Kaum muda, berlarilah ke hadapan, jangkaulah mereka yang takut, yang lambat ...

Kaum muda, berlarilah ke hadapan, jangkaulah mereka yang takut, yang lambat ...

Apr 12, 2019

VATIKAN: "Kristus itu hidup dan Dia ingin kalian hidup!" Baris-baris pembuka Seruan Apostolik pasca sinode daripada Sri Paus Fransiskus menandakan isi kandungan dan penekanan Bapa Suci.

Namun pada baris-baris penutup menjadikan dokumen itu merupakan “seruan” dalam erti yang sebenarnya: “Gereja memerlukan momentum kalian, intuisi kalian, iman kalian,” tulis Sri Paus Fransiskus.” Dan ketika kalian tiba di tempat yang belum kami capai, bersabarlah untuk menunggu kami.”

Pesan Sri Paus Fransiskus, sebagai hasil Sinode tentang Orang Muda, Oktober lalu yang diringkas dengan judul “Kristus hidup” disampaikan dalam Sidang Akhbar di Vatikan, 2 April 2019, dan ditujukan tidak hanya untuk orang muda, tetapi juga “seluruh Umat Tuhan.”

Sri Paus mengatakan dia "terinspirasi oleh kekayaan refleksi dan perbincangan” semasa Sinode Oktober lalu, dengan tema “Orang Muda, Iman dan Pendalaman Panggilan,” dan prelatus itu membahagikan refleksinya dalam sembilan bab. Berikut merupakan ringkasan setiap bab dalam Seruan Apostolik “Kristus Hidup” (Christus Vivit)


Bab 1: Firman Tuhan dan Orang Muda

Sri Paus Fransiskus mulai dengan memberikan contoh-contoh Perjanjian Lama tentang bagaimana, "pada usia saat orang muda tidak terlalu dihargai, beberapa teks menunjukkan bahawa Tuhan memandang mereka secara berbeza." Beralih ke Perjanjian Baru, Sri Paus mengingatkan kita bahawa, sejauh menyangkut Yesus, "usia tidak menentukan hak istimewa, dan menjadi muda tidak merendahkan nilai atau martabat ."

Bab 2: Yesus yang Selalu Muda

Sri Paus melanjutkan dengan menampilkan Yesus yang selalu muda sebagai model Gereja yang muda "kerana Dia sendiri," merupakan Gereja yang "berani berbeza." Sri Paus mengakui bahawa Yesus tidak selalu ditampilkan dengan "cara menarik dan efektif." Tulis Paus, ada orang muda yang menganggap Gereja itu "gangguan, menjengkelkan." Mereka menginginkan Gereja yang "mendengarkan," bukan Gereja yang "mencela." Oleh itu, Gereja harus bersifat terbuka, mendengar bukan menutup pintunya pada kritikan dan permintaan kaum muda.

Bab 3: Belia tanda kehadiran Tuhan masa kini

Orang muda lebih dari "masa depan dunia kita," kata Sri Paus Fransiskus: "bahkan sekarang mereka membantu memperkayanya." Itulah sebabnya mereka tidak puas dengan "jawaban kemasan dan solusi siap pakai." Sri Paus menyatakan serangkaian cabaran dan isu masa kini, dari migrasi dan eksploitasi, hingga seksualiti, serta pro dan kontra hidup di dunia digital. Sri Paus juga membahaskan masalah penderaan seksual kanak-kanak. "Dengan bantuan orang muda," Sri Paus menyarankan, "saat kelam ini … dapat menjadi kesempatan untuk reformasi yang membuka masa baru."

Bab 4: Tiga Kebenaran Besar

Yang pertama bahawa "Tuhan mencintai kalian," dengan cinta yang lebih peduli pada "berdamai daripada melarang … pada masa depan daripada masa lalu." Yang kedua, "Kristus menyelamatkan kalian," mengampuni kita "berkali-kali… memikul kita di atas bahu-Nya." Yang ketiga, "Kristus itu hidup," suatu kesedaran yang membantu kita untuk "berhenti mengeluh, dan melihat ke masa depan."

Bab 5: Usia Pilihan

Sri Paus menggambarkan orang muda sebagai "usia pilihan," dan menyarankan agar kita tidak "takut mengambil risiko dan membuat kesalahan." Mengupayakan "kebaikan bersama" dan "menjalani masa kini" adalah tema yang di eksplorasi Sri Paus dalam Bab Lima, bersama dengan seruan bagi orang muda agar menjadi "protagonis perubahan" dan "misionari pemberani."

Bab 6: Orang Muda dan Warga Emas

Dalam Bab Enam, Sri Paus Fransiskus mengingatkan orang muda tentang betapa pentingnya mereka menjaga hubungan dengan orang lanjut usia: "sehingga kita dapat mengambil manfaat daripada pengalaman mereka," tulis Paus. Sri Paus mengamati bagaimana "orang tua bermimpi dan orang muda melihat visi … Kalau orang muda memasukkan akar-akar ke dalam mimpi-mimpi itu," kata Paus, "mereka dapat mengintip masa hadapan."

Bab 7: Pelayanan Orang Muda

Menurut Sri Paus Fransiskus, pelayanan orang muda harus “fleksibel,” sebuah kesempatan untuk “berjalan bersama.” Orang muda tergerak oleh “tata bahasa cinta," kata Paus, "bukan dengan yang dikhutbahkan." Sri Paus menekankan perlunya mengidentifikasi "pendekatan-pendekatan baru" yang kreatif bahkan berani. Seni, olahraga, dan kepedulian terhadap lingkungan," semuanya merupakan bidang pengembangan pastoral yang positif, tulis Bapa Suci.

Bab 8: Panggilan

Menjawab panggilan kita bererti membina dan mengembangkan “apa adanya kita,” kata Sri Paus dalam Bab Lapan. Ungkapan ini dapat ditemukan dalam Perkahwinan Kudus. Di situ, “cinta sejati penuh ghairah” dan seksualiti memiliki dua tujuan: “mencintai dan menghasilkan kehidupan.” Sri Paus mencabar orang muda untuk mempertimbangkan “panggilan untuk tahbisan khusus” dan tidak “menolak kemungkinan” mengabdikan diri kepada Tuhan.

Bab 9: Penelitian

Dalam Bab terakhir seruan apostolik tersebut, Sri Paus mengingatkan kita bahawa: “Tanpa kebijaksanaan mendalam, kita dengan mudah menjadi mangsa setiap aliran sesat.” Panggilan adalah karunia, tetapi juga banyak persyaratannya, tulis Sangti Papa. Katanya, “Untuk menikmati karunia-karunia Tuhan, “kita harus siap mengambil risiko.”

Kata-kata terakhir Sri Paus dalam dokumen itu adalah cabaran tersirat untuk kaum muda mengambil risiko itu:

“Orang-orang muda terkasih .. Harapan saya yang penuh sukacita adalah melihat kalian terus berlari di hadapan, menjangkau semua orang yang lambat atau takut!” — media Vatikan

Total Comments:0

Name
Email
Comments