KAGAPE 2021, merapatkan sempadan budaya
"Selamat datang ke Misa Kudus Perayaan Kaamatan, Gawai dan Panen (KAGAPE) 2021 peringkat Keuskupan Agung Kuala Lumpur.
Jun 12, 2021
SHAH ALAM: "Selamat datang ke Misa Kudus Perayaan Kaamatan, Gawai dan Panen (KAGAPE) 2021 peringkat Keuskupan Agung Kuala Lumpur. Meskipun kita merayakan pesta ini secara online tetapi saya percaya kita semua adalah satu dan Yesus berada di tengah-tengah kita," demikian ucapan pembukaan Fr Gerard Theraviam, paderi paroki Gereja Kerahiman Ilahi yang juga merupakan tuan rumah pesta KAGAPE 2021.
Dengan tema, "Harapan: Percaya, Hidup dan memberi (Merapatkan Sempadan Budaya)", pesta KAGAPE dirayakan dalam Misa Kudus pada 6 Jun 2021. Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Fr Gerard dan beliau dibantu oleh Fr Albet dan Fr George Harrison.
Meskipun dalam suasana Perintah Kawalan Pergerakan dan bilangan umat yang sangat terhad untuk hadir secara fizikal, Fr Gerard berusaha menghidupkan semangat KAGAPE dengan menghias altar dengan unsur-unsur tradisi KAGAPE.
Para pewarta, pemazmur dan pembaca Doa Umat juga memakai pakaian tradisi masing-masing. Fr Albet Arokiasamy, paderi eklesial bagi Archdiocesan Bahasa Malaysia Apostolate (ABMA) menyampaikan homili yang mengesankan pada hari tersebut.
Paderi itu memetik petikan dari Kitab Kejadian: 3:17 di mana Tuhan bersabda kepada Adam, “Engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu.” Ini menunjukkan seruan Tuhan kepada kita agar kita berusaha bekerja agar mempunyai tuaian yang lumayan supaya makanan cukup untuk semua umat manusia dan seluruh makhluk hidup di planet ini.
Fr Albet juga mengongsikan tentang simbolik palungan di mana Yesus diletakkan ketika lahir. ‘Palungan’ itu merupakan tempat makan ternakan. Ia juga bermakna ‘rumah roti’. Oleh itu, sejak awal lagi Yesus sudah menyatakan kedatangan-Nya sebagai pemberi kehidupan, Dia menjadi makanan untuk kita agar kita dapat hidup gembira.
Malah sebelum wafat di kayu Salib, Yesus terlebih dahulu telah mendirikan Perjamuan Ekaristi. Pada malam Khamis Putih, Dia telah mempersembahkan Tubuh dan Darah-Nya yang memberikan hidup dan pengampunan dosa.
Fr Albet juga menerangkan tema KAGAPE 2021 bahawa “kita adalah benih-benih yang ditabur oleh Tuhan ke tanah-tanah yang berlainan.
“Apabila benih itu jatuh ke tanah, ia mempunyai harapan untuk hidup dan memberi kerana Tuhan akan merestui tanah itu dengan semua unsur agar benih itu bertumbuh dan berbuah dengan melimpah.
“Oleh itu, marilah kita hidup seperti benih yang subur, yang menghasilkan buah-buah berkelimpahan dan serta kegembiraan kepada orang lain.”
Uskup Agung Julian Leow tidak dapat menyertai perayaan Ekaristi KAGAPE 2021 disebabkan batasan merentasi zon atau daerah.
Di dalam video singkatnya yang ditayangkan dalam misa kudus online itu, prelatus itu menyatakan doa dan kedekatannya kepada semua umat yang menyambut KAGAPE dan berdoa, “Roh Kudus memberkati, dalam harapan dan bahagia, untuk memberi rezeki kepada orang lain.”
Total Comments:0