Mengingat kembali tiga misi utama kita

Mengingat kembali tiga misi utama kita

May 25, 2018

HARI MINGGU
TRITUNGGAL MAHAKUDUS
ULANGAN 4:32-34.39-40
ROMA 8:14-17
INJJIIL MATIIUS 28:16-20

Sesudah Hari Raya Paskah, kita merayakan Kenaikan Yesus ke surga, dan hari ini kita merayakan Hari Raya Trinitas Mahakudus. Injil Matiuslah yang akan kita dengarkan untuk merayakan Tritunggal Kudus.

Injil Matius dibagi dalam 28 Bab/Bagian, dan Injil Matius yang diambil untuk Tritunggal Kudus adalah Bab ke:28 atau Bab yang terakhir. Marilah dalam merayakan dan memuji Tritunggal Mahakudus ini, kita dalam merayakan Ekaristi ini mendengar, memberi perhatian dan menghayati akan pesan Yesus dalam Injil Matius, yang pendek namun penuh makna bagi kita sekarang ini.

Dalam homili pada Hari Raya Tritunggal Mahakudus ini menurut Injil Matius, kita bukan terutama hendak memperhatikan kerahasiaan, kemuliaan, keagungan Tuhan Tritunggal, melainkan lebih memahami dan menyedari perintah missioner yang diberikan Yesus sebelum Ia kembali kepada Bapa- Nya di surga.

Injil Matius dala, Bab 1 dimulakan dengan memperkenalkan Yesus sebagai Imanuel (Emmanuel), Tuhan bersama dengan kita(Mat 1:23). Dalam teks Injil hari ini, dalam kalimat terakhir Tuhan dalam diri Yesus mengatakan hal yang sama — “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Mat 28:20).

Inilah dasar dan pegangan teguh iman kita! Inilah juga yang harus merupakan pegangan kebaktian dan pujian kita kepada Tuhan Tritunggal Mahakudus. Yesus memberi tiga perutusan/misi kepada kita semua.

Perutusan pertama: Menjadi murid Yesus. Murid-murid Yesus hidup dan bergaul dengan Yesus, guru mereka. Mereka belajar dari hubungan dan pergaulan mereka dengan Dia, dan mencoba mengikut Dia. Meeka menempuh jalan-Nya dan hidup bersama dengan Dia.

Seorang murid yang baik tidak akan memutlakkan atau hanya mau mengikuti total pandangannya sendiri. Ia akan selalu terbuka untuk belajar. Itulah yang dicita-citakan oleh Nabi Yesaya yang berkata: "Tuhan Tuhan telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat member semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid" (Yes 50:4 : ketaatan hamba Tuhan).

Perutusan kedua: Baptis dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

Khabar baik atau Injil yang diwartakan ialah bahawa Tuhan adalah Bapa kita. Dan kita semua adalah saudara satu sama lain. Yesus menyatakan dan menghayati sendiri kebenaran itu dalam hidup, kata, perbuatan, kematian dan kebangkitan-Nya. Itulah karya Roh selanjutnya yang telah dilimpahkan Kristus kepada murid-murid-Nya pada Hari Pentakosta.

Bagi setiap orang, menerima baptis bererti menyatakan secara rasmi kesediaan atau komitmennya untuk melaksanakan perintah atau pesan yang diberikan Tuhan melalui Kristus kepadanya. Ertinya, dibaptis atas nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, dalam kenyataannya tidak lain dan tidak bukan adalah dibaptis atas nama Tuhan Tritunggal.

Kerana kita dibaptis atas nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, yang adalah Tuhan Tritunggal, maka hidup kita juga harus triniter, atau seperti kehidupan Tuhan Tritunggal. Oleh itu, kita semua sebagai saudara harus bersikap dan hidup bersama sebagai saudara yang bersatu dan bukan hidup mengikut kumpulan masing-masing atau sendirian. Itulah tanda autentik penghayatan baptis Kristian sejati! Mahu dibaptis bererti mahu hidup secara triniter.

Perutusan ketiga: mengajar semua yang diperintahkan Yesus. Melaksanakan perintah pewartaan khabar gembira Yesus bukan bererti memberikan ajaran atau doktrin baru, ataupun ajaran peribadi sendiri. Kita hanya boleh dan dapat meneruskan dan mewartakan apa yang telah diajarkan dan dibuktikan dengan hidup dan perbuatan Yesus sendiri.

Dan apa yang utuh dan murni seperti yang diberitahu oleh Yesus adalah ajaran yang diteruskan dan diberikan kepada kita oleh para Rasul. Pewartaan Injil bukanlah ajaran atau penyampaian pendapat peribadi, betapapun dianggap sebagai pendapat moden!

Memperhatikan semuanya itu kita tidak perlu takut atau khuatir. Sebab pada akhir tulisan Injil karangannya, Matius menulis kata-kata Yesus ini: "Ajarlah mereka melalukan segala sesuatu yang telah Ku perintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman" (Mat 28:20). Inilah janji murni dan teguh Kristus yang tidak akan berubah.

Dalam merayakan dan memuliakan Tuhan Tritunggal Mahakudus menurut Injil Matius, marilah kita mengingat dan berbalik semula kepada perutusan missionari kita sebagai anggota Gereja, yang diutus pergi dan menjadikan semua bangsa murid Yesus dan membaptis mereka atas nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. — Msgr. F.X. Hadisumarta O.Carm.

Total Comments:0

Name
Email
Comments