Kardinal Sri Lanka kritik kerajaan gagal bertindak henti perancangan bom

Kardinal Malcolm Ranjith mengatakan para pegawai Sri Lanka yang gagal mengambil tindakan setelah adanya peringatan ten- tang rancangan serangan bom pada hari Minggu Paskah lalu harus diberhentikan dari jabatannya.

May 03, 2019

COLOMBO: Kardinal Malcolm Ranjith mengatakan para pegawai Sri Lanka yang gagal mengambil tindakan setelah adanya peringatan ten- tang rancangan serangan bom pada hari Minggu Paskah lalu harus diberhentikan dari jabatannya.

IS (Negara Islam) mendak- wa bertanggung jawab atas ledakan terkoordinasi yang telah mengorbankan hampir 400 orang dan mencederakan lebih dari 500 orang. Kumpulan ekstrimis domestik, Jamaah Thowheeth Nasional (NTJ), juga terlibat. Lebih dari 40 orang yang disyaki telah ditangkap.

Setelah pengeboman itu, didapati bahawa pemerintah Sri Lanka tidak mengambil tindakan selepas adanya peringatan dari intelijen bahawa teroris telah meran- cang serangan, yang turut mensasarkan gereja-gereja Katolik.

Kardinal Ranjith — yang adalah Uskup Agung Colombo — mengatakan kepada radio CBC bahawa perilaku pegawai tertinggi Menteri Pertahanan Hemasiri Fernando, yang gagal bertin- dak atas informasi itu sama sekali tidak dapat diterima.

“Pegawai-pegawai seperti ini harus segera dipecat, diber- hentikan dari posisi mereka. Orang-orang yang memiliki
simpati terhadap orang lain dan keperluan rakyat harus mengambil alih jabatan ini,” kata Kardinal Ranjith.

Kerajaan dilaporkan telah diperingatkan tiga kali dalam beberapa minggu terakhir akan kemungkinan serangan berlaku pada perayaan suci.

Kardinal mengatakan seandainya dia mengetahui adanya peringatan tentang rencana teroris, dia akan membatalkan Misa Minggu Paskah dan acara Minggu Suci.

“Saya akan membatalkan- nya, kerana bagi saya, yang paling penting adalah nyawa manusia. Mereka manusia, mereka adalah kekayaan kita,” katanya. —ucanews.com

Total Comments:0

Name
Email
Comments