Katolik waspada serangan pengganas pada Minggu Suci

Beberapa Paderi dan pemimpin Katolik menyeru umat Katolik agar tetap waspada menjelang dan ketika perayaan Pekan Suci yang bermula 25 Mac ini berikutan serangan terhadap gereja di beberapa wilayah di Indonesia.

Mar 23, 2018

YOGYAKARTA, Indonesia: Beberapa Paderi dan pemimpin Katolik menyeru umat Katolik agar tetap waspada menjelang dan ketika perayaan Pekan Suci yang bermula 25 Mac ini berikutan serangan terhadap gereja di beberapa wilayah di Indonesia.

Pada 8 Mac lalu, enam orang yang tidak dikenali menerobos masuk ke Kapel St. Zakaria di Desa Mekarsari, Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan. Mereka merosakkan dinding dekat pintu masuk dan jendela. Mereka juga membakar patung dan ornamen liturgi sebelum meninggalkan kapel tersebut.

Hampir sebulan sebelumnya, pada 11 Februari, seorang lelaki bersenjata pedang menerobos masuk ke gereja Stasi St. Lidwina di Bedog, daerah Sleman, Yogyakarta, dan menyerang Father Karl- Edmund Prier SJ yang memimpin Misa Minggu dan tiga orang umat awam.

“Kami mengharapkan masing- masing paroki, stasi dan sebagainya, berwaspada dengan situasi sekitar apalagi menjelang Paskah,” ujar Father Felix Astono Atmojo SCJ, vikaris jeneral Keuskupan Agung Palembang, kepada ucanews.com..

“(Kita) tidak ingin hal seperti itu berulang,” lanjutnya. Beliau juga meminta umat Katolik untuk terus membangun hubungan baik dengan masyarakat sekitar.

“Peristiwa pencerobohan dan perosakan kapel itu adalah menyedihkan tetapi juga menggambarkan ternyata memang kita – bersama dengan agama lain – masih perlu membangun kebersamaan. Inilah gerakan bersama,” kata imam itu.

Di wilayah Keuskupan Agung Semarang (KAS), Vikaris Jeneral KAS Father Franciscus Xaverius Sukendar Wingnyosumarta Pr mengatakan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik (Bimas Katolik) Kementerian Agama telah mengeluarkan surat edaran pasca serangan ke gereja stasi. Isi surat edaran ini adalah seruan untuk berjaga-jaga dan peningkatan keamanan.

“Keamanan gereja dan penerima tamu diberi penekanan dan peningkatan kerjasama di antara masyarakat dan polis sudah diambil pada masa perayaan besar ini,” ” lanjutnya.

Uskup Agung Medan, Msgr Anicetus Bongsu Sinaga OFMCap mengatakan, “Pertama, kita harus menyatakan diri dan bersikap sebagai saudara, bersikap inklusif dan cinta damai.

Kedua, (melihat) peristiwaperistiwa belakangan ini, mari meningkatkan kewaspadaan. Tetapi jangan merosakkan sikap damai dan persaudaraan kita. Sikap waspada perlu ditingkatkan sekarang, tetapi tidak dalam erti membuat musuh,” kata prelatus itu.--ucanews.com (dgn izin)

Total Comments:0

Name
Email
Comments