atau terus mengalami penurunan,” tulisnya.

Dalam sepucuk surat kepada para pemimpin usahawan pada konferensi Vatikan pada Hari Doa Sedunia untuk Pemeliharaan Ciptaan keempat pada tahun 2018, Sri Paus Fransiskus mengatakan “kita tidak boleh membiarkan laut dan samudera kita dikotori oleh ladang plastik yang mengambang dan tidak ada habisnya.”

“Kita perlu berdoa seolah-olah semuanya bergantung pada penyelenggaraan Tuhan, dan bekerja seolah-olah semuanya bergantung pada kita,” katanya.

Sebuah laporan yang diterbitkan bulan lalu oleh perusahaan pengemasan mengatakan bahawa sampah plastik masih menjadi salah satu masalah alam terbesar abad ke-21.

Berikut adalah daftar negara pembuang sampah plastik teratas di seluruh dunia, menurut laporan oleh Euronews:

India – 126,5 juta kg
China – 70,7 juta kg
Indonesia – 56,3 juta kg
Brazil – 38 juta kg
Thailand – 22,8 juta kg
Mexico – 3,5 juta kg Mesir – 2,5 juta kg
Amerika Syarikat – 2,4 juta kg
Jepun – 1,8 juta kg
Great Britain – 703,000 kg

Total Comments:0

Name
Email
Comments