Mengapa ada tempoh Adven dalam Gereja Katolik?

Mengapa ada tempoh Adven dalam Gereja Katolik?

Nov 30, 2018

Soalan: Seringkali saudara-saudari yang Kristian Protestan merayakan Natal sebelum Disember 25 Disember, sedangkan kita orang Katolik merayakan Natal sesudah Disember 25 Disember. Mengapa ada perbezaan itu? Mengapa dibezakan menjadi dua periode, iaitu masa Adven dari Minggu I sampai Disember 16 Disember dan mulai Disember 17 hingga 24 Disember? — Lucius S

Jawaban: Pertama, sudah sejak awal berdirinya Gereja, selalu ada masa persiapan untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus di Betlehem. Masa persiapan ini disebut masa Adven (ertinya kedatangan).

Persiapan itu mencakup bidang liturgi mahupun bidang penghayatan rohani peribadi. Sasaran persiapan itu dibezakan menjadi dua, iaitu jangka panjang dan jangka pendek. Persiapan jangka panjang diarahkan pada kedatangan Kristus yang kedua sebagai Hakim Akhir Zaman.

Sedangkan persiapan jangka pendek diarahkan pada perayaan pesta kelahiran Yesus di Betlehem Disember 25 Disember. Dari catatan sejarah abad IV, sudah dibezakan adanya dua makna masa Adven seperti itu.

Dua makna inilah yang dipertahankan oleh Konsili Vatikan II dalam pembaharuan liturgi Gereja. Tidak adanya masa Adven dalam Gerejagereja Protestan mungkin merupakan perwujudan keinginan untuk tampil beza dari Gereja Katolik dan kurang perhatian pada tradisi Gereja yang sudah ada sejak awal.

Kedua, masa Adven terdiri atas empat hari Minggu dengan tema utama penantian. Dua makna Adven tersebut melatarbelakangi pembezaan perayaan liturgi.

Liturgi dari Minggu pertama sampai 16 Disember lebih diarahkan kepada penantian eskatologis, iaitu kedatangan Yesus Kristus yang kedua sebagai Hakim Akhir Zaman.

Bacaan-bacaan liturgi selama periode pertama ini merenungkan tema jangka panjang ini. Dengan demikian masa penantian Adven mengajak seluruh umat untuk memandang ke depan, iaitu ke saat akhir dari seluruh alam semesta atau saat akhir dari hidup setiap orang. Jadi, periode pertama Adven ini memberikan perspektif yang lebih mendalam untuk masa Adven periode kedua.

Mulai 17 Disember dimulailah periode kedua masa Adven sampai 24 Disember, iaitu persiapan jangka pendek. Baik dalam perayaan Ekaristi mahupun dalam Ibadat Harian, semua rumusan doa, bacaan, permohonan, diarahkan secara lebih jelas kepada persiapan merayakan kembali kelahiran Sang Sabda sebagai bayi Yesus di Betlehem. Saat-saat bersejarah dari kelahiran bayi sederhana yang kemudian ternyata mengubah nasib seluruh umat manusia, dirayakan kembali.

Dua makna Adven inilah yang menunjukkan bahawa masa Adven merangkum keseluruhan kekayaan eskatologis misteri kedatangan Tuhan dalam sejarah sampai pada pemenuhannya. Persiapan jangka panjang menampilkan dimensi eskatologis, dan persiapan jangka pendek menunjukkan dimensi historis-sakramental. Keduanya sangat erat terkait dan dihayati dalam hidup setiap murid Tuhan.

Ketiga, dimensi eskatologis masa Adven menunjukkan, bahawa keselamatan yang telah kita terima dan nikmati dari Tuhan, masih terus berkembang menuju ke kesempurnaannya pada akhir zaman (1 Ptr 1:5).

Keselamatan yang sudah kita nikmati tetapi belum penuh adalah perwujudan janji keselamatan Tuhan yang akan dibawa kepada penyempurnaannya pada saat kedatangan Kristus yang kedua, iaitu pada “hari Tuhan” (1 Kor 1:8; 5:5). Dimensi eskatologis ini mengingatkan kita akan tugas misionari Gereja untuk mewujudkan keselamatan itu sepenuhnya sampai pada kedatangan Kristus yang kedua sebagai Hakim Akhir Zaman.

Dimensi sejarah-sakramental masa Adven merujuk pemenuhan janji keselamatan Tuhan, yang sudah terwujud dalam diri Yesus, yang dilahirkan di Betlehem itu. Janji penyelamatan Tuhan diwujudkan secara sangat konkrit dalam bentuk kelahiran Yesus, dalam darah dan daging seperti kita. Tuhan yang tak kelihatan itu menjadi nampak dan dapat diraba dalam diri Yesus, putera Maria, yang dilahirkan di kandang di Betlehem. Dialah Sang Penyelamat yang dijanjikan Tuhan. — Fr Petrus Maria Handoko CM. hidupkatolik.com

Total Comments:0

Name
Email
Comments